Seketika Aza memalingkan wajah ke arah jendela saat Daniel masuk ke dalam mobil dengan tergesa-gesa setelah dibuntuti beberapa wartawan. "I'm sorry 'cause I left you there," ucap Daniel tanpa melirik Aza karena hanya fokus untuk menghidupkan mobil lalu mengendarainya menuju rumah.Daniel sama sekali tidak mengetahui jika makan siangnya bersama Aza akan menjadi berantakan seperti ini setelah beberapa paparazzi dan wartawan memergoki mereka masuk ke sebuah restoran mahal sambil berpegangan tangan.
"Aza, are you okay? Aku benar-benar minta maaf karena harus melepaskan tanganmu saat beberapa wartawan melewati kita. Aku tidak mau—"
"Aku tidak mau hubungan kita diketahui publik karena itu tidak akan mudah. I knew it." Terdengar helaan napas dari Daniel mendengar Aza melanjutkan perkataannya. Melihat kondisi yang sepertinya memburuk, laki-laki bermata biru itu kemudian memilih untuk meminggirkan mobil di dekat sebuah pohon rindang.
Matanya kemudian menatap Aza dengan teduh, tangannya ia letakkan di atas paha perempuan itu membuat yang ditatap langsung mengalihkan pandangannya.
"I have reasons—"
"Sampai kapan?" potong Aza cepat, "sampai kapan kita harus terus bersembunyi seperti ini?"
"Kau tahu tidak mudah menjalani hubungan dengan campur tangan orang lain, apalagi membawanya pada media. Aku tidak ingin kau di serang orang-orang yang tidak menyukaimu. Lihat satu tahun yang sudah kita lewatkan tanpa pendapat-pendapat orang lain, bahkan kita masih bisa salah paham. I've been here before and I don't wanna lose you. Please, Aza."
Aza menghela napas sambil menahan air mata yang ingin keluar. "I get it," jawabnya dengan suara sangat pelan.
Daniel kemudian menyandarkan kepala pada bangku pengendara sambil mengusap wajahnya gusar. Matanya kemudian tak sengaja menangkap kaca spion dengan pantulan truk es krim yang baru saja terparkir di belakang mobilnya.
Laki-laki itu tersenyum singkat kemudian bergerak cepat untuk keluar dari mobil yang tentu membuat Aza bingung sendiri.
Tidak butuh waktu lama, Daniel kembali dengan sebuah es krim rasa coklat di tangan kanannya yang langsung ia sodorkan pada Aza. Yang diberi hadiah kecil pun tak bisa menahan senyumnya sambil mengambil es krim tersebut.
"Kau mencoba menyogokku?" tanya Aza.
"Is it working?"
"Kind of."
"Alright, do you forgive me or what?"
"I forgive you."
Daniel tergelak sambil bergerak untuk menghidupkan mobilnya lagi, "So can we go home now?"
"Okay!"
✿ ✿ ✿
"Agh! I'm gonna miss you, Shrek!" Christian langsung tertawa kemudian menangkap Aza dalam pelukannya. "I'm not Shrek, why would you call me like that," balas Christian sambil tergelak.
Aza melepaskan pelukannya, "Karena kau juga berbadan besar." Keduanya lalu sama-sama tertawa dengan Christian yang setelah itu berjalan ke arah sofa untuk mengambil tas ranselnya. "Lagian kau bisa mengunjungiku kapan saja dengan membawa makanan seperti biasa, apartement-ku tidak jauh dari rumah Daniel."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔
Fanfiction[ COMPLETED] daniel seavey's fanfiction here! ❕❕❕ 𝐭𝐢𝐦𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐢𝐜𝐚𝐥 𝐭𝐢𝐦𝐞 𝐜𝐮𝐭𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐨𝐩𝐞𝐧, 𝐭𝐡𝐞𝐧 𝐡𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐟𝐢𝐧𝐞, 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐜𝐥𝐮𝐞𝐬 𝐢 𝐝𝐢𝐝𝐧'𝐭 𝐬𝐞𝐞? 𝐚𝐧𝐝 𝐢𝐬𝐧'𝐭 𝐢𝐭 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐬𝐨 𝐩𝐫...