STORY=42

1.1K 134 12
                                    


  And therepel up dong:-D
    Sebenarnya ini chap geje sih, ngak tau lah....ulan buatnya kek turbo ngeret karna tugas tiba-tiba nyelong masuk tadi😂

  Otey.

   Happy reading
  Mian for typo
And don't forget to vote and coment

______

     Dreamland berada dalam ambang kehancurannya, penderitaan penduduk tak ada habisnya.
     Negeri yang di sebut negeri sejuta impian, negeri mimpi yang nyata kini hancur lebur dan berubah menjadi negeri mati yang menakutkan.
     Tak ada harapan hidup di mata penduduk yang masih tetap tinggal di sana, penderitaan dari mereka yang di jadikan budak begitu memprihatinkan.

   Siksaan dan juga makian mereka dapatkan kalah negeri indah itu hancur di makan oleh kegelapan.
   Para penduduk hanya bisa berharap kalau masih ada sedikit cahaya kehidupan yang masih bisa mereka harapkan untuk melangsungkan hidup mereka di negeri mati ini.

   STRAAASSS...

   suara cambukan terdengar sangat nyaring saat salah satu prajurit yang di tugasi untuk memantau kinerja para budak.
   Sang korban cambukan hanya bisa meringis saat mata cambuk itu menyentuh punggung telanjangnya.

  Yah, mereka para budak tidak di berikan pakaian yang layak pakai, untuk apa juga mereka mengharapkan sesuatu yang mustahil, mereka itu hanya budak sekarang tak ada gunanya meminta kepada raja yang kini memerintah negeri Dreamland.

   Jujur saja, semua penduduk di sini sangat merindukan raja mereka sebelumnya, Raja baik hati dan bijaksana yang memimpin kerajaan ke arah kedamaian dan kesejahteraan. Mereka sangat merindukan Hadi di mana mereka bisa bersenda gurau bersama-sama tanpa beban.
   Jika di pikir-pikir, apakah ini karma?karma atas perbuatan mereka pada putra raja mereka sepuluh tahun lalu.
   Apa ini karma bagi mereka yang buta akan kebenaran. satu kata yang dapat mewakili perasaan mereka semua.

  Menyesal.



   Kita beralih ke salah satu sel tahanan di penjara bawah tanah kerajaan Dreamland.
   Di sel itu hanya di isi oleh satu orang saja, berbeda dengan di sel tahanan yang lain yang berisikan sekitar lima atau sepuluh orang tahanan.

   Wajah tahan di sana terlihat sangat lesu dan tak bersemangat, oh ayolah siapa juga yang akan bersemangat saat tau dirimu hanya tinggal menunggu giliran untuk mati oleh raja kejam yang memerintah negeri ini.

  Kembali lagi pada sel tahanan yang hanya di isi oleh satu orang saja.
  Di dalam sel itu, orang tersebut yang di ketahui seorang laki-laki tenga menelungkup di lantai kotor juga dingin di sel itu.
   Bajunya yang compang camping, rambut yang acak-acakan juga dapat di lihat kaki kirinya yang di rantai.
   Juga terdapat luka di pinggangnya, wajahnya pun penuh lebam dan luka gores.
   Begitu memprihatinkan.

  Teng...

Teng...

   Sel yang berisikan laki-laki tersebut di ketuk oleh seseorang menimbulkan suara bising perpaduan antara besi dan besi yang di pukul.
   Si laki-laki yang di tahan tidak menoleh, ia pikir itu adalah salah satu penjaga yang berniat memberikan makanan yang mana sama sekali tidak minat untuk di makannya.

   Tengg.

Teengg....

  Suara besi dari sel tahannya terdengar semakin kuat, si laki-laki tahanan hanya mendengus dan berucap dingin.

   "Pergilah...aku sama sekali tidak berminat dengan makanan kotor kalian itu"ujar laki-laki itu dingin tanpa menoleh.

   "Begitukah?"balas seseorang di luar sel tahanan laki-laki tersebut.

Park Jisung [ END | Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang