[57]

1.3K 75 12
                                    

|E N T E R N A L  L O V E|
°BAGIAN 57°

🎧•Sempurna•
[Andra and the Backbone]

Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku”

VOTE+KOMENT

---

“Tadi nggak nyontek kan?”tanya Krystal, menyeruput susu milo hingga tandas.

“Alhamdulillah nyonteknya lancar.”balas Raja, mengedipkan sebelah genit. Krystal yang melihat itu memutar bola mata malas.

Hingga sebuah getaran dihandphonenya membuat ia mengambil benda pipih itu didalam saku almamater. Krystal tersentak sendiri saat tahu siapa yang mengiriminya pesan. Diam-diam melirik Raja yang sibuk memakan ice crema cup.

Nandi?”tanyanya dalam hati. Langsung menengok pesan itu.

NandiMahajendra
[Gue mau bicara. Gue ada dibelakang lo sekarang]

Krystal membulatkan mata. Saking kagetnya ia, handphone yang berada didalam genggamannya hampir saja terjatuh. Raja yang melihat itu mengernyit bingung.

Tanpa membuang waktu lagi Krystal berdiri dari kursi taman lalu berbalik badan. Raja pun refleks melakukan hal yang sama. Keduanya sama-sama terkejut melihat cowok almamater putih berdiri menatap mereka dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Raja menggertakkan gigi-giginya. Langsung menggenggam telapak tangan Krystal kuat hingga cewek itu sedikit meringis. Apa yang Nandi lakukan disini? Ingin mencari gara-gara lagi?

“Ayo pulang.”Raja menarik Krystal untuk pergi. Namun cewek itu menahan, membuatnya berdecak.

“Kenapa sih? Ayo pulang.”kesalnya. Jangan sampai ia hilang kendali lagi dan kembali menghajar Nandi
habis-habisan.

Krystal menoleh menatap Raja. Mengusap lembut lengan cowok itu lalu berkata.“Nandi mau ngomong sama aku. Kasih kita waktu yah, nggak lama kok.”

Raja mengeraskan rahang. Memegang kedua bahu cewek dihadapannya.“Kamu mau bicara sama dia? Kamu lupa apa yang udah dia lakuin ke kamu?!”ucapnya mencoba menahan emosi.

Krystal meneguk saliva lalu tersenyum. Ia tahu apa yang Nandi perbuat padanya itu memang tidaklah benar sama sekali. Namun, ia bisa merasakan kedatangan Nandi saat ini berniat baik. Dan cowok itu pasti ingin menjelaskan sesuatu padanya.

“Raja. Percaya sama aku. Bentar doang kok, yah?”ucapnya mencoba meyakinkan. Melepaskan dengan lembut kedua tangan Raja yang ada dibahunya.

Raja berdecak. Lemah jika sudah melihat tatapan lembut Krystal. Apa yang akan ia lakukan? Membiarkan Krystal pergi menemui Nandi? Tidak-!

“Ta--”

“Tiga menit.”ucapnya cepat, lagi-lagi meyakinkan. Raja menghela napas gusar. Ia tak bisa lagi melakukan sesuatu.

“Cepat. Tiga menit. Aku hitung dari sekarang.”pasrahnya. Krystal tersenyum lalu mengangguk.

Raja menatap si cewek dingin yang berjalan ke arah Nandi. Lalu menatap cowok ber-almamater putih dengan tatapan dingin. Seolah memberinya kode untuk tidak macam-macam dengan pacarnya itu.

“Ngapain mau ketemu sama gue?”tanya Krystal.

Nandi menghela napas pelan. Menatap wajah cewek dihadapannya ini kembali mendatangkan rasa bersalah yang amat begitu besar. Harusnya ia tidak melakukan hal itu hanya karena ingin merebut Krystal dari Raja. Karena ... apapun yang ia lakukan tidak akan membuat keduanya berpisah.

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang