[42]

1.5K 111 30
                                    

|E N T E R N A L L O V E|
°BAGIAN 42°

"Suatu saat nanti. Kamu akan berada di titik paling bodohmu. Di saat kamu lambat menyadari, bahwa orang yang sangat ingin kau enyahkan ternyata ... sangat berarti."

• Tiffany Clara Aditya •

🎧 Yang Terlupakan•
[Iwan Fals, cover HaninDhiya]

VOTE+KOMENT

***

Sinar matahari di pagi ini cukuplah terik, membuat siapa saja tak tahan seperti terasa terbakar. Tetapi, itu tak membuat para cewek-cewek melewatkan momen di mana anak basket bermain di tengah lapangan.

Pekikan terdengar di sisi-sisi lapangan outdoor sekolah. Pekikan dari cewek-cewek yang menyemangati anak basket. Aura anak basket itu terlalu memikat, apalagi melihat mereka yang berkeringat seperti itu.

Di sisi kanan, berdiri seorang cewek yang melipat kedua tangan di depan dada sambil memegang sebuah kotak milo. Berdiri, memperhatikan si kapten basket yang bergerak lincah merebut bola dari tim lawan dan berusaha untuk memasukkannya ke dalam ring.

Tanpa sadar, Krystal tersenyum tipis. Benar kata siswi di sekolah, kalau Raja itu mempunyai karisma yang memikat. Dan anehnya ... kenapa ia baru sadar sekarang?

Krystal refleks bertepuk tangan senang begitu saja saat melihat Raja berhasil memasukkan bola ke dalam ring, dan juga mengakhiri latihan mereka.

Sulung Argatama berbungkuk dengan kedua tangan menumpu di lutut untuk mengatur nafasnya yang sedikit memburu. Lalu tatapannya terhenti pada cewek yang tersenyum manis seraya melambai riang padanya, Raja refleks membalas senyuman itu.

Tanpa menunggu waktu lagi, Raja melangkah ke arah cewek itu.

Krystal sedikit membulatkan mata tatkala melihat Raja berjalan mendekat ke arahnya. Cewek itu menggigit bibir berusaha menahan rasa menggebu di hatinya.

Krystal ikut melangkah mendekat. Senyuman cewek itu perlahan mengembang. Beberapa meter lagi jarak mereka akan sampai, hingga ... Krystal dibuat tertegun begitu saja saat Raja malah berjalan melewatinya.

Darahnya berdesir hebat. Perlahan memutar badan melihat kejadian yang membuat matanya memanas begitu saja.

Raja malah menghampiri Zivanka lalu mengambil botol minuman yang cewek itu berikan. Tak lama kemudian, Raja menarik Zivanka ke arah teman-teman basketnya yang beristirahat di pinggir lapangan tepat di bawah pohon besar itu.

Krystal menghela napas samar. Kembali memutar badan lalu menunduk, menatap sebuah susu milo yang rencananya akan ia berikan pada Raja tadi
dengan pandangan kosong.

Krystal baru tersadar, bahwa ia dan Raja tak seperti dulu lagi. Kenapa, ia baru menyesali semuanya sekarang?

Krystal lagi-lagi menghela napas. Mengangkat kepala, menatap Raja dan Zivanka yang asik bercengkerama ria. Cewek itu menipiskan bibir, tak ingin merasakan dadanya makin ngilu. Lantas, Kryatal berjalan pergi.

Namun, baru beberapa langkah suara panggilan dari belakangnya membuat langkah Krystal tiba-tiba terhenti. Cewek itu membalikkan badan, mengangkat kedua alis menatap seorang cowok berlesung pipit memanggilnya.

Krystal terdiam, sibuk dengan pikirannya. Apakah harus mengabaikan panggilan dari Gio, ketua band sekolah ataukah tidak? Kalau di abaikan, rasanya ... tidak enak.

Lantas, Krystal berjalan mendekat.

"Kenapa?"tanyanya datar. Gio mendekat ke arah Krystal, di iringi suara godaan dari teman-teman basketnya.

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang