"Hey Amigo! Kobe! Oh my gosh, I miss you both!" Sambil bersender di bahu Daniel, Aza melambai-lambai ke layar ponsel yang kini tengah menampakkan Taylor bersama kedua peliharaannya."Is Amigo always like- just sitting on the couch? He's only getting up for food," ucap Taylor di sebrang sana sambil mengarahkan kamernya pada Amigo yang benar-benar terduduk diam di atas pembaringan.
Daniel yang melihat itu langsung tergelak sambil mengangguk, "Just like his Mom."
Aza kemudian menatap malas pada Daniel, "Well his dad never wants to play with him."
"Oh that is clearly a lie."
"Oh you—"
"Just let me hang up this call because these kids don't wanna see their parents fight." Benar saja belum sempat Daniel menjawab, layar ponselnya sudah kembali pada homescreen dan berhasil membuat Aza tertawa.
Selanjutnya laki-laki itu menyimpan ponsel tersebut kemudian melirik pada Aza dengan rambut bergaya messy bun yang juga tengah melirik padanya.
"You're so beautiful." Senyum manis langsung terbentuk di wajah Aza setelah mendengar itu keluar dari mulut Daniel. Ia tidak menjawab, perempuan itu lebih memilih mendekat pada Daniel kemudian menjadikan lengan Daniel seperti bantal untuk ia peluk, kepalanya kini juga sudah bertengger di pundak laki-laki tersebut.
"What do you think the future would be?"
Tidak berniat melirik pada Aza, Daniel hanya menatap lurus ke depan dengan kening yang berkerut memikirkan jawaban yang tepat.
"If you're asking me about what my future would be like ... it's you." Mendengar itu spontan Aza berusaha menahan tawanya walau tidak berhasil, ia sekarang terkekeh dengan pipi merah yang ia sembunyikan dengan cara memalingkan wajahnya membuat Daniel juga ikut tertawa setelah itu.
"I need a serious answer."
"So you think I lied by saying you are my future? You don't believe on us or what?"
"No, of course I do. I mean in genaral."
Daniel berdeham, "Well I think, I'll drop some solo music but still in the band, traveling around the world seeing all the Limelights and having a little kingdom as you want."
Lagi-lagi Aza terkekeh, "It'll come true."
"Of course, it will ... how about you? What do you want for your future, I mean except me."
"Oh come on," balas Aza cepat setelah mendengar Daniel yang kepedean lalu laki-laki itu kembali tertawa.
Selagi tawa dari Daniel masih terdengar, Aza langsung terdiam setelah pikirannya yang langsung terlalih pada kebohongannya pada Daniel selama ini, semua janji yang sudah ia ucapkan pada orang-orang terdekat Daniel untuk tidak menyakitinya, semua ketulusan Daniel selama ini termasuk pikiran buruknya tentang apa yang akan terjadi ke depannya.
"What is taking you so long to think?" tanya Daniel melirik pada Aza yang masih setia bersandar di bahunya. "You don't wanna answer it?"
"I'm afraid."
Spontan Daniel mengerutkan kening dengan ia yang langsung menegakkan kepala Aza dari bahunya. Kini laki-laki itu bisa melihat jelas ekspresi datar Aza yang sama sekali tidak bisa ia baca.
"Are you okay?"
Aza tiba-tiba terisak, "Just for one more time, say that you'll never leave me no metter what."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔
Fanfiction[ COMPLETED] daniel seavey's fanfiction here! ❕❕❕ 𝐭𝐢𝐦𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐢𝐜𝐚𝐥 𝐭𝐢𝐦𝐞 𝐜𝐮𝐭𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐨𝐩𝐞𝐧, 𝐭𝐡𝐞𝐧 𝐡𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐟𝐢𝐧𝐞, 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐜𝐥𝐮𝐞𝐬 𝐢 𝐝𝐢𝐝𝐧'𝐭 𝐬𝐞𝐞? 𝐚𝐧𝐝 𝐢𝐬𝐧'𝐭 𝐢𝐭 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐬𝐨 𝐩𝐫...