[22]

2.1K 133 3
                                    

enternal love 20

Sakit rasanya saat Aku hanya bisa diam membisu melihatmu lebih leluasa berbincang dengan yang lain

•••

Tanpa sadar senyum Raja langsung timbul saat memasuki kafetaria sekolah. Hatinya menghangat begitu saja saat melihat Krystal menidurkan kepala di lipatan kedua lengannya. Cowok itu melangkah mendekat, hanya ia dan Krystal lah yang berada di dalam kafetaria saat ini.

Cahaya matahari berwarna orange tua masuk ke dalam kafetaria melewati kaca, menyinari wajah Krystal yang memejamkan mata.

Raja duduk di samping cewek itu. Lalu tak lama ikut menidurkan kepala dengan gaya menyamping di lekukan tangan kirinya. Cowok itu tersenyum menatap rambut hitam legam Krystal.

Perlahan Raja menyentuh rambut coklat Krystal lalu mengusapnya lembut dan hati-hati.

Sesaat kemudian, Krystal bergerak kecil."Siapa sih?"tanyanya dengan suara serak.

Raja tersenyum geli."Masa depan lo."

"Ck, pergi lo!"Krystal menepis lengan Raja yang mengusap lembut rambutnya, tetapi masih setia menidurkan kepala di lekukan lengannya.

"Lo nggak cape nyuruh gue pergi?"sahut Raja, cowok itu kembali mengusap rambut Krystal dengan lembut.

Krystal menghela napas pelan. Masih setia memejamkan mata. Ia ingin istirahat sejenak saja, jadi bisakah Raja pergi? Cowok itu mengganggunya.

"Pergi! Jangan ganggu gue!"ucapnya kesal.

Tetapi Raja orangnya keras kepala. Tak mendengarkan perintah Krystal. Masih setia duduk dengan kepala di tidurkan di lekukan tangannya sambil mengusap rambut Krystal lembut.

"Istirahat aja. Lo pasti capek kan? Gue cuma mau nemenin lo di sini."ucapnya.

"Gue nggak bisa istirahat kalau ada lo!"tandasnya tegas.

Tangan Raja yang sibuk mengusap lembut kepala Krystal terhenti begitu saja, lalu menariknya kembali. Ia menipiskan bibir, sepertinya memang ada tembok besar dari si cewek dingin untuknya.

Raja terdiam, sibuk dengan pikirannya. Hingga ia tak tahan untuk tidak mengeluarkan sebuah kalimat.

"Krystal, lo nggak ngizinin gue buat jadi temen lo?"

Krystal menggeram kesal. Raja memang benar-benar mengesalkan. Mendengar pertanyaan itu membuatnya sedikit mengernyitkan alis."Menurut lo?"

Raja diam lalu menjawab."Menurut gue, lo nggak ngizinin gue buat jadi temen lo karena lo maunya jadi pacar gue kan?"

Penyakit Raja kambuh. Krystal merutuki diri. Berdoa, benar-benar meminta kepada Tuhan untuk membuat cowok sialan ini berubah saja jadi semut untuk beberapa menit, karena ia tak bohong jika ia sangat lelah sekali sekarang. Tak ingin di ganggu.

"Nggak ada pacar-pacaran."balasnya dingin."Yaudah nikah aja."

Plakk!

"Bisa nggak sih lo diam bentar aja?! Gue cape! Gue nggak suka lo di sini!"ucapnya marah.

Krystal mendengus, kembali lagi menenggelamkan wajah di lipatan kedua lengannya di atas meja. Raja mengumpat pelan sembari mengusap pipi kanannya yang panas karena di tampar tadi.

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang