home sweet home!

247 20 151
                                    

Suasana di dapur rumah baru itu seolah mendeskripsikan bagaimana kebahagiaan terlihat. Musik pop dengan volume sedang beriringan dengan hembusan angin yang masuk dari jendela serta pemandangan hujan salju dari luar ditambah sepasang kekasih ini yang hanya memakai baju tidur dengan kaus kaki dengan warna berbeda di setiap kaki keduanya.

Tawa seketika pecah setelah Daniel dengan sengaja mengoleskan krim pada wajah Aza membuat perempuan itu kesal kemudian membalasnya.

Amigo yang ada di atas island table seolah menjadi penonton setia kegiatan pasangan itu. Keduanya semenjak tadi pagi sibuk beberes di rumah baru milik Aza itu.

Setelah lama tinggal di apartemen, Aza memutuskan untuk membeli sebuah rumah di komplek perumahan milik Zach karena area di sana yang sudah terjamin aman dan Aza menemukan rumah yang pas untuknya di sana. Tidak besar namun cukup untuk ia yang kemungkinan hanya akan tinggal sendiri mengingat Maddie yang kini juga sudah memiliki rumah bersama Bryce yang berjarak 30 menit dengan mobil dari tempat tinggal Aza sekarang.

"Smells really good here." Aza dan Daniel spontan melirik pada arah yang sama, dimana di sana ada Zach dengan sebuah kotak berbungkus kertas kado yang ukurannya lumayan besar.

"Zach! Ayo sini! Aku sedang membuat pie apel. Kau harus mencobanya."

Mata Zach berbinar mendengar kata pie apel dan mempercepat langkahnya menghampiri Aza dan Daniel.

"Here's a gift for your new house, hope you guys like it." Daniel segera menjangkau kotak itu dari Zach. "What's inside?" tanya Daniel penasaran sambil mengguncang-guncang kotak tersebut karena memang tidak terlalu berat.

Zach tidak menjawab, ia asik mengambil potongan pie kemudian memindahkannya ke sebuah piring kecil dan menyantapnya dengan lahap. Aza yang penasaran lalu membantu Daniel membuka kotak tersebut dan langsung mengernyitkan keningnya setelah bingung dengan apa yang ia lihat.

"Mainan bayi?" tebak Daniel setelah melepas bungkusan dari kotak tersebut dan menampilkan kotak dengan gambar bayi yang tengah bermain.

"But for what?" Aza menatap Zach bertanya-tanya.

"Aku tidak tahu harus membelikan apa, Target sangat ramai hari ini dan semuanya habis. Aku pergi ke baby section and found that. You guys will need that in the future or like next month."

Lemparan spatula kayu berhasil mengenai lengan berotot Zach yang membuat laki-laki berambut coklat itu terkekeh.

"We might need it in the future tho." Daniel menanggapi sambil mengangkat bahunya.

Aza memutar bola matanya.

"Baby seavey is coming!" pekik Zach menggelegar di ruangan yang belum penuh perabotan itu.

"Jena lebih menyenangi anak kecil. Bayi Herron mungkin lahir duluan," tanggap Aza.

"Ah missing Jena so much." Raut wajah yang tadinya riang itu segera berubah setelah Aza menyinggung nama Jena. Perempuan yang kini sudah berstatus sebagai tunangan Zach itu tengah berada di Indonesia menemui orang tuanya sampai tahun baru.

Sebenarnya Zach juga akan menyusul minggu ini, tetapi jadwalnya yang sangat padat membuatnya harus menunggu sampai bulan depan.

Berbeda dengan kedua kekasih itu yang akan menghabiskan waktu di Indonesia sampai tahun baru, Daniel dan Aza berencana untuk berlibur ke Itali bersama keluarga mereka masing-masing.

Untuk yang lain, mereka memutuskan tetap berada di sini sampai musim dingin selesai.

Lalu tentang Nick, Aza sedikit merasa iri karena laki-laki itu tengah berada di Paris sedang melakukan interview dengan salah satu majalah besar di sana setelah Nick berhasil tampil memukau dengan acting-nya di film laga berdampingan dengan aktor-aktor ternama.

Aza sendiri tengah mengambil cuti untuk dunia per-film-an setelah ia menyelesaikan season terakhirnya di sebuah acara televisi bergenre drama. Tidak tahu kapan akan kembali karena ia merasa nyaman dengan kegiatannya sekarang, menghabiskan banyak waktu untuk diri sendiri dan bekerja dengan memanfaatkan media sosial yang ia miliki.

"Aku akan menyuruh yang lain ke sini, kita pesan makanan bagaimana?" tanya Zach.

"Ide bagus, aku setuju. What about sleepover?" Aza menambahkan ide.

"Hell yeah!" pekik Daniel.

Zach terlihat semangat kemudia berkata, "Alright, Imma grab some stuff and you guys invite them over."

"Okay!"

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang