Semangat Runtuh

6.2K 102 7
                                    

"Nonkkk!!, nonkk!!" suara klakson kereta berbunyi.

Ruki yang kaget tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Ia tersadar kereta itu sudah hampir berhenti di stasiun tujuan. Terlihat ramainya para penumpang yang hilir mudik di sekitaran stasiun pada pagi itu.
Ruki dan para penumpang lain di kereta itu segera bergegas keluar dari kereta. Ruki dengan koper besarnya berjalan tergopoh-gopoh disekitaran stasiun. Ia mencari seseorang yang sedang menunggunya.
Ruki terus mencari hingga akhirnya melihat seseorang pria di sebelah vending machine sedang membawa poster.
Pria itu berstelan jas hitam lengkap. Poster yang dibawanya bertuliskan, "Penjemput Tuan Ruki Daminte".
Setelah melihat itu, Ruki mencoba mendekatinya.

"Apakah anda Tuan Daminte?" tanya pria itu pada Ruki.
"Ya, benar."
"Saya adalah penjemput dari SMA Hoshi yang ditugaskan menjemput anda" kata pria penjemput itu.

Ruki sedikit kaget melihat penampilan pria ini. Ia tahu Hoshi sekolah terbaik, namun ia tak menyangka akan dijemput oleh pria berpakaian rapi ini.

"Kalau begitu saya bawakan koper anda, dan mari saya antarkan menuju mobil."

"Ba-baik" jawab Ruki yang masih tercengang.
Mereka berjalan ke luar dari stasiun dan menuju mobil yang dimaksud.

"Silakan tuan" kata pria tadi sambil membuka pintu mobil.
Ruki kembali terkejut melihat mobil di depannya. Mobil sedan hitam mewah terbuka untuk dirinya.

"Ada apa tuan?" pria itu kembali bertanya.
"Aku hanya terkejut melihat fasilitas yang dimiliki SMA Hoshi" kata Ruki sambil masuk ke dalam mobil.
Penjemput itu kemudian menjalankan mobilnya.
"SMA Hoshi seperti yang anda tahu merupakan sekolah paling baik di negeri ini, jadi sewajarnya bila murid murid nya mendapatkan fasilitas yang pantas."

"Ya aku tak menyanka pemerintah memberikan fasilitas yang luar biasa ini kepada mereka yang pintar" kata Ruki.
"Ya ini juga demi kemajuan negara kita" balas pria itu.
"Oh iya, apa anda sudah membaca beberapa peraturan sekolah ini ini" tanya nya lagi.

"Ya aku sudah sedikit melihatnya" kata Ruki sambil mencoba melihat kembali buku peraturan yang ada di kopernya.
"Apa benar, selama 3 tahun sekolah kita harus tinggal di asrama dan tidak boleh pulang?" tanya Ruki sambil membaca salah satu peraturan sekolah yang ada di buku itu.

"Iya benar tuan, itu adalah salah satu peraturan sekolah"
"Yeee, kalu begitu aku bisa fokus belajar" kata Ruki semangat.
"Apa anda yakin denagn semua itu tuan?"

"Kenapa, aku yakin ini adalah cara sekolah untuk membuat muridnya lebih fokus belajar. Apalagi ini sekolah terbaik."

"I-iya" kata pria penjemput itu dengan wajah yang sedikit muram
Perjalanan menuju SMA Hoshi ternyata tak berlangsung lama. Hanya sepuluh menit saja sejak mereka berangkat dari stasiun dan kini mereka sudah hampir sampai.

"Ge-gerbangnya besar dan bagus sekali" teriak Ruki antusias.
Namun tiba-tiba penjemput itu memberhentikan mobilnya.

"Ada apa, kenpa kita berhenti?" tanya Ruki
Penjemput itu menghadapkan wajahnya pada Ruki dan bertanya.

"Apa anda yakin akan bersekolah disini?" tanya Penjemput itu dengan wajah penuh kekhawatirkan.
"Tentu saja , ini adalah sekolah terbaik, aku sudah berjuang sekuat tenaga untuk bisa masuk ke sekolah ini. Memangnya ada masalah apa? Kenapa bertanya begitu padaku?

"Ma-mafkan aku tuan atas pertanyaan tak sopanku, namun anda tidak bisa kembali bila sudah masuk gerbang ini?
"Tidak apa-apa selama aku bisa sekolah disini, aku sama sekali tidak mengkhawatirkan apapun aku sudah berniat untuk bisa bertahan di sekolah terbaik di negara ini." Kata Ruki dengan meyakinkan.

"Baiklah maafkan saya tuan."
Mobil itu masuk ke gerbang kompleks Sma Hoshi.
"Saya akan mengantar anda menuju gerbang pintu masuk asrama Stella."
Mobil itu menuju ke depan pintu gerbang asrama yang hiasannya di lapisi emas.

"Banyak mobil hitam seperti ini disini?" tanya Ruki sedikit takjub.
"Benar tuan, semua murid baru yang datang dijemput oleh mobil mobil ini."
Akhirnya mobil itu behenti tepat di pintu gerbang asrama Stella.

"Kita sudah sampai tuan."
"Baiklah, terima kasih."
Ruki keluar dari mobil itu sambil membawa kopernya.
"Semoga anda beruntung" kata Penjemput itu sambil tetap menunjukkan raut wajah cemasnya.
"Ada apa dengan orang itu" gerutu Ruki.

"Aku tahu sekolah ini sekolah terbaik, dan aku yakin kehidupan disini akan dipenuhi persaingan karena semua siswa terbaik dari penjuru negeri bersekolah disini. Aku tahu sekolah disini ta akan mudah tapi aku tak akan menyerah. Apa yang dipikirkan paman penjemput tadi, apa ia iri karena dulu tidak bisa bersekolah disini" pikir Ruki.

Ruki segera melangkahkan kakinya menuju gerbang asrama itu. Gerbang itu dilapisi emas dengan tulisan "Asrama Stella" tepat di tengahnya.

"Yosshhh, impianku dimulai dari sini, aku akan berjuang sekuat tenaga!!!" teriak Ruki penuh semangat.
Ruki membuka pintu gerbang itu.

"A-A-A-apa ini?" Ruki terkejut bukan main melihat pemandangan yang ada di depannya. Ia benar benar kaget melihat kejadian itu. Koper yang di bawanya sampai terjatuh saking terkejutnya.

"A-ad-daa apa ini?" Ruki benar benar tercengang.
Pemandangan di depannya benar-benar mengejutkan. Bagaimana tidak, tampak di depannya ratusan murid murid baru sedang bersujud.

"Ohh, ini ada murid baru yang datang lagi" teriak seseorang yang berada paling depan.
Ruki kaget melihat orang itu memanggilnya.
Semua murid baru itu sujud kepada orang itu.

"Oi,oi ,oi apa kau tidak lihat mereka semua? Teman teman mu sujud kepadaku, kau juga harus melakukan sama seperti mereka" teriak orang itu lagi.

Ruki yang benar-benar bingung kemudian ikut bersujud.
"Hahahahahahaaha, kalian semua murid murid baru harus bersujud di depanku!!!" kata orang palin depan itu.
Salah seorang murid tiba tiba berdiri.
"Apa apaan ini, siapa kau seenaknya saja menyuruh kami bersujud"
"Blarrrr" tiba-tiba suara sengatan listrik menyambar orang yang bersuara tadi.
Tubuhnya tiba-tiba ambruk.

"Hahahahaa, itulah yang akan terjadi jika kalian menentangku."
"Baiklah kuperingatkan lagi sepertinya kalian tidak paham apa yang sedang terjadi disini. Lihat pergelangan tangan kalian!!"
Semua murid baru itu melihat pergelangan tangan mereka termasuk Ruki.

"Apa ini? Apa ini jam tangan" teriak salah seorang murid.
"Kenapa aku bisa memakai jam tangan Ini" bingung murid lainnya.
"Benar sekali itu adalah jam tangan yang akan terpakai bila sudah masuk ke lingkungan sekolah ini"

"Baiklah aku akan menjelaskan kepada kalian manusia manusia bodoh. Kalian mungkin kaget melihat keadaan ini, apalagi ini sekolah terbaik di negeri ini. Tentu saja itu benar, namun selain itu sekolah ini juga kandang singaaa"

"Lihat jam di tangan kalian itu adalah poin kalian saat ini, kalian baru masuk ke sekolah ini itu artinya poin kalain 0.

"Dan peraturan yang berlaku di sekolah ini adalah kau bisa melakuakan apa saja kepada murid yang poin nya lebih rendah darimu, hahahahahah" tawa orang itu.

Para murid yang mendengar itu semua kemudian ketakutan. Mereka tidak menyangka bisa masuk dalam situasi seperti itu.

Ruki yang juga masih bersujud benar- benar marah dan bingung.
"Sekolah apa ini? Bukankah ini sekolah terbaik? Kenapa jadi seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadiiiii" bentaknya dalam hati.

Sekolah/NerakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang