where tf are you?!

191 27 24
                                    


Aza membuka topinya kemudian langsung menghempaskan diri pada pembaring yang ada di ruang tamu sambil memejamkan matanya. "I'm alive but I'm dead."

Perempuan itu baru saja sampai satu jam yang lalu di Los Angeles, sebelum sampai di rumah Maddie—keduanya sempat pergi makan siang sebentar dan itu sepertinya bukan ide yang baik untuk Aza karena ia sama sekali tidak menikmati makanannya. Perempuan itu merasa sangat lelah dan hanya ingin tidur.

Maddie yang melihat Aza tidur telentang seperti itu di pembaringan langsung saja melempar keponakannya itu dengan sebuah bantal. "You better go to your room and take a nap, kid. I gotta go to my office."

"Can we have dinner at a restaurant?" tanya Aza masih dalam posisi memejamkan matanya.

"For what? I'll get you Chick-fil-a for dinner."

Mendengar itu Aza spontan membuka matanya, "Seriously, Maddie? This is my first day, come on."

"Only if you do the laundry."

"Maddie?!" geram Aza.

"I gotta go now."

"Fine! I'll do the laundry."

Maddie tersenyum menang lalu menjangkau kunci mobilnya yang terletak di atas meja kemudian melambaikan tangannya pada Aza yang menatapnya malas.

"Love you, Aza!"

✿ ✿ ✿

Aza berjalan gontai menuju ruang cuci dengan satu keranjang penuh pakaian kotor Maddie di tangan kanannya. Perempuan itu sudah sempat beristirahat kurang lebih dua jam dan terbangun karena alarm yang sengaja ia pasang agar ia bisa menuntaskan janjinya pada Maddie.

"Demi traktiran," monolognya setelah sampai di ruang cuci.

Tanpa berlama setelah memutar lagu kesukaannya, Aza mulai memasukkan satu per satu pakaian kotor milik bibinya itu pada mesin cuci.

Untuk kali ini beruntung Aza tidak melakukan kesalahan apapun karena ia sempat melihat tata cara mencuci baju di internet sebelum istirahat tadi.

Setelah melihat mesin cuci itu mulai bekerja, Aza segera mematikan musik yang berputar lalu beranjak ke dapur untuk menemukan sesuatu yang bisa di makan karena untuk Aza satu borito ukuran sedang dengan iced coffee tadi belum cukup untuk menu makan siangnya.

"Tumben sekali kulkas Maddie penuh."

Sambil berpikir untuk makanan apa yang akan ia buat, Aza mulai mengambil brokoli dan tempe serta bumbu dapur yang ada rak kecil khusus untuk bumbu dapur tersebut. Tak lupa ia juga mengambil beberapa frozen fruits karena berpikir akan membuat smoothie.

Setelah semuanya terletak di mini bar—tempat di mana Aza akan mengolah semuanya—perempuan itu kembali menjangkau ponselnya karena berniat ingin menghubungi Daniel. Sepertinya, melakukan panggilan video sambil memasak menjadi kebiasaan untuk sepasang kekasih ini.

Namun sayang, sudah lama Aza menunggu laki-laki itu tidak kunjung mengangkat panggilannya bahkan ini sudah panggilan yang ketiga. Sempat menggeram lalu Aza mencoba melakukan panggilan suara yang ternyata tidak ada bedanya. Daniel tetap tidak mengangkat.

𝒔𝒕𝒂𝒚 || 𝒅𝒋𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang