cynthia's twin

197 29 80
                                    


Sepertinya mengaduk kopi dengan tangan yang lainnya menumpu pada meja makan menjadi kegiatan favorit untuk Daniel saat ini. Sudah lima menit berlalu, tangan kirinya masih saja terus berputar-putar memegangi sendok yang ada di dalam cangkir, bahkan ia yang berniat meminum kopi hangat pagi ini mungkin harus membuat secangkir lagi nantinya karena yang ini sudah dingin.

Kini pandangannya kosong menatap lurus ke arah kursi yang ada di hadapannya. Mungkin terlihat baik-baik saja, tetapi sebenarnya hati dan pikirannya sekarang tengah berperang hebat tentang kejadian beberapa hari lalu.

"I thought Aza is my ex. But she's not."

"Aku harap kau jangan membuatnya tersakiti, aku ingin kau menjaganya."

"I'm Nick's ex girlfriend."

Sudah beberapa kali kalimat yang sama terputar dalam memorinya, pengelihatannya seolah kembali menampilkan semua yang terjadi belakangan ini secara acak.

Senyuman Aza, tawa keduanya, Aza yang ceroboh, ia yang selalu di buat kesal, bahkan sampai cara Nick menyuruhnya untuk menjaga Aza—ia masih ingat betul kejadian itu.

Daniel hanya sedang mencoba memecahkan teorinya sendiri, apa maksud dari semua ini? Apa Aza dan Nick memang merencanakannya? Ia juga merasa benar-benar gagal karena menyadari ia belum mengenal Aza sepenuhnya.

"The coffee looks dizzy."

Daniel mendadak sadar dan langsung mengalihkan pandangannya. Ia melihat Christian tengah berjalab menghampirinya dengan handuk kecil bertengger di bahunya. Sangat jelas laki-laki itu datang dari ruang gym.

Dengan santai Christian kemudian berjalan melewati Daniel menuju dapur untuk membuat sarapan pagi. Laki-laki dengan rambut panjang itu sudah dua hari menginap di sini setelah mendengar kabar hubungan adiknya dengan Aza tengah renggang. Christian hanya tidak ingin Daniel berbuat macam-macam lagi seperti yang ia lakukan setelah putus dari Cynthia waktu itu.

"It is what it is, Daniel. Already warned you since the beginning but you ain't listen." Ucapan dari Christian itu di akhiri dengan helaan napas panjang membuat Daniel langsung memutar bola matanya. Daniel kini memilih mengganti posisi menjadi duduk dan menepikan kopi yang sudah dingin tersebut.

"She got something that got us fooled because honestly, I was pretty sure you guys are gonna make it. But wait ... Cynthia did the same. God, I am stupid."

"Just shut up," balas Daniel dengan kedua tangan yang sudah bertengger di kepala. Daniel sangat tahu Christian mengucapkan itu semua hanya untuk menyindirnya dan itu berhasil.

Kedua kakak beradik itu tiba-tiba saja mengarahkan pandangan pada titik yang sama setelah mendengar suara hentakan kaki yang keras dengan irama cepat. Tak lama, seorang perempuan dengan rok pendek berwarna putih datang dengan tangan yang sudah bersilang di depan dada.

"I don't get it." Empat kata itu menjadi hal pertama yang ia ucapkan setelah berhadapan dengan Daniel yang ada di meja makan serta Christian dengan pancinya di dapur—yang dekat dengan meja makan.

Daniel tidak menjawab, ia kini juga melipat tangannya di depan dada dengan kening yang berkerut.

"Aku yakin mereka pasti merencanakannya, kau tahu dulu Aza pernah bertanya tentang Nick padaku saat aku bermain di series pertamaku." Muka perempuan itu benar-benar terlihat marah.

"Dia juga berbohong padaku, dia bilang dia tidak mengenal Nick dan lelaki bodoh itu juga mengaku tidak mengenal Aza. Drama sialan macam apa ini?!"

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang