video game

217 32 2
                                    


Sambil membawa satu kantong snack, Corbyn berjalan masuk ke dalam rumah Daniel yang di dalamnya sudah ada teman-temannya serta salah satu saudara laki-laki Daniel—Christian.

Namun, saat sudah tiba di ruang keluarga—tempat mereka akan menghabiskan waktu—Corbyn tidak menemukan Christian di sana. Padahal laki-laki itu sudah menitip beberapa makanan pada Corbyn.

Jadinya, setelah meletakkan satu kantong plastik itu di atas meja, Corbyn langsung duduk di samping Daniel yang sekarang tengah fokus pada layar televisinya—bertarung dengan Zach memainkan sebuah video game.

"Ayo, Daniel. Sedikit lagi kau akan mengalahkan Zach," ucap Jonah yang kini tengah duduk di kursi lain—berjarak dari mereka—namun masih di ruangan yang sama.

"Kali ini aku akan menang." Dengan menyipitkan matanya menatap layar televisi, Zach juga memperbaiki posisi duduknya karena ia sangat yakin ini adalah harinya.

Jack yang baru saja dari kamar kecil akhirnya kembali bergabung dan duduk di karpet—di sebelah Zach, sesekali laki-laki itu memberikan tak-tik pada Zach untuk membantunya.

"Daniel, kau ingin tahu sesuatu." Corbyn kemudian tersenyum memulai rencananya. Ia berharap Daniel akan kehilangan konsentrasi setelah ia suguhi banyak pertanyaan. Ini adalah hal kesukaannya yang selalu ia lakukan saat salah satu di antar temannya sedang bermain vidoe game.

Daniel hanya berdeham karena tidak ingin fokusnya kali ini diganggu lagi seperti waktu itu.

"Apa kau tahu Christian dimana?" tanya Corbyn.

"Dia keluar sebentar."

"Apa bersama Cynthia?" Corbyn kemudian tergelak. Tetapi itu berhasil membuat Daniel mengalihkan pandangannya sebentar pada Corbyn untuk memberikan tatapan tajamnya. Tapi, Daniel sudah biasa dengan godaan itu. Ia tetap fokus pada game-nya.

"Kata Christian, Cynthia beberapa hari lalu ke sini. Apa kalian sudah berbaikan? Aku harap begitu. Bukannya kalian sangat—"

"Shut up. I'm trying to play this game!" pekik Daniel. Jonah yang mengetahui aksi Corbyn itu sedang tertawa di sana sambil memakan snack-nya.

Corbyn yang mendapatkan bentakan seperti itu, berpura-pura menampakkan wajah sedihnya di hadapan Daniel. "Ouch that hurt," ucap Corbyn.

"Corbs, can you just leave me alone?" Dengan amarah yang ditahannya, Daniel berbicara di dekat telinga Corbyn. Dan itu berhasil membuat ketiga lainnya tertawa.

Corbyn sudah tidak punya cara lagi, akhirnya ia memutuskan ke tempat Jonah untuk mengambil makanannya.

"Jonah, kau tahu aku tadi bertemu Aza," ucap Corbyn saat sedang berjalan ke arah Jonah.

"Aza?" beo Daniel.

Corbyn yang belum sempat sampai di tempat Jonah, kembali membalikkan badannya dan melihat ke arah Daniel. Sayangnya laki-laki itu masih fokus pada game-nya. Namun, pikiran konyolnya langsung mendorong Corbyn untuk kembali duduk di sana kemudian merangkul Daniel.

"Iya, Aza."

"Ini hanya trikmu untuk menggangguku," balas Daniel.

"Mungkin, tapi Aza sudah berada di sini sejak beberapa hari lalu. Aku bertemu dengannya di kantor saat aku tadi menemui Jon. Dia memanggilku dan kita mengobrol, dia di sana ada urusan dengan Maddie. Aku pikir dia berteman dengan Maddie atau mungkin ada hubungan keluarga."

"What?!" pekik Daniel melirik ke arah Corbyn.

"DANIEL!" Jonah yang sudah berharap Daniel akan menang harus kecewa dan ikut kesal karena jika Daniel tidak melewati itu dia akan menang.

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang