a compliment

182 32 4
                                    


Ruangan yang di dominasi berwarna putih dengan salah satu sisi berdinding kaca itu tengah diisi oleh lima orang laki-laki yang tengah menikmati makan siang mereka setelah selesai melakukan beberapa meeting sejak tadi pagi.

Kelimanya sekarang sedang duduk di meja makan berbahan keramik dan duduk saling berhadapan kecuali Corbyn yang duduk sendiri paling ujung.

"Party itu jadi 'kan?"

"Jadi, di rumah Daniel." Corbyn menjawab pertanyaan Jonah barusan.

Sambil menikmati makanannya Zach kemudian masuk ke dalam obrolan, "Bagaimana kalau kita makan malam bersama saja? Kita tidak cukup sampai dua puluh orang. Maksudku kecil-kecilan saja tidak usah seperti tahun lalu."

"Aku juga berpikir seperti itu," balas Jack.

"Bagaimana, Daniel?"

Kelimanya langsung menatap Daniel malas setelah pria dengan kemeja putihnya itu hanya asik menunduk sambil memainkan ponselnya. Bahkan ia belum menyentuh makan siangnya.

"Daniel, are you even listening?" tanya Jack.

"Daniel?"

"DANIEL!"

Daniel langsung tersontak kaget kemudian mengusap wajahnya gusar, "Maaf, aku terlalu fokus pada ponselku."

"You are."

"Apa rencana kalian?" tanya Daniel.

"Kita akhirnya memutuskan untuk membuat pesta kecil-kecilan saja di rumahmu."

"Baiklah aku setuju." Daniel kemudian menyeruput tehnya, "Oh ya, tadi El mengirim beberapa gambar untuk merch design bulan ini. Mungkin besok dia akan ke sini."

"Can I see it?" Daniel mengangguk lalu mengoper ponselnya pada Jonah yang kebetulan duduk di depannya.

Ketiga lainnya tentu mendekat termasuk Corbyn yang harus berjalan dulu untuk mendekat pada Jonah. Setelah melihat sampai gambar terakhir semuanya langsung menggeleng-gelengkan kepala menandakan mereka sangat suka dengan tema tersebut.

"These are sick!" pekik Corbyn.

"Aku ingin lihat yang warna hitam tadi sekali lagi, bisakah aku memegang ponsel itu?" Jonah lalu mengiyakan permintaan Zach kemudian memberikan ponsel Daniel itu kepadannya. Sedangkan si pemilik ponsel kini tengah menyantap makan siangnya dengan sangat lahap.

"Kau harus melihat t-shirt pada gambar terakhir, Zach. Aku akan beli semua warna untuk itu." Setelah itu Corbyn kembali duduk di kursinya.

Saat sedang ingin menemukan gambar yang dimaksud Corbyn, Zach malah tidak sengaja memencet satu notifikasi yang tiba-tiba saja masuk dan juga tidak sengaja membacanya.

"Reminder, mengajarkan Aza bermain skating hari ini setelah makan siang. Wait what?"

Daniel yang merasa itu adalah salah satu pengingat di ponselnya langsung merebut kembali benda pipih itu dari Zach yang berada di sampingnya. Sedangkan yang lain sudah menatap Daniel dengan tatapan tanya mereka.

"Daniel ... do you—"

"Kau kemarin pergi bersamanya lagi bukan?"

"What a sweet boyfriend."

"Daniel kau harus menjelaskannya. Bahkan kemarin kau pergi diam-diam."

Daniel menghela napasnya, "Dia memintaku untuk mengajarkannya. Dan setelah ini kita juga tidak ada kegiatan apa-apa, 'kan? Jadi ... aku harus pergi sekarang." Setelah berhasil menyeruput habis ice tea-nya Daniel langsung menyambar kunci mobil kemudian pergi meninggalkan keempat temannya yang sekarang terduduk diam sambil menatap Daniel bingung.

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang