STORY=08

2K 195 5
                                    

Happy reading
________________

Pelajaran sudah usai lima menit yang lalu, dan sekarang memasuki jam pelajaran selanjutnya, sebelum jam istirahat.
Jisung masih diam di kursi nya...

Tapi memang begitulah kira-kira seorang Jisung di sekolahnya, ia akan keluar jika jam istirahat ataupun jika gurunya tidak masuk,
Jisung memang pintar, ia masuk dalam kategori siswa yang pintar di sekolah nya.
Ia kiat mengikut beberapa olimpiade, bahkan olahraga.

Bolos!!

Ia sering melakukannya jika ia mau,
Karna Jisung_sekarang__tetap pemuda biasa tentunya, dan sama dengan pemuda-pemuda yang lain.

Berbicara tentang seorang pemuda.

Kalian ingat dengan pemuda berambut blonde yang baru masuk, dan duduk di kursi belakang Jisung.

Ia tak lagi berada di dalam kelas, saat guru keluar tadi dia juga keluar dari kelas, dengan alasan ke toilet, tapi sampai sekarang pemuda berambut blonde itu tidak kunjung kembali ke kelas.

Bagi Jisung sendiri, itu tak penting, ia tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitarnya.
Bukannya ia tidak mempunyai simpati pada orang lain, tidak.

Ia memiliki simpati dan empati di dalam dirinya, ia mempunyai sifat perduli.

Tapi ia tidak menunjukkan nya, ia hanya akan melakukan nya, Jisung orang yang tertutup dan lebih suka diam.
Itulah mengapa Sifatnya seperti itu.

Kembali kedalam keadaan kelas Jisung
Kelasnya sudah sangat berisik akan suara-suara dari siswa yang lain.
Karna guru yang akan mengajar di jam berikutnya tidak masuk, jadi kelas Jisung tidak belajar sampai jam istirahat nanti.

Memanfaatkan waktu, Jisung keluar dari kelas nya, tujuannya sudah pasti rooftop sekolahnya, Jisung selalu kesana jika tidak ada jam pelajaran.

Jisung berjalan lurus dari arah kelas nya, lalu berbelok ke kanan menujuh lantai empat sekolahnya.
Memang dasarnya SMA Khyun's itu memiliki empat lantai bangunan, jadi tak heran lagi.

Sampai di lantai empat sekolahnya, Jisung berjalan lurus lalu berbelok ke kiri, dan tepat di sebelah kiri Jisung terdapat tangga menuju rooftop

Jisung lanjut menaiki tangga menuju ke rooftop, satu persatu anak tangga ia pijakki

Sesampainya di anak tangga terakhir, Jisung berhenti sejenak, firasat nya aneh saat menatap pintu rooftop.
Jisung semakin menyipitkan matanya, menatap lekat kearah pintu rooftop, sampai ia menyadari satu hal.

Ada yang janggal dari pintu tersebut.

"Segel pelindung yah"guman Jisung, sesaat setelah nya ia menatap datar ke arah pintu masuk rooftop di depan nya ini.

Jisung sudah terlanggar hafal dengan segel pelindung yang di katakan nya tadi, bahkan pemilik dari segel tersebut pun di hafalnya
luar kepala.

Jisung berpikir mungkin akan sedikit seru jika bermain' sedikit,

Sekejap iapun bersmirk, jarang kan melihat Jisung bertingkah sedikit jahil di sekolahnya, apa lagi pada anak baru

_

Tiba-tiba saja manik mata Jisung berubah warna menjadi biru, sebiru laut.
Kemudian Jisung mengangkat tangan kanannya, memposisikan tangannya tepat pada tengah- tengah pintu rooftop, dan tak butuh waktu lama telapak tangannya mulai mengeluarkan cahaya berwarna senada dengan manik matanya sendiri.

"Buka"ucap Jisung

Dan tepat saat itu juga segel pelindung yang ada di pintu rooftop menghilang dalam sekejap, mata Jisung yang berubah menjadi biru tadi perlahan kembali seperti semula.

Park Jisung [ END | Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang