Peraturan

1K 43 4
                                    

Keadaan kelas 1-B kini mulai sedikit ramai dari pada sebelumnya. Anak anak mulai sedikit berdiskusi dan berbicara mengenai masalah yang sedang mereka hadapi. Banyak yang mereka obrolkan dan omongkan, mulai dari strategi menghadapi poin, membahas mengenai buku praturan ataupun sekedar curhat karena barangnya diambil atau dirusak teman teman Zeriff.

Di tengah hangatnya situasi kelas yang mulai mencair akibat persamaan nasib, tiba-tiba suara pengeras suara terdengar keras.

"Perhatian kepada Siswa Siswi SMA Hoshi khususnya para murid baru kelas satu, setelah perkenalan dan pengarahan dari wali kelas maka selanjutnya adalah jam bebas di mana para murid dipersilahkan untuk menuju halaman sekolah karena akan ada perkenalan kegiatan club oleh kakak kelas kalian, atas perhatiannya terima kasih."

Anak anak kelas 1-B cukup kaget mendengarkan pengumuman itu. Bukan soal clubnya namun soal wali kelasnya.

"Eeeeeeehhhhh, ja-jadi seharusnya jam 9 tadi itu perkenalan dan pengarahan wali kelas." kata salah seorang murid.

"Sialll, dasar Bu Furukawa, kenapa dia malah sudah memberikan kita materi pelajaran dan bahkan memberi kita quiz." keluh anak anak kelas 1-B.

"Dia benar-benar mngerjai kita." kesal murid lainnya.

"Jangan heran seperti itu, sebenarnya yang dia katakan ada benarnya juga. Kita ini berada di sekolah terbaik, wajar seharusnya jika langsung mendapat pelajaran atau bahkan quiz seperti itu." kata murid yang lain.

"Hufft, yahh mungkin kamu benar."

Anak anak itu kemudian banyak yang keluar kelas untuk menuju halaman.

"Kalau begitu ayo kita ke halaman."

"Iya, ayo." sahut anak anak yang lain.

"Kalian mau ikut club apa?"

"Entahlah, aku sudah hilang harapan di sekolah seperti ini." pasrah salah seorang anak.

Sementara itu Neo dan sedikit anak lainnya masih berada di ruang kelas. Beberapa anak selain Neo itu cukup cemas dengan keadaan yang akan terjadi. Tentunya mereka sudah membaca buku merah, bahwa kegilaan poin ini akan berlanjut di club.

Neo sendiri masih diam di kursinya dan berpikir soal peraturan peraturan yang berlaku di sekolah ini. Ia meminjam buku peraturan hitam dan merah dari anak di sebelahnya sebelum anak itu pergi ke halaman sekolah.

"Aku pinjam sebentar ya buku peraturannya."

"Iya, kalau sudah selesai taruh saja lagi di laciku, tapi kamu sendiri tidak ke halaamn?" tanya anak itu.

"Iya, sebentar lagi."

"Baiklah." katanya sambil berlalu.

Neo meletakkan kedua buku peraturan itu di mejanya. Buku peraturan berwarna hitam dan buku peraturan berwarna merah. Jika dilihat dari luarnya saja, jelas terlihat bahwa buku hitam itu lebih tampak sebagai buku peraturan resmi.

Pada buku peraturan berwana hitam tertulis dengan jelas." Panduan, Peraturan, Petunjuk dan Tata Tertib Sekolah menengah Atas Hoshi." di cover depannya. Jika melihat isinya pun, tak jauh berbeda dengan buku peraturan biasa yang umumnya ada pada sekolah sekolah lain. Apalagi buku hitam ini sudah di berikan sebelum masuk ke sekolah ini.

Sekolah/NerakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang