STORY=61

996 126 10
                                        

  WAAAAAA AKHIRNYA KU BISA DOUBLE UP DARI SEKIAN LAMA HUHU
   ntu ntuu...hari ntu ada yang minta ulan crazy up author:") udh brapa kali yh...luffa, tapi belum kesampaian hikd~ jadi ulan mau Double up chap penghujung akhir iya Iyah gais...akhir...

   Chapter next Park Jisung tamat :")

Oky, happy reading
Mian for typo and
Don't forget to
Vote and Comment

__________________________

  
     Jisung berada di dalam kamar nya, kamar yang di siapkan khusus oleh sang nenek untuk Jisung dan di sinilah dia, berdiam diri dalam kamarnya semabari memandang keluar jendela besar yang mengarah langsung pada sebuah ladang bunga melati dengan warna putih yang menawan, Jisung sedikit melamun menatap bunga-bunga yang tumbuh subur di ladang yang terbentang di depannya itu.

   Tak terasa ia melamun terlalu lama, entah apa yang ia lamunkan, hanya ia dan pikirannya yang mengetahui itu.
  

    Ia senang, sangat teramat senang saking senangnya ia sampai-sampai ia tidak bisa mengekspresikan rasa senang , gembira juga Bahagia nya saat neneknya menyambut kedatangannya dengan sukacita juga kehangatan, seulas senyum hangat terpatri diwajahnya mengingat betapa gembira sang nenek menyambut mereka dengan terbuka, betapa sang nenek bersuka cita saat kedatangan sang anak juga menantu dengan senyuman penuh kebahagian, ia senang, ia gembira ia bahagia.

Tapi.

    Seakan takdir belum memperbolehkan untuk ia bahagia, sampai-sampai menyelipkan kembali sebuah permasalah kecil dengan pengaruh besar pada dirinya.
Sebuah cela keterpurukan dalam dirinya terbuka, cela itu seakan menariknya walau sekuat tenaga ia melupakannya. Itulah yang membuat ia sedih.

   Jisung menghela nafas lelah, tanpa sadar setetes air mata turun dari mata kirinya, ia menangis, dengan cepat ia menghapus jejak air matanya itu kala sadar ia kini menangis.
 

   Tok..

  Tok....

  
   Jisung tersentak terkejut saat tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang, Jisung bergerak mendekati pintu kamarnya dan membual pintu kamarnya guna melihat siapa yang bertamu di kamarnya itu.

   "Maaf mengganggu.....yang mulia putra mahkota"sapa Shotaro

  Ternyata Shotaro yang datang ke kamarnya

  "A-ah t-tidak apa....ada apa Shotaro??apa ada sesuatu "balas Jisung kikuk.

  Shotaro tersenyum dan mengatakan tujuan  kedatangan nya kemari.

  "Yah.....yang mulai ratu memangil yang mulia putra mahkota kekamar beliau"ujar Shotaro Kembali, Jisung pun mengangguk dan tak lupa berterima kasih atas pesan yang di sampaikan Shotaro padanya.

  "Yah, baik.....aku akan kesana"balas Jisung

  "Saya akan mengantar anda yang...."

  "Jisung..."

   "N-ndee?"

  Ucapan shotaro terpotong kalah Jisung mengucapkan namanya, itu membuat Shotaro bingung dan heran

"A-ah...panggil Jisung saja, yah Jisung saja, dan gunakan saja bahasa non formal....agaknya Shotaro terlihat setahun lebih tua dari ku"ucap Jisung, sontak Shotaro mengerti jikalau Jisung tidak terlalu nyaman dengan penyebutan Yang Mulia Putra Mahkota
 
 
   Shotaro tersenyum kembali, walau sedikit ragu ia berinteraksi dengan pengucapan non Formal kepada salah satu anggota kerajaan, karna notabene nya ia yang hanya bawahan kerajaan.

Park Jisung [ END | Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang