[66]

1.9K 106 34
                                    

|E N T E R N A L  L O V E|
°BAGIAN 66°

Aku disini. Berharap pada semesta. Agar membawa mu lagi padaku.

🎧• Losing Us •
[Raissa Anggiani]

VOTE+KOMENT

---

3 tahun kemudian.
Jakarta, Indonesia.

Seorang cowok dengan rambut acak-acakan itu frustasi sendiri sebab sedari tadi mencari flassdish. Ia mengeram kesal, jika bukan karena skripsi kuliahnya mungkin ia sedang bersantai sambil bermain game.

Raja mengeram. Mengingat-ingat di mana menyimpan benda penting itu.“Di mana yah anjirtt? Arghh!
Tau ah-!”

Raja kesal sendiri. Berjalan keluar dari kamar, menemui Ratu yang sedang asik dance dari gerakan salah-satu boyband terkenal korea di ruang tamu. Bukannya keren, Ratu malah terlihat seperti cacing kepanasan.

“WOI RATU-!”

“Eh, iya. Ayam, ayam-!”saking kagetnya, Ratu sampai latah. Yang kemudian mengeram kesal.

“PAAN SIH AH?!”balasnya, malah mengamuk. Mengambil bantal lalu melemparnya kesal pada Raja.

Raja mendecak. Balik membalas lemparan adiknya itu. Yang sekarang keduanya malah saling lemparan bantal satu sama lain tak ingin di kalah. Hingga suara teguran Cintya menghentikan aktivitas mereka.

Keduanya saling tatap, lalu sontak berlari siapa lebih dulu mengambil toples berisi astor coklat. Karena tak ingin di kalah, Ratu mendorong kuat kakaknya hingga hampir saja jatuh membuat cowok itu mengumpat.

“Makasih banyak mamakuuuuu.”ucap Ratu ceria. Mengecup singkat pipi Cintya lalu berlari naik ke kamarnya sebelum di habisi oleh Raja.

Raja terus mengumpat.“WOI BAN--!”

“Kak.”tegur Cintya, saat anak sulungnya akan mengeluarkan sebuah umpatan.

Raja nyengir tanpa dosa. Malah mengambil toples berisi kue coklat.“Makasih banyak mamakuuuu.”ucapnya, mengecup pipi Cintya lalu berlari menyusul Ratu.

Nyonya Argatama itu tersenyum-senyum saat mendapati dua kecupan dari anak-anaknya. Yang kemudian tersentak sendiri saat kembali mendapati kecupan di bibirnya, tak lain dari Argatama.

“WOI RATU, BUKA NGGAK?!”teriak Raja kencang. Memutar-mutar paksa handel pintu.

Ratu di dalam sana mencibir. Chatnya dengan si cowok dingin jadi terganggu. Ia tak akan membukakan pintu untuk kakaknya, pasti dia akan di habisi.

“APAAN SIH, SANA-SANA!”usirnya berteriak dari dalam kamar.

Raja mendecak.“FLASSDIHS GUE MANA?!”

Ratu mendelik.“LAH, KOK TANYA SAMA RATU! YAH NGGAK TAU LAH!”

“HALAH BOHONG! PASTI LO LAGI NIH. KAYAK KEMARIN HILANGIN KUNCI KAMAR GUE!”

Ratu menggigit bibir bawah. Kalau soal itu, ya memang salahnya. Namun untuk sebuah flassdihs ia tidak tahu sama sekali.

“NGGAK TAU. TANYA SAMA TIKUS COBA, MUNGKIN KETELEN.”

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang