[50]

1.4K 83 17
                                    

---


Krystal merebahkan tubuh lelahnya diatas kasur. Hari ini sangat melelahkan baginya. Tadi disekolah ia bolak-balik dari ruang OSIS, ruang guru dan kelas hanya untuk mengerjakan tugas tanggung jawabnya.

Punggungnya terasa nyeri. Cewek itu menghela napas pelan.“Capek banget yah Tuhan.”gumamnya. Perlahan memejamkan mata berharap ia akan langsung tertidur saja.

Baru beberapa menit, handphone disaku almamaternya bergetar menandakan ada panggilan masuk. Krystal yang memang sudah malas hanya untuk menggerakkan tangannya saja, berdecak kesal.

Dengan terpaksa merogoh saku almamater lalu mengambil handphone. Matanya menyipit melihat nama yang tertera.

“Oma?”gumamnya pelan. Tanpa berpikir lagi mengangkat panggilan itu.

“Iyaa oma, kenapa?”tanyanya pelan dan malas.

“Kamu dirumah?”tanya orang disebrang sana.

“Iyaaa. Udah pulang. Kenapa?”Krystal menyampingkan badan, memeluk bantal guling.

“Ini oma dirumahnya Arfin. Mamanya suruh nginap. Kamu ikut yah. Ntar malam oma jemput. Kamu istirahat dulu. Oh iyaa, jangan lupa makan. Oma tadi sempat pulang masakin kamu makanan sehat. Awas kalau nggak makan. Oma cungkil jantung kamu.”jelasnya panjang lebar dan sangat detail.

Krystal yang mendengar itu tersenyum senang dengan mata kini terpejam. Ternyata Ratna orangnya sangat posesif.

“Iyaaa oma. Krystal istirahat dulu, ntar malam Krystal telfon sekitar jam delapan buat jemput yah.”jawabnya yang membuat wanita paruh baya disebrang sana tersenyum.

“Nah. Okeee nanti oma jemput. Kamu istirahat dulu. Dadah cantikkk, ummach.”

Panggilan itupun mati. Krystal hanya bisa tersenyum. Lalu kemudian melanjutkan tidur. Tapi ... baru beberapa menit handphonenya kembali bergetar lagi.

Cewek itu mengumpat. Dengan sangat malas dan kesal melihat nama yang tertera di layar.

“Raja?”gumamnya pelan. Ia menghela napas sambil mengangkat panggilan.

“Iyaaa Raja. Kenapa?”tanyanya. Menyimpan handphone diatas telinga.

“Kamu udah dirumah?”tanyanya dengan suara serak.

Krystal mengangguk.“Iya.”

“Maaf yah, aku nggak antar kamu pulang. Soalnya tadi aku pulang deluan.”

Krystal mengernyit. Ia tak masalah Raja tak mengantarnya pulang seperti apa yang selalu cowok itu lakukan saat berpacaran dengannya. Tapi ... yang membuatnya bertanya-tanya, kenapa cowok itu cepat pulang sebelum waktunya bel berbunyi?

“Kok bisa cepet pulang?”tanyanya, agak sedikit penasaran.

Raja disebrang sana terbatuk-batuk pelan.“Aku nggak enak badan.”

Krystal merubah posisi menjadi telentang. Perkataan Raja berhasil mengambil atensinya. Tiba-tiba saja perasaan khawatir menguasai benaknya.

“Kamu sakit?”tanyanya khawatir. Beringsur duduk. Entah kenapa rasa kantuknya yang hebat tadi menghilang begitu saja.

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang