"Apalagi yang akan terjadi setelah ini?" ungkap Ruki tak tenang dalam benaknya, setelah Kak Alice mengatakan akan memeriksa tugas yang telah diberikan kemarin.
Wajah anak-anak kelas 1 yang mengikuti Klub Novel dan Sastra, jelas-jelas pucat pasi. Ketakutan mereka jelas terlihat dan tampak tak dapat disembunyikan. Bahkan, duo kembar yang mengaku sudah selesai mengerjakan tugas kemarin pun, kini tampak tak tenang.
Anak-anak anggota baru kelas 1 Klub Novel dan sastra yang berkumpul di lapangan ini, jumlahnya tidak banyak. Jumlah mereka hanya 8 orang. Jika ditambah dengan Neo yang saat ini pingsan pun, jumlahnya hanya 9 orang.
Klub Novel dan Sastra memang memiliki jumlah anggota baru yang cukup sedikit. Hanya 9 anggota baru dari total 200 anak yang ada di kelas 1. Klub ini tampaknya tidak cukup populer untuk menarik minat para anak kelas 1. Selain itu, pilihan Klub yang banyak dan beragam di SMA Hoshi, juga menyebabkan sedikitnya anggota yang bergabung pada klub-klub tertentu.
"Kotak kecil, berwarna hitam..." Kata Kak Alice kemudian.
"Tugas itu yang kami berikan 1 hari yang lalu setelah kalian mendaftarkan diri sebagai anggota Klub Novel dan Sastra."
"Di dalamnya ada selembar kertas kecil dengan tulisan, Dewi Fortuna tidak akan datang pada setiap orang, dia hanya menghampiri seseorang yang dipilihnya. Carilah di database kami, mungkin dia akan datang padamu dalam ORGAKU esok" ucap Kak Alice sambil kembali membacakan tugas yang kemarin didapatkan Ruki dan anak baru lainnya.
"Nah sekarang... kita lihat seberapa besar kemampuan kalian dalam memahami tugas yang kami berikan" ujar Kak Alice.
"Sekarang..... Segera keluarkan tugas kalian dan dekap di dada kalian masing-masing" perintah Kak Alice.
Mendengar itu, Ruki dan anak anak lainnya segera mengeluarkan tugas mereka dari tas dan segera melakukan persis seperti apa yang diminta kak Alice.
Setelah selesai, Kak Alice memandangi anak-anak itu dengan teliti.
"Sepertinya.... memang ada yang belum puas memberi saya kekesalan!!" bentaknya setelah melihat 2 orang anak yang tidak mendekap apapun di dada mereka.
"Ada 2 orang sok hebat disini!!" marah kak Alice.
"Cepat kesini!! Keluar dari barisan!!!" teriak Kak Alice sambil menyuruh mereka ke samping barisan.
"Sekarang.... ada 6 orang yang tampaknya mengerjakan sesuatu" kata Kak Alice.
"Kumpulkan tugas kalian!!" perintah Kak Alice sambil berputar dan mengambil tugas dari keenam anak itu.
"Hmmm.. Kakak akan memeriksanya nanti.." ujar Kak Alice.
"Ehh?..." kaget Ruki dalam hatinya.
"Kami tidak akan memeriksa tugas ini sekarang, tidak seperti Klub-klub yang lain, kami perlu waktu untuk memeriksa dan mengoreksi tugas yang sudah kalian kerjakan......."
"Tapi sekarang.... kita akan adakan permainan terlebih dahulu...." kata Kak Alice sambil tersenyum.
"Pe-permainan..? apalagi yang akan terjadi sekarang" gumam Ruki dalam benaknya.
"Angkat lengan kalian yang memakai jam!" perintah Kak Alice pada keenam anak itu.
Sejurus dengan hal itu, Ruki, duo kembar serta 3 anak lainnya segera mengangkat tangan mereka.
"Plok... plok.... plokk.." Suara Kak Alice bertepuk tangan.
"Sekarang kalian berdua.... angkat juga tangan kalian!" perintah kak Alice kepada 2 anak yang tidak membawa tugas yang berada di luar barisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah/Neraka
Novela Juvenilsekolah apa ini? Bukankah ini sekolah terbaik? Kenapa jadi seperti ini? Ruki benar- benar kaget melihat keadaan sekolah barunya. Sekolah dengan berbagai macam intimidasi dan penyiksaan. Sekolah dimana muridnya memiliki poin yang disematkan. Semakin...