Pengorbanan Seorang Sahabat

436 23 0
                                    

Malam ini benar-benar malam yang cukup dingin bagi anak anak kelas satu. Tugas-tugas yang datang menumpuk, terus saja menusuk bersamaan dengan angin malam yang datang. Waktu terus saja berjalan sementara tugas seolah terus saja mengejar. Malam ini benar-benar malam yang gaduh.

Ruki masih saja fokus dan berkutat dengan tugas yang sedang ia kerjakan.

"Semakin ke halaman belakang, kesalahannya semakin banyak dan semakin sulit" keluh Ruki sambil mengelap keringat yang membasahi keningnya.

"Aku harus cepat...." katanya semangat untuk memacu dirinya sendiri.

Malam ini, hampir di semua kamar anak kelas satu penuh dengan kepanikan. Ada yang mengerjakan tugas dengan serius, ada yang bingung dengan tugas yang harus dikerjakan atau bahkan ada yang mengerjakan tugas sambil berdiri untuk menjaga agar tubuh tidak terlelap. Semua anak mulai merasa gelisah karena waktu sudah mendekati tengah malam. Itu artinya, ORGAKU tidak akan lama lagi.

Sementara itu di suatu tempat di area asrama Stella.

"Zeriff, apa kamu yakin dan sudah siap?" tanya seseorang pada Zeriff.

"Yahh, tahun ini adalah giliranku, walaupun mereka pesimis, akan kutunjukkan pada mereka" ucap Zeriff dengan wajah serius.

"Tapi kita tidak mungkin mendapatkannya pada acara kali ini?"

"Yahhh, aku juga paham soal itu, namun aku berharap ini bisa menjadi pemicu yang baik" tegas Zeriff.

"Tenang saja, kami semua akan membantumu, semua juga ingin tujuan ini segera tercapai"

"Baiklah......"

Sementara itu, kembali di tempat Ruki berada.

"Sekarang pukul 12.07 malam, sudah terlalu larut dan aku harus tidur, tinggal 33 halaman lagi....." ucap Ruki seraya melihat jam di desktop komputer.

"Ayo... ayo.... ayo.... lebih cepat lagi..." teriak Ruki sambil menuliskan tugasnya.

"Aku harus pastikan bahwa yang ku kerjakan ini benar, semoga saja ini bisa menghasilkan poin" semangat Ruki.

Waktu terus saja berputar seolah tak pernah lelah untuk bergerak meninggalkan masa lampau. Waktu kini menunjukkan pukul 1.15 dini hari. 

"Tinggal 1 halaman lagi...." ucap Ruki sambil sedikit tersenyum.

Ruki mencoba memfokuskan segala energinya untuk menyelesaikan tugasnya sebelum pukul setengah 2 malam.

"Yesssssss......... selesai......." teriak Ruki bahagia sambil menggeletakkan pulpennya di atas meja.

"Akhirnya tugas sebanyak 237 halaman ini selesai. Semoga ini bisa menghasilkan poin buatku" gumam Ruki.

"Bagaimana ya dengan Neo?......." pikir Ruki khawatir.

Ruki kemudian berpikir sesaat dan menyadari sesuatu.

"Ahhh.... benar juga.... dia pasti disana... Neo pasti disana..." pikir Ruki.

"Neo pasti berada di kelas sekarang, dia kan tidak membawa benda itu saat pergi tadi" pikir Ruki lagi sambil melihat pulpen yang tergeletak di hadapannya.

"Mungkin sebaiknya aku melihat kondisinya sekarang...."

Namun setelah mencoba melangkah, Ruki kembali teringat untuk yang kedua kalinya.

"Bodoh, apa yang kupikirkan..... kenapa aku kembali mempermasalahkan ini"

"Aku percayakan semuanya padamu Neo, aku percaya tekadmu...." gumam Ruki meyakinkan dirinya sendiri.

Sekolah/NerakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang