that blonde girl

187 31 4
                                    


Daniel membuka mata sambil memegangi kepalanya yang masih terasa sangat pusing. Ia mencoba untuk duduk lalu melihat pantulan dirinya sendiri dari cermin yang tertempel di dinding di samping tempat tidur.

Berselang beberapa detik Daniel baru mengingat jika tadi malam ia sangat mabuk dan tidak bisa mengingat banyak hal. Apa ada sesuatu buruk terjadi padanya? Atau ia melakukan sesuatu yang memalukan? Ah tidak ada gunanya juga ia mempedulikan itu saat ia tahu ia sudah sangat sering mabuk seperti ini.

Suara pintu terbuka membuat pikiran Daniel buyar, di sana sudah ada Christian yang bersandar di daun pintu dengan tangan yang bersilang di depan dada.

"How was your sleep?"

"I have a nice dream," balas Daniel.

Christian terkekeh lalu berjalan mendekat ke sebuah kursi di dekat tempat tidur Daniel. "Kau sangat mabuk tadi malam, kau ingin masuk rumah sakit lagi?" Daniel melirik ke arah Christian sambil menggelengkan kepalanya. "Atau kau masih memikirkan Cynthia? Masalah kalian belum selesai?"

"Kau tahu aku memikirkan semua hal."

"Also that girl? You don't even tell me about her."

"Who?"

"Aza?"

Daniel terkekeh sambil mengusap wajahnya, "And now you know."

"Come on, Daniel. You like her?"

"She's my bestfriend ... i don't know. But how could I like her only in a few weeks."

"You could or you do."

"I don't."

"Daniel, I am your brother. Dan aku sangat mengakui kau bodoh dalam hal perasaan. Kau bahkan tidak bisa membedakan rasa saat kau jatuh cinta atau tidak. Bahkan kau sangat mudah untuk jatuh cinta. Mungkin jika aku seorang perempuan lalu aku membantumu setiap hari, aku akan menjadi kekasihmu."

Daniel tertawa, "Christian, aku tahu kapan aku jatuh cinta dan tidak."

"Oh ya? So do you love Cynthia or not?"

"Dia—"

"Dia perempuan pertama yang menarik perhatianmu karena datang di saat kau sedang banyak masalah, perempuan pertama yang membuatkanmu makanan di tengah malam setelah Ibu, perempuan pertama yang kau ajak bertemu Ayah dan Ibu, perempuan pertama yang membuatmu sangat nyaman, perempuan yang kau bilang lebih baik dari mantan-mantanmu, perempuan—"

"Christian itu sudah sangat cukup dan aku berterimakasih karena kau sudah menjelaskan itu semua."

"Dan perempuan pertama yang membuatmu gila. Aku pikir dia selalu pertama untukmu."

"Christian, can we just stop talking about this?"

"We can't. One new girl just came to your love life. Entah apa yang terjadi kedepannya, kau harus meluruskan urusanmu dengan Cynthia dulu."

"Aku hanya berteman baik dengan Aza."

"Ya, aku setuju dengan itu. Tapi Cynthia terus menghubungiku akhir-akhir ini."

"And she's probably like you."

"She asks me about you." Christian kemudian menatap Daniel lama, "Daniel, aku peduli denganmu. Sebelum kau lebih jauh lagi dengan Aza, sebaiknya kau memperbaiki hubunganmu dengan Cynthia. Dia mau berubah."

Daniel mengerutkan keningnya, "Kau sebenarnya berpihak pada siapa?"

"Lalu kau akan merelakan hari-hari terbaikmu bersama Cynthia? Kau bahkan terlihat sangat bahagia tahun lalu."

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang