Siapa yang akan menyangka dua orang yang sempat dikatakan kembar kelakuannya oleh Anna kini tengah menghabiskan waktu bersama di thrift store sambil membahas skincare yang juga akan mereka beli nanti di salah satu toko kecantikan di area sana.
"How do you always find the good ones, I haven't found anything yet." Aza memberhentikan langkahnya setelah menyadari Cynthia telah mengambil beberapa helai pakaian bahkan sebuah vintage bag berwarna hijau tua yang terlihat sangat keren.
"Bagaimana kau akan bisa menemukannya jika kau hanya melihat-lihat tanpa benar-benar mencarinya."
Aza mengerucutkan bibirnya, "Aku sangat malas."
"Tahu jika akan seperti ini, sebaiknya aku ikut saran Daniel untuk membawamu ke salon saja."
"Salon sangat membosankan sekarang."
Cynthia menghelakan napasnya, "Lalu kau mau apa?"
"Makan!"
Sesuai ekspektasi Cynthia, Aza akan menjawab seperti apa yang ia katakan barusan. Walaupun baru dekat dua bulan terakhir, rasanya Cynthia sudah sangat paham dengan perempuan berambut hitam satu ini.
Menjadi anak tunggal, membuat Cynthia sedikit merasa senang ketika Aza bersikap seperti anak kecil jika bersamanya. Cynthia dari dulu sangat mengidam-idamkan menjadi seorang kakak.
Seperti yang dijelaskan tadi, keduanya baru dekat dua bulan terakhir. Saat Daniel masih dirawat di rumah sakit, Cynthia tentu juga akan datang membezuk. Kebetulan sekali saat itu hanya ada Aza yang menjaga Daniel. Mereka berdua bertemu di pintu kamar rawat Daniel saat Aza baru kembali dari kantin dan Cynthia yang baru datang dari rumah.
Aza yang tidak ingin membuat suasana canggung mempersilahkan Cynthia untuk masuk dan berbicara dengan Daniel berdua saja.
Tidak menunggu lama, Cynthia kembali keluar dan Aza sangat terkejut ketika perempuan yang lebih tinggi lima sentimeter darinya itu mengajaknya untuk berbicara berdua.
Tatapan mata yang tajam, tubuh yang tinggi serta pembawaannya yang memang garang membuat Aza merasa terintimidasi saat berbicara dengan Cynthia. Namun ajaibnya semua pikiran buruk itu berubah ketika Cynthia tersenyum pada Aza.
Aza tidak pernah menyadari jika Cynthia memilih senyum sehangat itu. Mungkin jika Aza punya senyum seperti Cynthia, ia tidak akan pernah cemberut sepanjang hidupnya.
Permintaan maaf adalah hal pertama yang ia sampaikan pada Aza, kemudian berlanjut pada pidato panjangnya yang menjelaskan tentang sikapnya yang tidak sepantasnya ia tunjukkan pada Aza. Yang menjadi pendengar juga tidak bisa berbuat banyak, Aza benar-benar merasa seperti berada dalam sebuah drama dimana ceritanya akan selesai semua tokoh akan mengungkapkan perasaannya masing-masing.
Aza benar-benar merasa diposisi itu sekarang. Ia juga merasa lebih baik dari sebelumnya, sedikit demi sedikit masalahnya mulai terselesaikan.
Awalnya Aza mengira hubungannya dan Cynthia hanya akan menjadi sebatas teman jauh yang sesekali akan bertemu di acara tertentu kemudian akan mengucapkan selamat ulang tahun melalui aplikasi berbalas pesan.
Ternyata tidak, Cynthia tidak sekaku itu dan Aza yang tak 'semalu' itu.
Saat di rumah sakit, Cynthia selalu menyempatkan singgah dan membawakan Aza makanan kemudian mereka mengobrol ringan. Atau ketika Aza yang tiba-tiba kepikiran untuk meminta pendapat Cynthia tentang sesuatu. Intinya 'si kembar' ini menjadi dekat seiring berjalannya waktu.
Awalnya Daniel sempat khawatir jika ini hanya cara licik Cynthia untuk berniat jahat pada Aza. Tapi di sisi lain Daniel juga tahu bagaimana sifat Cynthia yang sebenarnya. Perempuan bermata tajam itu memang egois tetapi ia akan berusaha semampunya untuk orang-orang yang ia sayang.
Melihat Aza dan Cynthia yang akrab membuat Daniel menjadi lega.
Apalagi ketika mendapat kabar jika perempuan itu akan segera melaksanakan pesta lamaran dengan seorang pengusaha yang ia kenal dari Jonah.
Keduanya tampak serius dengan hubungan mereka dan Daniel sangat mendukung itu.
Jika Aza memang berada dalam sebuah cerita, Aza sangat senang jika ceritanya berakhir seperti ini.
Siapa yang tidak suka happy ending?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔
Fanfiction[ COMPLETED] daniel seavey's fanfiction here! ❕❕❕ 𝐭𝐢𝐦𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐢𝐜𝐚𝐥 𝐭𝐢𝐦𝐞 𝐜𝐮𝐭𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐨𝐩𝐞𝐧, 𝐭𝐡𝐞𝐧 𝐡𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐟𝐢𝐧𝐞, 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐜𝐥𝐮𝐞𝐬 𝐢 𝐝𝐢𝐝𝐧'𝐭 𝐬𝐞𝐞? 𝐚𝐧𝐝 𝐢𝐬𝐧'𝐭 𝐢𝐭 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐬𝐨 𝐩𝐫...