[49]

1.4K 77 9
                                    


---

Krystal mengerucutkan bibir sambil bersedekap dada. Masih tak terima bahwa ia sedang bolos bersama Raja sekarang. Mereka saja sedang berada didalam bisa kota yang entah kemana tujuannya.

Karena semua kursi bis sudah diduduki, terpaksa Krystal harus berdiri. Bukan cuma ia, masih banyak orang yang melakukan hal yang sama.

Cewek itu menoleh ke kanan, menatap anak berumur 15tahun yang sibuk memetik pelan senar gitar diatas pangkuannya. Lama memperhatikan, Krystal tanpa sadar tersenyum tipis.

Raja berkedip, menatap Krystal yang sejak tadi memperhatikan seseorang. Cowok itupun menarik wajah si cewek dingin agar menatap kearahnya.

Bibir mungil Krystal mengerucut tatkala Raja menjepit kedua pipinya. Cewek itu menghela napas malas, menyentak kasar lengan si sulung Argatama.

Raja yang sadar akan hal itu, tahu bahwa cewek di dingin ini masih kesal terhadapnya.

“Nggak usah ngambek dong.”bujuknya, memegang pegangan besi bis agar tidak terjatuh.

“Kamu nyadar nggak sih? Kalau aku tadi ketahuan sama pak Rasyid bolos, semua guru-guru, murid-murid sekolah bilang apa?! Masa ketos yang jadi panutan jadi begajulan kayak gini!”jelas Krystal, nada bicaranya sangat kesal sekali dengan volume sedikit keras. Membuat atensi para penumpang bis kota mengarah padanya.

Krystal yang sadar akan hal itu, merutuk. Ia jadi malu sendiri. Tanpa sadar, sedikit mendekat pada dada Raja dengan kepala tertunduk. Menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu.

Raja yang melihat itu gemas sendiri.“Tapi nggak ketahuan, kan?”

Krystal mengangkat kepala.“Tapi, kalau tadi ketahuan, gimana?”

“Tapi nggak kan?”Raja seolah memancing emosi cewek dihadapannya.

Krystal berdecak. Membuang muka.“Kamu tuh yah kalau
dibila--Aa-!”

Jantung Krystal berdetak tak karuan tatkala tubuhnya hampir terjatuh saat bis tiba-tiba mengerem tadi. Kedua mata cewek itu membulat, nafasnya sempat tertahan.

Posisinya saja sudah hampir terjatuh, untung ada Raja yang memeluk erat pinggangnya.

Dengan cepat Krystal memperbaiki posisi. Menyelipkan anakan rambut ditelinga, merasa gugup begitu saja. Raja yang melihat itu tersenyum miring. Tanpa kata menarik Krystal duduk disaat satu bangku yang telah kosong, saat orang yang menempatinya turun.

“Duduk sini. Tenang. Nggak usah ngoceh-ngoceh nggak jelas. Ntar aku makin sayang.”

Krystal berdecak. Makin kesal begitu saja.“Jaaaa. Kalau pak Rasyid sempat lihat muka aku tadi gimana?”

“Nggak. Pak Rasyid rabun gitu kok.”jawab Raja.

Krystal menyipitkan kedua mata.“Kok kamu tau?”

“Yah, kayaknya sih.”balasnya santai, membuat Krystal menggeleng pelan tak menyangka.

Raja itu benar-benar yah. Bisa-bisanya ia tenang membawanya bolos seperti ini. Apalagi mereka masih menggunakan seragam sekolah. Berkeliaran akan membuat WHS dicap tidak disiplin sebagai sekolah terbaik di Jakarta.

“Jaaaaa. Kalau orang-orang liat seragam kita gimana? Pasti mereka ngira kalau kita bolos, apalagi ini belum waktu sekolah pulang.”

“Yahkan emang bolos.”jawab Raja sangat santai.

Membuat Krystal lagi-lagi tak menyangka. Cewek itu mengepalkan kedua tangan menahan untuk tidak menghancurkan wajah menyebalkan Raja.

“Ishhh-! Raja. Kamu nyebelin banget sih-! Pergi aja sana ah!”karena tak tahan, Krystal memukul-mukul lengan atas Raja. Membuat beberapa orang menoleh, lalu kembali fokus pada kegiatan masing-masing.

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang