EL [SELESAI]

T A M A T

KARENA CINTA ABADI AKAN TETAP ABADI. SELAMANYA.

“Dari kamu dan pertemuan ini, aku percaya. Bahwa cinta abadi, akan tetap abadi.”

VOTE+KOMENT

---

Raja hanya diam. Menikmati suara hujan deras di luar sana. Malam sudah semakin larut, namun kantuk belum menyerangnya. Tidur menyamping sambil memeluk bantal guling.

Terus diam hingga perlahan mulai merasakan ngilu pada dadanya kembali terasa. Ia meneguk saliva susah, kini menaikkan sedikit lengan panjang baju rumah sakit itu sampai gelang hitam berbandul bola kecil yang terbuat dari besi terlihat.

Rasa ngilu di dadanya makin sesak. Membawa dampak panas yang terasa dari bawah perut menjalar sampai ke kerongkongan. Ia meneguk saliva getir, teringat lagi pada seseorang yang meninggalkannya seorang diri.

Perempuan itu dimana sekarang? Kenapa tidak kembali juga setelah bertahun-tahun lamanya? Kemana perginya?

Raja hanya terus diam, mengabaikan tetesan cairan bening keluar dari pelupuknya hingga luruh membasahi bantal.

“Krystal. Kamu kapan pulang?”

***

Seorang cowok ber-kemeja putih dengan bagian kedua lengan di naikkan sampai bawah siku, menyapu pandangan seolah sedang mencari seseorang. Membuat wanita dengan kecamata hitam yang berjalan di sampingnya sontak menoleh.

“Woi. Lo lagi cari siapa?”tanya Zivanka. Membuat Raja menatap ke arah sekretarisnya ini.“Anu. Dokter itu, kok dia nggak ada?”

Zivanka tertegun. Merasakan jantungnya berdetak tak karuan. Ia tahu, dokter yang di maksud Raja adalah ... Krystal. Tapi Raja tak tahu akan hal itu.

Sebenarnya ia kesal dengan perempuan itu, kenapa harus mengulur waktu untuk bertemu dengan Raja? Padahal ini sudah sangat pas.

Tapi apa boleh buat, ia tidak bisa melawan dan hanya pasrah saja saat Krystal butuh waktu untuk mempersiapkan diri muncul di hadapan Raja.

Zivanka menghela napas berat, berjalan dengan elegan di karidor rumah sakit. Membuat suara
high-heel yang ia kenakan berbunyi memantul.“Emangnya ada urusan apa sama dia?”

Raja memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. Menatap Cintya dan Ratu yang berjalan berdampingan di depan sana.

“Yak nggak ada.”balasnya, lalu nyengir. Membuat Zivanka berdecak.

Raja kembali menyapu pandangan. Hari ini ia sudah keluar dari rumah sakit. Sejak kemarin lusa dokter itu kembali tak terlihat. Ia juga bingung sendiri kenapa harus mencarinya. Tapi, ia ingin.