the day!

337 44 40
                                    


Suara mixer dengan kecepatan tinggi itu akan menjadi sangat berisik di pagi buta seperti ini. Bahkan Jena yang tidak pernah bangun pagi terpaksa turun ke lantai bawah untuk memastikan jika tidak ada hal-hal aneh yang terjadi di dapur karena suara mixer itu.

Jena sedikit terkejut setelah mendapati Aza yang sedang membuat kue sepagi ini, apa dia tidak tidur semalam?

"I thought a ghost can do baking." Aza yang sebelumnya sedang bersenang hati mengaduk bahan sekarang berubah menatap Jena tajam karena ungkapannya barusan.

Yang ditatap sekarang hanya bisa menyeringai. "But Aza this is 4 in the morning. Can't you do this at noon? The noise makes me awake."

Aza menghela napasnya, "Nanti siang kita ada di venue dan kalau aku membuatnya nanti, kue ini tidak akan diterima oleh Daniel."

"Kau memberinya kue?" jawab Jena kaget, "yang ada kue itu hanya akan dibuang. Sebaiknya kau cari yang lain."

Lagi-lagi Aza dibuat menghela napas oleh Jena, "Aku tidak peduli, aku juga punya hadiah lain. Sebaiknya kau kembali ke atas karena aku butuh konsentrasi."

"Aku juga tidak mau berlama-lama disini." Jena akhirnya beranjak dari tempatnya kembali menuju tangga untuk ke kamar. "Jangan lupa bangunkan aku!" pekik Jena dari tangga mengingatkan Aza.

✿ ✿ ✿

Setelah cukup lama berada di ruangan meet and greet, Aza masih belum bisa percaya jika ia sudah melihat lima pria yang selalu ia saksikan melalui sosial media itu. Dan tak lama lagi, konser juga akan segera dimulai yang artinya Aza bisa menyaksikan ke-lima pria itu bernyanyi dihapadannya secara langsung.

Bahkan setelah waktu berjalan kurang dari dua jam, Aza masih merasa ia baru saja datang ke ruangan ini. Namun, sebenarnya semua ini masih belum cukup karena Aza belum sama sekali menemui Daniel, ia hanya melihat pria itu sekilas sedang mengobrol dengan penggemar yang lain. Aza sengaja melakukan ini agar nanti ia lebih punya banyak ruang untuk mengobrol dengan Daniel.

Setelah memberikan hadiah terakhir pada Jack, Aza melirik ke arah kanannya. Beberapa meter darinya ada Daniel yang sedang mengobrol dengan salah satu penggemar.

Aza masih berusaha menangkan diri sebelum ia menghampiri Daniel. Bahkan disaat mereka berjarak bebera meter saja, Aza tidak bisa tenang dan benar-benar gugup.

Mata Aza tidak bisa lepas dari laki-laki yang kini tengah memakai atasan hitam polos dengan celana jeans-nya, tampak dari tempat Aza berdiri laki-laki itu tengah mencoba memainkan ukulele milik si penggemar sambil bernyanyi bersama.

Aza juga merasa tambah takut setelah ia kehilangan jejak Jena semenjak mereka berdua memasuki ruang meet and greet ini. Ruangan ini cukup besar dan ramai, apalagi Jena yang tidak bisa diam. Itu membuat Aza memilih mencarinya nanti saja setelah waktu meet and greet selesai.

Setelah mengedarkan pandangan sebentar untuk menenangkan perasaan, Aza kembali memfokuskan pandangannya pada Daniel dan tanpa disengaja ternyata laki-laki bermata biru itu juga sedang melirik ke arahnya. Penggemar yang tadi sedang bersamanya sekarang tampak mengambil foto selfie bersama Jonah.

Dan Aza menjadi sangat terkejut saat Daniel melambaikan tangan padanya. Siap tidak siap, sekarang juga Aza harus menyusul laki-laki itu dan memberikan hadiah yang sudah ia siapkan dari kemarin untuk Daniel termasuk kue yang ia buat tadi pagi.

Melihat Daniel yang merentangkan tangan untuk memberikan pelukan padanya membuat Aza mempercepat gerakan kakinya dan langsung mendekap di dalam pelukan Daniel setelah itu.

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang