seblak

281 37 21
                                    


Tujuh mangkok seblak sekarang sudah tersaji di atas meja dengan asap yang mengebul ke atas karena masih sangat panas. Jonah yang sedikit curiga dengan baunya akhirnya bersuara, "Kalian tidak mengerjai kita, 'kan?"

Aza yang tidak tahu harus apa hanya terkekeh sambil memberi kode pada Jena yang tepat duduk di hadapannya.

"Come on," sahut Zach yang duduk disisi kanan Jena. Sementara Jack yang duduk disisi kanan Zach masih mencoba mengaduk seblak itu karena ingin tahu apa saja yang ada di dalamnya.

Corbyn yang otaknya sedang jalan tengah mencoba membuka Google untuk mengatahui informasi tentang makanan yang akan ia konsumsi ini.

Sedangkan Jonah hanya bisa pasrah dan sesekali mengibaskan tangannya untuk menghadang hawa panas dari semangkok seblak itu.

"Ayo sekarang makan." Jena si penemu ide untuk makan seblak ini sekarang terlihat sangat bersemangat dan mulai menyuap seblaknya.

Daniel yang tepat duduk disamping Aza memperhatikan cara makan perempuan itu, ia ingin melihat apa reaksi Aza setelah mencoba satu sendok seblak. Setidaknya reaksi Aza bisa ia jadikan patokan apakah Aza dan Jena mengerjai mereka atau tidak.

Jonah, Zach dan Jack juga ikut memperhatikan gerak-gerik Aza dan Jena. Setelah kedua perempuan itu menelan habis satu suapan pertama, mereka terlihat biasa-biasa saja bahkan siap untuk menyendok suapan kedua.

Hal itu membuat Jonah, Zach dan Jack yakin jika tidak ada yang salah dengan makanan bernama seblak ini. Mungkin baunya yang terasa sangat pedas memang dari sananya.

Sedangkan Corbyn yang sudah menemukan informasi seblak juga akhirnya bisa merasa aman untuk memakan makanan ini, di dalamnya tidak ada bahan yang membuat alerginya kambuh.

"You okay?" Aza sempat terbatuk sebentar saat Daniel menanyakan itu padanya. "Tentu saja, ayo coba aku yakin kalian suka," ucap Aza.

Dengan rasa yakin, kelima pria itu akhirnya sama-sama mengangguk sebagai kode untuk mereka akan mencoba makanan ini.

Setelah mengambil suapan pertama, Jonah menghitung satu sampai tiga dan dihitungan ketiga mereka harus langsung memakan satu suap seblak itu.

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga!"

Suapan pertama pun akhirnya masuk ke dalam mulut mereka. "Uuhuuukk!" Entah karena apa, setelah menyuap suapan pertama itu Daniel langsung terbatuk membuat Aza yang berada di sampingnya tanpa sadar langsung mengelus-ngelus sambil menepuk pelan punggung Daniel.

"Are you okay?" Baru saja Aza bertanya itu pada Daniel, yang lainnya juga ikut terbatuk walau tidak separah Daniel. Mereka hanya terkejut karena rasa pedas dan panas dari seblak.

Corbyn yang dari tadi asik meniup seblaknya, hanya berdiam diri menatap temannya yang lain terbatuk. "Apa ada yang salah?" tanya Corbyn.

"Aku tidak bisa memakan ini." Daniel menjauhkan semangkok seblak itu membuat Aza langsung tertawa.

"Tidak, ini sebenarnya enak hanya saja pedas dan panas," pendapat Jonah.

"I think I like it." Jack sekarang tampak ingin menyuap lagi.

"Aku juga tidak bisa makan pedas. Pantatku akan terbakar." Tentu saja kalimat yang keluar dari mulut Zach itu mengundang tawa semuanya.

"Daniel, it's okay. Coba lagi, mungkin tadi hanya panas." Aza kemudian kembali mendorong mangkok milik Daniel mendekat dan mencoba mengaduk seblak milik Daniel.

Yang lain sekarang tampak asik mencoba suapan selanjutnya termasuk Corbyn. Hanya saja Jena harus menuangkan kecap pada seblak Zach karena kalau tidak Zach tidak akan memakannya.

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang