chocolate

223 32 8
                                    


Setelah mencuci wajah dan menyikat giginya, Daniel segera keluar dari kamar untuk bermain bersama anjing kesayangannya. Ia benar-benar merindukan peliharaannya itu. Sambil membawa sebuah gitar, Daniel menuju ruang tengah kemudian duduk di samping anjingnya yang sekarang tengah tertidur.

Daniel yang tidak sabar untuk bermain langsung saja mengelus-ngelus Kobe—anjingnya, kemudian tertawa sendiri setelah melihat anjingnya itu begerak lalu kembali tidur seperti tidak ingin diganggu.

Membiarkan Kobe tertidur, Daniel kemudian memilih memainkan gitarnya dan berencana melakukan live di akun Instagram miliknya untuk menyapa para penggemarnya.

Saat memeriksa ponsel di kantong celana, Daniel melihat coklat pemberian Aza kemarin terletak di atas meja kecil di depan sofa yang ia duduki. Ia merasa beruntung karena tidak ada yang mengambil coklat ini atau sekedar memindahkannya karena jika itu terjadi Daniel tidak akan memakan ini dan membuat Aza kecewa.

Tak lama Daniel bingung sendiri kenapa ia harus meresa seperti itu. Tapi entah kenapa jika ia tidak memakan ini, ia akan membuat Aza kecewa dan ia tidak suka itu. Perempuan itu sudah sangat baik padanya.

Perlahan Daniel mencoba membuka bungkus coklatnya. Tentu ia tidak langsung memakannya, ia harus berpikir lagi karena takut perutnya nanti akan mual setelah memakan habis coklat itu.

Tapi setelah mengingat saat malam itu Daniel baik-baik saja memakan setengahnya, mungkin kali ini dia juga akan baik-baik saja.

Dan pada akhirnya, satu gigitan sudah ia coba.

"Sepertinya sudah tidak terlalu buruk," monolog Daniel.

"Pagi, Daniel." Daniel segera melirik pada Christian yang baru datang. Sepertinya dia habis lari pagi.

"Kau sudah sarapan?" tanya Christian kemudian duduk di sofa berbeda yang ada di samping Daniel. "Sebentar." Christian mencoba mengambil coklat yang ada di tangan Daniel dan memperhatikannya secara seksama. "Kau tidak mual lagi setelah memakan coklat?"

Dengan malas, Daniel kembali merebut coklat itu dan kembali menggigitnya untuk gigitan yang kesekian. Ia hampir memakan setengahnya.

"Ini tidak terlalu buruk," jawab Daniel.

"Kau tidak ingat, ini adalah brand yang sama seperti yang kau makan waktu itu dan membuat kau muntah."

"But now look, I'm okay."

Christian kemudian tak bersuara, ia hanya bisa membiarkan Daniel memakan coklat itu bahkan sampai habis.

Setelah melihat Daniel tidak apa-apa, Christian berniat untuk langsung ke kamar. Namun, satu notifikasi yang masuk dari ponselnya membuat Christian harus menunda keinginannya.

Cynthia Arson
Aku di depan, bisakah kau membukakan pintu? Aku ingin bertemu Daniel.

Christian sempat terkejut membaca pesan itu, ia mencoba melirik ke arah Daniel sebentar. Pria itu sekarang sedang asik bermain dengan Kobe karena peliharaannya itu baru saja bangun.

Christian tidak mungkin bilang jika Cynthia ada di sini, Daniel pasti akan langsung pergi kemudian hubungannya dengan Cynthia tidak akan pernah membaik.

Dengan niat yang baik akhirnya Christian langsung keluar untuk membukakan pintu.

Benar saja, Cynthia sudah ada di sana dengan paper bag yang sepertinya hadiah untuk Daniel. Seolah memberikan izin, Christian sedikit bergeser ke samping untuk membiarkan Cynthia masuk.

"Cobalah berbicara, aku akan keluar sebentar," ucap Christian yang mendapat anggukan dari Cynthia.

Setelah pintu itu tertutup rapat, Cynthia kembali menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Perasan perempuan itu masih campur aduk dan sangat takut jika nanti Daniel akan mengusirnya.

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang