Sekarang membuat cupcakes setiap hari Minggu menjadi kewajiban bagi Maddie semenjak Bryce memutuskan untuk tinggal di sini beberapa bulan karena pekerjaanya.Hal itu tentu bukan hal yang menganggu bagi Maddie karena satu-satunya hal yang bisa ia buat dengan baik memang hanya cupcakes. Belum lagi Aza yang juga menyukai jenis kue tersebut, alhasil Maddie harus membuat dengan jumlah yang lebih.
Namun, bukannya membantu, sekarang Aza lebih memilih untuk duduk di mini bar sambil memainkan ponselnya dengan Maddie yang sibuk mangaduk bahan cupcakes.
"The line at Target was full so I picked up a burger for breakfast but after that I'm not feeling hungry, do you want the burger?" Kedatangan Bryce dengan krasak-krusuk kantong belanjaan akhirnya berhasil membuat perhatian Aza teralih dari benda pipih itu, ditambah ia yang menawarkan sebuah burger karena kebetulan Aza belum memakan sarapannya sama sekali.
Kini dua buah kantong besar sudah terletak di mini bar dekat Aza duduk dengan Bryce yang juga berdiri di dekat sana sambil menyodorkan Aza burger yang ia maksud.
Aza mengerutkan keningnya lalu menjangkau burger itu, tak lama ia mendengar kekehan dari Bryce yang kini berjalan mendekati Maddie. Perempuan itu masih fokus membuat cupcakes terbaiknya.
Aza seketika memutar bola mata setelah membuka kantong kecil yang Bryce sodorkan padanya, mungkin sebelumnya memang berisi burger tapi saat Aza membukanya hanya ada irisan tomat serta roti yang tinggal setengah.
"So you gave your left over to Selena Gomez's twin?"
Bryce yang langsung tergelak membuat Maddie juga ikut tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Tomatoes are good for diet breakfast. You're on diet aren't you?" tanya Bryce. Kini laki-laki dengan kaos bergambar Hannah Montana itu menyibukkan diri mencapur beberapa bahan untuk hiasan cupcakes.
"First, I hate tomatoes and I'll not get into any kind of diet. That thing is rude for a girl that love food like me."
Maddie yang mengetahui Aza tengah berbohong langsung menatap keponakannya tidak percaya. "Oh so when you were fifteen and you forced yourself to eat only greens for one month straight doesn't called as a diet?"
Aza membulatkan matanya sambil menyembunyikan senyum dengan perasaan malu, "Well girls are naive."
"Oh you got a point," jawab Bryce yang terlihat bersemangat menyetujui ucapan Aza. Mendengar itu Maddie hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali fokus pada cupcakes. Lagi.
"Ahh! This smells good, what are you cooking?" Sekarang kedatangan Nick menjadi hal kedua yang membuat Aza mangalihkan perhatiannya dari ponsel.
Maddie yang melihat Nick masuk tanpa izin dan langsung duduk di kursi mini bar—seperti seorang anak kecil yang menunggu makan siangnya—membuat Maddie berkerut.
"First of all, this is not you're grandma house and the second thing, who the hell let you in?" tanya Maddie yang membuat Aza serta Bryce terkekeh.
Nick yang kini merasa terkejut dengan tatapan Maddie langsung mengklarifikasi, "The door was open and I did knock it but no one answer, so I thought I'm just gonna get in because it's so hot outside. And..." Nick menahan ucapannya sambil mengarahkan telunjuknya pada Maddie untuk meyakinkan perempuan itu. "I close the door after that, so you have to thank me."
"I will never thank you for anything."
Kini giliran Nick yang menunjukkan kerutan di keningnya pada Maddie. "Maddie? Seriously? It's been two weeks and I always try to be nice. I thought we were cool already."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔
Fanfiction[ COMPLETED] daniel seavey's fanfiction here! ❕❕❕ 𝐭𝐢𝐦𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐢𝐜𝐚𝐥 𝐭𝐢𝐦𝐞 𝐜𝐮𝐭𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐨𝐩𝐞𝐧, 𝐭𝐡𝐞𝐧 𝐡𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 𝐟𝐢𝐧𝐞, 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐜𝐥𝐮𝐞𝐬 𝐢 𝐝𝐢𝐝𝐧'𝐭 𝐬𝐞𝐞? 𝐚𝐧𝐝 𝐢𝐬𝐧'𝐭 𝐢𝐭 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐬𝐨 𝐩𝐫...