PENTINGNYA KBBI DAN PUEBI

452 68 28
                                    

Temans, saya nyoba aplikasi menulis penghasil cuan nih. Apalagi kalau bukan KBM. Baca ceritaku yang masih gratis yuk. Judulnya Sexy Mistress.

Jangan lupa komen yang banyak ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa komen yang banyak ya. Kalian kalau punya karya di KBM juga, ketik aja di kolom komentar. Kita saling vomment yuk biar rame.

💋 💋 💋

Oke, hari ini saya mau bahas uneg-uneg teman yang jadi editor di sebuah penerbit indie yang mengeluh karena penulis yang dia edit tidak paham PUEBI.

Contoh kesalahan yang bikin mumet:

Aku menyandarkan sepeda motor ku ditembok agar Maya melihat nya. Benar saja, Maya mendatangi ku.

"Apakah ini motor mu?" Tanya nya.

Berhubung sekolah SD, SMP, dan SMA saya sudah lumayan lama, saya jadi penasaran gimana kurikulum zaman sekarang. Apakah para guru Bahasa Indonesia mengajarkan PUEBI?

Sebelum mempelajari alur, penokohan, sinopsis, dan lain sebagainya, ada baiknya penulis memahami PUEBI terlebih dahulu. Ini dasar banget, Temans. Penerbit indie yang bagus, penerbit mayor, dan juga platform menulis terseleksi macam Cabaca sudah pasti memeriksa PUEBI terlebih dahulu. Begitu cara penulisan berantakan, maka percuma kita bikin cerita yang wow.

Pembaca pun sekarang sudah banyak yang memahami PUEBI lho. Makanya kalau tulisan kita bikin mata mereka sakit dan kepala melepuh, sudah pasti bakal ditinggalkan.

Unduhlah KBBI dan PUEBI di platform. Pelajari penggunaan imbuhan, tanda baca, kata depan, dan lain-lain.

Oh ya, teman saya ini sudah mau menyerah lho karena kesalahan imbuhan dan kata depan dari naskah penulis yang dia edit sudah bertebaran kayak ketombe kamu kalau setahun nggak keramas.

Jangan pernah berpikir editor adalah babu kita. Banyak lho penulis yang mikir, "udah tugasnya editor memperbaiki kesalahan penulis. Jadi nggak masalah penulis menulis seenak jidat."

Yaaa, kalau saya jadi editor sih (dan banyak editor melakukan ini), bakal langsung saya tolak naskah yang tulisannya berantakan. Mendingan ngurusin naskah lain yang rapi kan?

Ada lagi penulis yang memakai kata-kata ajaib hasil ciptaannya sendiri. Misal:

Ayu ndomblong sambil ngeweh aja pas lihat Aldo turun dari Lamborghini.

Apakah yang saya tebalkan itu bahasa ciptaan penulis atau bahasa daerah, saya kurang paham juga, yang jelas saya yakin tidak semua pembaca memahami. Kecuali kita mau menulis buat dibaca sendiri sih silakan ya. Tapi kita kan maunya dapat cuan dari tulisan. Maka, biasakan pakailah kata-kata yang ada di KBBI supaya pembaca nyaman.




Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang