everyone deserves their 2nd chance

179 29 56
                                    


Pelukan dari Maddie menjadi tempat satu-satunya yang paling nyaman saat ini untuk Aza. Sudah beberapa menit berlalu, bahkan pundak bibinya itu sudah basah karena menjadi tempat jatuh air matanya.

Tidak berniat memberi celah pada Maddie untuk bergerak, Aza malah mempererat pelukannya dengan tangisan yang sama sekali belum mereda.

"I lied to him, he hates me."

Maddie menutup matanya sebentar sambil menidurkan kepalanya di pundak Aza. Tangan kanannya terus membelai rambut hitam kecoklatan milik perempuan itu.

"Why would I do that, I'm so stupid, I supposed to tell him since the first place. Why did I hate Nick when he showed up? If I didn't, we're probably fine now."

"Aza ... you can't blame yourself like this."

Mendengar bibinya berbicara seperti itu, bukannya merasa tenang, Aza malah semakin memperkuat tangisnya.

"Anna hates me ... and probably the boys too. Everyone will hate me. I broke my promise. I'm such a dumbass."

"No one hated you, okay? I love you so much, I'll be here right beside you whenever you need me. You also got Bryce here. All your other friends, they love you, Aza."

"He said he has never loved me, when he said he loves me, that was just a lie."

Maddie menghela napasnya, mendengar apa yang Aza katakan barusan membuat ia juga ikut terluka. Bagaimana bisa Daniel mengucapkan hal seperti itu pada perempuan yang benar-benar mencintainya?

Pandangan Maddie kemudian teralih setelah mendengar langkah kaki memasuki ruang tengah tersebut, tak lama muncul seorang laki-laki dengan pakaian santai membawa beberapa kantong makanan di tangannya.

Bryce.

Melihat Maddie dan Aza sedang berpelukan dengan salah satunya menangis membuat laki-laki itu cukup bingung dan berdiri saja di tempatnya.

Maddie yang menyadari itu langsung memberi kode pada Bryce untuk meninggalkan mereka berdua dulu dan menyuruhnya pergi ke dapur saja.

Laki-laki itu kemudian ikut menghela napas, ia berpikir sesuatu yang buruk pasti sudah terjadi pada Aza. Memilih untuk tidak mencari tahu dulu, Bryce akhirnya menuruti saja perintah Maddie untuk pergi ke dapur.

"He said he'll never leave me."

✿ ✿ ✿

Memasuki hari kedua setelah kejadian tersebut, kini Aza masih belum bisa memikirkan hal lain selain Daniel dan kata-kata yang diucapkan laki-laki itu. Bahkan ia sangat sulit diajak berbicara dan diajak makan.

Beruntung, setelah mencoba menghibur perempuan itu beberapa saat, akhirnya Aza sekarang mau diajak bermain video game di ruang tengah dengan Maddie yang tengah bermain di dapur dengan bumbu masakan.

"Your skills are going better, shorty." Bryce seketika berhenti terkekeh setelah melirik pada Aza yang hanya diam dengan tatapan kosong walau tangannya asik bergelut dengan stick game.

Laki-laki itu kemudian memilih mengatup mulutnya dan kembali fokus pada peremainan mereka. Namun, melihat Aza yang benar-benar hilang semangat membuatnya terus mencari jalan keluar agar bisa mendengar tawa perempuan itu lagi.

"Aza, you just don't know how proud I am now seeing you everywhere, the series is famous now, everyone talks about Amanda and Giovani. You're the Amanda. Have you read those articles about you?"

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang