hey it's nick, im sorry

217 31 36
                                    


Suara musik bergaya pop dari salah satu aplikasi musik itu kini tengah berkumandang ke seluruh ruang tengah dengan Aza yang duduk di sofa sambil memotong buah-buahan yang di beli Maddie kemarin. Sambil mengangguk-nganggukkan kepalanya, sesekali tangan perempuan itu juga ikut bergerak mengikuti irama musik—menikmati kesendiriannya di ruangan tersebut.

"Watermelon sugar, HIGH!" pekik Aza yang sangat kebetulan juga sedang memotong buah semangka.

"Oh my God, this song's such a vibe!"

"I love Harry Styles, no one can't even tell! Watermelon sugar, high!"

"I just wanna taste it, I just wanna—"

"Shut the fuck up, baby shoe!" Aza sedikit terperanjak melihat Maddie yang tiba-tiba saja sudah berdiri di hadapannya dengan sebuah ember mini yang bisa Aza tebak di dalamnya adalah adonan cookie.

"Do you get that cookie dough for me?!" Aza tersenyum senang kemudian langsung bediri dan merebut ember mini itu dari Maddie.

"Whatever, my friend gave it to me as a late birthday present. I don't even like cookie dough."

"We can bake it," balas Aza.

"I still don't like it."

Aza memutar bola matanya mendengar jawaban itu, bagaimana ada orang yang tidak suka dengan cookie. "Anyway, I just cut the fruits. Also your veggie order just got here this noon. Let's making lunch then."

"Okay come on."

✿ ✿ ✿

Kini bibi dan keponakan itu tengah berada di dapur dengan tugas masing-masing. Maddie dengan pisaunya serta bahan-bahan masakan dan Aza dengan loyang serta adonan cookie-nya, tak lupa perempuan itu memakai topi juru masak milik Maddie yang di belikan oleh Bryce—kekasihnya.

"I kinda miss Bryce, is he still in San Francisco?" ucap Aza memecah keheningan.

"You're not ready for today."

Aza menengok ke belakang tepat pada Maddie, "What do you mean?"

Maddie melirik Aza dengan senyum manisnya, "He'll be here this afternoon!"

Dengan tatapan tak percaya, Aza lalu menutup mulutnya yang menganga. "Shut up! Pantas saja kau pulang lebih cepat."

"Kau juga tidak menyadari kenapa aku berbelanja banyak kemaren."

"I did not," balas Aza.

"He's gonna stay here for a week or more. He didn't tell me." Maddie kembali bersuara. "You okay with that?"

"That's a good news. I miss playing video game with him. Oh my gosh."

Maddie tersenyum, "Panggang cookie-nya lebih banyak. Dia juga suka cookie, kau tahu itu."

"Alright!"

Seperti menolak untuk hening, kini ponsel Aza berdering dengan nama Jena di sana. Aza spontan melirik ke arah ponselnya kemudian mencuci tangan sebentar lalu langsung mengangkat panggilan video itu.

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang