02

6.1K 326 25
                                    

Seluruh pasang mata terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh pasang mata terdiam. Sedikit tak menyangka Krystal akan melakukan kekerasan fisik sampai menendang tulang kering si sulung Argatama.

Pasalnya selama ini, jika ada siswa/siswi yang melakukan kesalahan, Krystal hanya memberikan teguran pada orang tersebut bahwa yang di lakukannya salah. Lebih tepatnya bukan hanya sekedar pesan, namun juga kata-kata menohok sampai di hati. Tak menghiraukan perasaan orang itu.

Krystal melipat kedua tangannya di dada, menatap Raja yang meringis dengan tatapan rendah."Gimana, enak nggak?!"

Raja mendongak menatap Krystal dingin. Sumpah, demi apapun tulang keringnya sangat sakit sekarang. Ingin rasanya ia mencincang-cincang tubuh cewek itu lalu memberikannya pada anjing jalanan.

"Awas lo! Lo bakal tanggung jawab udah bikin gue kek gini. Gue bakal bikin lo nyesel!"tandasnya dingin, tak main-main.

Ia tak habis pikir dengan cewek ini. Dan perkataannya tadi tak main-main. Sekarang tujuannya adalah menghancurkan ketos Walinton highschool itu. Dia akan memberi pelajaran yang tak akan cewek itu lupakan. Membuat cewek itu tunduk dan menyesal senyesal-nyesalnya.

"Tanggung jawab, maksudnya apa? Sekarang kita impas. Siapa suruh lo nggak minta maaf sama gue!"

"Nggak sudi gue minta maaf sama cewek aneh kayak lo!"

"Tuh kan. Yaudah, bikin gue nyesel kalau lo bisa."

"Okey, Fine. Siapa takut? Liat aja nanti!"

"Halah, malahan lo yang bakal nyesel cari masalah sama gue. Gue yang bakal bikin lo tunduk,"

Raja berdecih. Oh, apa-apaan cewek ini. Krystal itu terlalu menganggap orang remeh. Cewek itu terlalu sok jago, bertindak seolah dia pemimpin membuat orang muak termasuk Raja sendiri.

"Kita liat aja nanti!"

Fany masih setia berdiri di sisi lapangan menatap Krystal yang berdebat di tengah lapangan dengan jengah. Telinganya juga panas jika berlama-lama di sini, siswa/siswi memberikan kata-kata cemooh dan tak suka pada ketos.

Fany pun melangkahkan kakinya menuju tengah lapangan bertujuan untuk membawa Krystal ke kelas saja. Jika di biarkan, bisa-bisa Ketos itu lepas kendali. Dan akan membuat repotasinya sebagai Ketos teladan buruk. Ia tahu bagaimana sikap asli Krystal.

Saat melangkah mendekat ke Krystal, netra Fany tak sengaja bertabrakan dengan netra coklat seseorang yang sedang tersenyum canggung ke arahnya. Fany tak membalas senyum itu, ia dengan cepat memutus pandang.

Dan cowok ber-Netra coklat itu seketika langsung tersenyum kecut.

"Krys, ayo. Bentar lagi bel nih,"

Sang empunya nama menoleh sekilas, lalu kembali menatap Raja yang menatapnya dingin.

"Awas aja lo!"tunjuknya.

Raja terus menampilkan wajah dingin dengan kemarahan yang ia tahan sekuat tenaga. Krystal pun berbalik badan di ikuti oleh Fany. Sebelum Krystal meninggalkan lapangan, ada ide cemerlang yang hinggap di pikirannya saat melihat bola basket yang di genggam oleh Ikbal.

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang