Aza dan Anna tampak beriringan berjalan ke arah luar dari rumah Maddie. Dengan pakaian santainya, Anna menyandang sebuah tas kecil di lengan kiri dan beberapa buku di tangan kanan. Sedangkan Aza sekarang tengah menggendong Amigo yang memang dari sananya lebih suka diam."Jadi kapan kau akan balik ke sini?"
Aza terkekeh, "Belum tahu, aku berharap salah satu video casting yang kita buat bisa diterima agar aku punya alasan untuk ke sini lagi."
"Kau akan diterima, Aza."
"Kau juga semangat untuk shooting pertamamu."
"Pastinya."
Keduanya lalu berhenti setelah sampai di halaman depan—dekat dengan tempat mobil Anna terparkir.
"Yang penting Amigo bersama Daniel, bukan? Aku akan sering-sering main ke rumahnya kalau begitu."
Aza kembali tergelak, "Bayangkan aku harus berpisah dengan keduanya."
"Kau tahu Aza, waktu memang benar-benar punya kejutannya sendiri. Siapa yang pernah tahu di dalam bulan ini aku akan menerima peran itu, mengenalmu, bahkan kau menjadi kekasih dari saudaraku." Anna menjeda kalimatnya, "Lalu bagaimana jika dalam beberapa bulan lagi kalian akan menikah? I- I can't expect anything."
"Setelah itu punya anak dan menjadi tua." Keduanya langsung tergelak.
"Yasudah, aku harus pergi sekarang." Sebelum benar-benar pergi, Anna tampak mencari sebuah buku dari tiga buku yang ada di pangkuannya. "Oh ya, aku memberikan buku ini spesial untukmu."
"Anna, no. You're joking."
"Nah, it's for you. Aku sudah menyelesaikannya."
Dengan hati yang sangat senang, Aza menerima buka berjudul 'The Notebook' itu. "Thank you so so much."
Melihat Aza yang tersenyum lebar, Anna pun ikut senang. Ia kemudian beralih memeluk perempuan itu, rasanya masih banyak yang harus mereka lakukan bersama tapi Aza memang harus pulang ke Jakarta hari ini. Anna hanya berharap mereka akan cepat bertemu.
"Okay, hate to say it but see you soon."
"Agh, I'm gonna cry! See you Anna banana!"
Setelah kembali berpelukan pada akhirnya kedua perempuan itu harus rela untuk melepaskan satu sama lain dan Aza harus membiarkan Anna pergi sekarang. Perempuan itu tidak bisa ikut mengantarkan Aza ke bandara karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan—sama seperti Maddie.
Bahkan di saat jam-jam terakhirnya di sini, ia harus rela tinggal sendirian di rumah sambil menunggu Daniel untuk menjemputnya.
Saat ingin beranjak dari tempatnya berdiri—setelah melihat Anna sudah benar-benar pergi—Aza mendapati sebuah mobil berhenti tepat di mana Anna memarkirkan mobilnya tadi. Aza spontan tersenyum saat mengetahui itu adalah mobil Daniel dan langsung berjalan mendekat pada mobil itu.
Daniel dengan hoodie puti dan celana pendeknya bergerak keluar dari mobil. Aza sedikit bingung ketika pria itu memakai masker, apakah dia sakit?
"Hey stupid," sapa Daniel lalu memeluk Aza ditambah dengan meninggalkan sebuah kecupan di puncak kepala perempun itu. Sejurus kemudian Daniel tampak sedikit membungkuk untuk melihat Amigo yang ada di gendongan Aza. "Also, hey to Amigo," sapanya, "why is he so lazy just like his mom," lanjut Daniel sambil tertawa.
"Who's his mom?"
"You."
Aza hanya menjawab itu dengan tawa sambil memutar bola matanya lalu membiarkan Daniel mengambil alih Amigo darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔
Fanfiction[ COMPLETED] daniel seavey's fanfiction here! ❕❕❕ 𝐭𝐢𝐦𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐢𝐜𝐚𝐥 𝐭𝐢𝐦𝐞 𝐜𝐮𝐭𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐨𝐩𝐞𝐧, 𝐭𝐡𝐞𝐧 𝐡𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐟𝐢𝐧𝐞, 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐜𝐥𝐮𝐞𝐬 𝐢 𝐝𝐢𝐝𝐧'𝐭 𝐬𝐞𝐞? 𝐚𝐧𝐝 𝐢𝐬𝐧'𝐭 𝐢𝐭 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐬𝐨 𝐩𝐫...