first day

211 33 6
                                    


"Maddie!" Aza berlari dengan menggiring koper hitam sambil merentangkan tangan kirinya yang kosong untuk menyambut pelukan Maddie.

"Oh my gosh!" Maddie kemudian langsung memeluk Aza erat dengan keduanya yang sama-sama tertawa sebagai ekspresi bahagia mereka. "Welcome to Los Angeles!" lanjut Maddie.

"I can't belive this."

"Well, LA isn't like you thought. Sometime bad things happened." Aza hanya mengangguk paham menanggapi itu, ia kemudian dirangkul oleh Maddie untuk segera pergi menuju area parkir.

Tentunya untuk hari pertama Aza tidak akan kemana-mana dan hanya akan menghabiskan waktu di rumah Maddie, mungkin untuk merencanakan liburannya yang tidak lama di sini.

"Jadi, bagaimana perjalananmu?" Sebelum menjawab pertanyaan Maddie, Aza lebih memilih untuk memutar lagu dari playlist kesukaannya. "Tidak buruk," jawab Aza setelah itu.

Maddie mengangguk lalu melajukan mobilnya untuk keluar dari area parkir.

"Bagaimana dengan Daniel?"

"Wait- Daniel?" Aza tampak berpikir lalu menatap Maddie, "Is he okay?"

"I ask you, Azalea."

"Maksudku, dia menulis sesuatu yang buruk di Twitter-nya. Seperti orang yang ... patah hati? Mungkin?"

Maddie kemudian melirik pada Aza dengan tatapan bertanya lalu tertawa. "Mungkin iya, dia 'kan belum lama ini putus dari Cynthia."

"Cynthia?" ulang Aza, "mereka berpacaran? I mean they said they're just—"

"Friends?" potong Maddie.

Aza mendengkus pelan, seharusnya dia tidak terlalu terkejut karena ini sempat ia bahas bersama Jena saat berita ini muncul beberapa bulan lalu.

"So, why don't you ask him. Bukannya kalian sudah dekat? Kau memberinya bunga itu dan dia mem-posting itu di Twitter-nya. Kemudian kau juga bilang dia mau memakan coklat pemberianmu, dia memakai kalung pemberianmu, bahkan kalian menghabiskan waktu bersama sebelum dia balik ke Los Angeles."

Aza terkekeh menertawai dirinya sendiri mengingat sudah beberapa hari ini ia tidak berkomunikasi dengan Daniel. "I was getting close with him. But now we're back as a fan and an idol."

"What do you mean?"

"Setelah dia menuliskan itu di Twitter-nya, one day later I texted him. But he didn't reply me, he didn't even read my text."

"What did you say?" tanya Maddie.

"I said hi."

"Then?"

"Then I said, how are you?"

Maddie tertawa, "Mungkin kau bisa mengirimnya pesan sekali lagi untuk hari ini. Say you're in LA now."

"Aku ingin memberitahunya kemarin, namun setelah beberapa hari tidak ada kabar rasanya aneh," jawab Aza, "padahal dia pernah menanyakan masalah ini."

"Did he?"

"He did. That was sweet, because he sure that I'll come to LA."

"Bagaimana kalau kau menghubunginya saja, I mean like a voice call?" saran Maddie setelah melihat perempuan itu tampak sedih sekarang.

"Memangnya Instagram menyediakan itu?"

"Wait- what?"

Aza tidak menjawab, ia malah menatap Maddie bingung.

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang