[67]

1.9K 101 55
                                    

|E N T E R N A L L O V E|
°BAGIAN 67°

🎧Here's Your Perfect
[Jammie Miller]

VOTE+KOMENT

---

Takut.

Itu lah yang Krystal rasakan saat Alexander mengatakan bahwa ia harus kembali ke indonesia. Tidak. Rencana apalagi yang semesta berikan terhadapnya?

Bukan waktu yang singkat untuk sembuh dari luka-lukanya. Ia melewati banyak rasa sakit yang membelenggu. Terlalu banyak tangis untuk bisa benar-benar tabah akan semuanya.

Namun, apa ini? Jika ia kembali ke indonesia, itu sama saja dengan melukai diri sendiri. Sama saja dengan ia menceburkan kembali dirinya dalam rasa sakit yang begitu hebat.

Tidak.

"Krystal nggak mau ke indonesia. Please oma. Krystal tukar aja sama kak Aline. Biar Krystal di kanada. Pokoknya nggak mau di indonesia."

Krystal tetap keukeh tidak akan pergi ke indonesia. Ia tidak ingin nenyakiti dirinya sendiri. Sudah terlalu banyak rasa sakit yang ia mencekiknya. Ia tidak ingin terperangkap dalam kenangan masa lalunya, lagi.

Ratna menghela napas. Menyeruput kopi dalam gelas plastik itu. Ia mengerti. Namun, ia tidak bisa melawan perintah Alexander. Tak ada yang bisa ia lakukan selain
meyakinkan cucunya agar kembali ke indonesia dengan lapang dada.

"Krystal. Percaya sama oma, semuanya akan baik-baik saja."ucapnya.

Krystal melemaskan kedua bahu. Sepertinya, Ratna tidak bisa membantunya. Ia ingin mengajukan protes pada Alexander tapi ... ia tidak mempunyai cukup keberanian.

Tanpa kata lagi, Krystal berbalik badan beranjak pergi dari ruangan Ratna. Pergi mencari tempat untuk menenangkan pikirannya yang berkecamuk. Tempat untuk bisa mengerti, apa lagi rencana semesta kali ini.

***

Krystal menghela napas panjang untuk kesekian kalinya. Duduk di jembatan yang menghubungkan gedung barat dan selatan rumah sakit besar ini. Malam ini sangat dingin. Hujan baru saja reda tadi. Kembali memunculkan bulan dan di temani seribu bintang di atas sana.

Pikiran Krystal masih berkecamuk. Sedari tadi ia belum mendapat kesimpulan langkah apa yang harus ia ambil selanjutnya.

Sebenarnya, tadi ia sangat terkejut atas apa yang Alexander katakan. Kembali ke indonesia? Yang benar saja. Kembali ke sana, sama saja membunuh diri sendiri. Ini adalah hal yang tidak pernah bahkan ia nyangka sama sekali.

Krystal meneguk saliva getir, merasakan dadanya sesak dan ngilu menjadi satu. Ia tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Lagi-lagi semesta mempermainkannya. Kenapa harus dia, lagi?

Apakah ia harus kembali pasrah dan menerima kenyataan? Tapi ... ia tidak siap. Ia takut. Jangan sampai, semua yang ia lakukan untuk menyembuhkan diri kini jadi sia-sia. Jangan sampai sakit hati ini kembali muncul setelah bertahun-tahun lamanya.

Kalau ia menyerah dan benar-benar kembali ke indonesia, apa yang akan terjadi. Akankah rasa sakit ini kembali datang, membuat luka itu kembali menyiksanya?

Namun Krystal tak bisa menampik, di dalam lubuk hatinya paling dalam ... ia merindukan Raja. Ingin menatap wajah cowok itu.

Jika ia kembali, bagaimana nanti kalau ia dan Raja bertemu? Pasti berantakan dan luka ini benar-benar kembali terbuka. Bagaimana ... jika ia bertemu dengan Raja namun cowok itu tidak sendiri? Sudah ada cewek yang menemaninya.

EL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang