[35]

1.8K 117 11
                                    

|E N T E R N A L  L O V E|
°BAGIAN 35°
__________

-TENTANG HUJAN-

"Seperti hujan. Yang turun dengan deras. Membawa rasa, untuk seseorang yang tak mencinta."

"Hari ini, kamu mengagumi hujan. Nanti, kamu akan mengagumi orang yang membuatmu mengagumi hujan."

"Terima Kasih. Aku bahagia. Entah karena hujan, atau karena ... kamu?"

🎧Cobalah Mengerti
[Noah (Cover, HaninDhiya]

🎧•Are You With Me•
[Nilu]

VOTE + KOMENT

•••

Hujan.

Bau tanah menyeruak ke indra penciuman cewek yang sedang merutuk ini. Angin berhembus kencang, membuat wajah Krystal terciprat oleh air hujan.

Krystal meringis saat merasakan terpaan angin yang menusuk hingga tulang. Ia sedang duduk di halte bus. Berharap ada kendaraan umum yang lewat.

Tapi melihat cuaca yang seperti ini, membuat ia kembali berpikir. Mana ada kendaraan yang mau lewat, apalagi suara gemuruh dengan warna kilat itu bersahut-sahutan, dapat membuat orang merinding seketika.

Krystal menghela napas berat. Kalau sudah seperti ini, apa yang harus ia lakukan? Beterai Handphonenya sudah habis, dan sekarang waktu telah menunjukkan pukul 17.03.

Krystal menoleh saat mendengar suara deheman seseorang. Cewek itu mengernyit menatap Raja yang sedang mengacak rambutnya yang basah. Setelahnya, Krystal kembali menoleh dengan cuek, menatap tirai air yang terbentuk dari atap halte bus.


"Eh, neng. Kamu ngapain di sini?"Raja ikut duduk di samping Krystal.

Yang di tanya memutar bola malas."Apaan sih! Nggak jelas!"

Raja terkekeh pelan. Ikut menatap tirai hujan itu. Sesaat kemudian, kembali bersuara."Mau main ujan nggak?"

Krystal mendelik."Dih. Gue bukan anak kecil kayak lo!"

Krystal menghela napas berat. Tak menghiraukan perkataan Raja, cewek itu berdiri dan berjalan ke depan Halte bus.


Mendongak ke atas, menatap ujung seng yang menjatuhkan air ke bawah. Wajahnya basah oleh cipratan air. Di julurkan tangannya ke depan, membuat tetesan air itu jatuh di atas telapak tangannya.

Krystal menatap tetesan air itu. Rasanya ia ingin memutar waktu kembali ke masa lalu. Waktu di mana hujan di sore hari seperti ini, adalah momen yang ia tunggu, bukannya momen yang ia benci.

Lama terdiam dengan pikirannya. Krystal terkejut saat tubuhnya di rengkuh posesif dari belakang. Krystal menurunkan kembali tangannya bersamaan dengan kepalanya yang ikut menunduk, menatap tangan kekar yang terbalut jaket melingkar di pinggang rampingnya.

Krystal berdecak, memberontak sekuat tenaga agar pelukan Raja terlepas."Lo kenapa sih?! Lepas nggak?!"

Raja keras kepala. Cowok itu tak menghiraukan, malah tertawa bahagia begitu saja. Memeluk Krystal dari belakang dengan jaket hitam miliknya yang menyelimuti mereka.

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang