"I'm sorry. Jack hits me." Di balik kaca sana dapat terlihat Zach dan Jack yang sedang rekaman, lebih tepatnya Zach rekaman dan Jack yang mengganggu."Ulangi, Zach!" ucap si produser musik.
Di sisi lain ada Corbyn yang berjalan bolak-balik di hadapan Jonah dan Daniel sedang menghapal lirik lagu yang menjadi bahan untuk rekaman hari ini. Sedangkan Jonah dan Daniel tiba-tiba saja terpikir beberapa ide dan sekarang sedang menulis beberapa lirik yang muncul di pikiran mereka pada satu buku tipis.
"How about Aza? Did you ask her?"
Daniel menatap aneh pada Jonah, "Are you kidding? We're writing, Jo."
"No, seriously. She's gonna be back to Jakarta very soon."
Daniel menghela napasnya, "I don't know how to talk to her ... and—"
"Call her now."
Daniel menatap Jonah lama sambil berpikir. Mungkin benar, ia juga harus menghubungi Aza karena dari kemarin ia tidak mendapat kabar apa-apa dari perempuan itu. Terakhir kali ia melihat sosial medianya, Daniel mendapatkan Aza sedang pergi bersama Anna dan Rachel—adik dari kekasih Jack.
Jonah juga benar, Aza akan kembali ke Jakarta dalam waktu dekat dan Daniel tidak bisa berdiam diri dengan semua pertanyaan di kepalanya.
"I'll call her."
Jonah tersenyum lalu pandangannya membuntuti Daniel yang berjalan keluar studio, seperkian detik kemudian saat pintu studio sudah tertutup, Jonah kembali melanjutkan acara membuat liriknya.
Bergeser ke sisi Daniel, pria itu kini tengah duduk di sebuah kursi di ruang tunggu yang tak jauh dari ruangan studio. Ia sekarang berdebat dengan pikirannya sendiri tentang apa yang harus ia katakan pada Aza.
Daniel melirik pada ponselnya yang sekarang menampilkan kontak Aza, bahkan hanya untuk menekan tombol 'call' rasanya Daniel ragu.
"Okay, just pretend that we're fine."
Sejurus kemudian Daniel langsung menghubungi Aza. Jarinya ikut mengetuk-ngetuk sofa mengikuti suara dering telepon yang ia dengar sambil berharap Aza mengangkat panggilannya dengan cepat.
Tak lama suara tanda panggilan tersambung terdengar membuat Daniel jadi gelagapan sendiri.
"H- hey ... stupid. I- I mean, hey Aza."
"Who's this?"
Daniel mengerutkan keningnya sendiri kemudian menjauhkan ponselnya dari telinga untuk kembali melihat apakah nomor yang ia tuju benar atau tidak.
"Hallo there?" panggil Aza.
"It's me, Daniel. How could you forget?"
"Oh my God, I'm sorry. This is the frist time you call me and I don't have your number so..."
"Oh- yeah. I'm sorry I just remember that you gave me your number then I'll never text or call you. This is the first time."
"So, what? Why you call?"
"There's a lot of questions in head lately and I think ... we should catch up."
"Actually me too. So many things that I need to know and ask you."
"But, I'm recording now. How about seven or eight? We can have dinner together."
"Nah, 2 am."
Terdengar gelak dari Daniel, "We're going to the beach again?"
"Yeah."
"I think no, I know a place that really peaceful and I know you'll like it."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔
Fanfiction[ COMPLETED] daniel seavey's fanfiction here! ❕❕❕ 𝐭𝐢𝐦𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐢𝐜𝐚𝐥 𝐭𝐢𝐦𝐞 𝐜𝐮𝐭𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐨𝐩𝐞𝐧, 𝐭𝐡𝐞𝐧 𝐡𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐟𝐢𝐧𝐞, 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐜𝐥𝐮𝐞𝐬 𝐢 𝐝𝐢𝐝𝐧'𝐭 𝐬𝐞𝐞? 𝐚𝐧𝐝 𝐢𝐬𝐧'𝐭 𝐢𝐭 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐬𝐨 𝐩𝐫...