MENUNJUKKAN VS MEMAPARKAN

501 61 12
                                    

Kalau Temans mau cari materi Showing (Menunjukkan) dan Telling (Memaparkan), dijamin sudah bertebaran di tips menulis lain. Tapi entah kenapa ya saya baca cerita terutama di Wattpad ini yang porsi showing dan telling agak kurang. Padahal menurut saya bakal lebih enak kalau penggunaannya tepat.

1. TELLING (MEMAPARKAN)

Teknik telling dipakai kalau kamu menganggap adegan atau tokoh nggak terlalu penting. Gunanya untuk meringkas cerita dan menggerakkan alur.

Gimana menentukan adegan tersebut penting atau nggak?

Kamu pikirkan dulu ingin memberikan efek seperti apa pada pembacamu. Apakah kamu ingin pembacamu bersimpati pada tokoh? Apakah kamu ingin pembacamu mengagumi tokohmu? Apakah kamu ingin pembacamu bertambah pintar?

Saya kasih contoh cerita terbaru saya deh, SEXY LINGERIE. Tokoh utamanya adalah Cassandra van den Heuvel, Mutiara Prima, dan Hamizan Parama. Kalau saya mau memaparkan perawakan Cassandra tanpa memberikan kesan apa-apa pada pembaca, cukup tulis begini:

Cassandra van den Heuvel merupakan perempuan 25 tahun. Papinya berdarah Belanda sedangkan Mami Sunda asli. Memiliki kulit putih, tinggi 170 sentimeter, berat seimbang dan payudara 34C jelas membuatnya tampak seksi.

Sekarang jujur deh, apa yang kamu pikirin saat membaca kalimat di atas?

Terus menurut kamu boleh nggak sih cuma menceritakan tokoh utama cerita kita dengan teknik telling semacam itu? Waktu, tempat, dan kejulidan dipersilakan.

2. SHOWING (MENUNJUKKAN)

Teknik showing digunakan jika kamu ingin memberikan efek emosional kepada pembaca. Entah kagum, marah, simpati, ngeri, sedih, gembira, terharu, nyesek, dan lain-lain.

Yang harus diingat adalah, sepanjang apa pun teknik showing kamu gunakan, alur nggak bakal bergerak karena memang tujuan teknik ini untuk memberikan deskripsi kepada pembaca.

Teknik showing bagus, tapi kalau kamu overdosis menggunakannya, pembaca bakal bosan. Saya pernah nih membaca cerita Wattpad yang mendeskripsikan kondisi meja sampai detil mulai dari bahan pembuatnya, ukurannya, sampai kondisi yang sudah rusak tanpa tahu apa sih tujuannya? Kalau misalnya meja itu dipakai buat memutilasi korban dan krusial buat cerita sih nggak masalah ya mau dijelasin.

Makanya, penting banget menentukan tujuan kita menulis setiap kalimat, deskripsi, narasi, dan lain-lain. Kita sebagai penulis juga wajib mengingat bahwa novel adalah sarana hiburan. Jadi usahakan pembaca terhibur saat membaca.

Gimana sih showing yang saya pakai? Saya jelaskan menggunakan cerita SEXY LINGERIE di Cabaca:

Pada usia seperempat abad terbebas dari kewajiban melayani suami, kerewelan anak, ditambah lagi mulut mercon mertua. Setiap pagi dibangunkan lagu Starlight milik Muse bukan dengkuran yang mengganggu atau tangisan meminta susu.

Cassandra meraba-raba nakas sampai tangannya menggapai ponsel lantas mematikan alarm. Tidurnya semalam nyenyak sekali. Dia meregangkan lengan ke atas, ke samping, memutar lehernya beberapa kali untuk melemaskan otot.

Menyingkap selimut, bodysuit lingerie berbahan lace hitam yang memeluk mesra tubuh mulus Cassandra terpantul dari cermin besar. Setiap pagi selalu begini. Bangun dalam keadaan merasa sangat seksi berkat memakai produk Venusian lingerie.
Cassandra menapakkan kaki di lantai parket kayu, tanpa sandal melangkah ke depan cermin. Berkacak pinggang mengamati belahan dada sintal padat yang hanya tertutup renda transparan, lantas tersenyum puas.
Kecantikan tentu tidak jatuh dari langit. Cassandra mengupayakan dan menjaga.

Dia membuka kulkas, mengambil sawi hijau, nanas, susu kedelai, kacang almond, dan oats. Memotong-motong buah serta sayur lalu memasukkannya ke blender bersama bahan lain. Smoothies sehat tadi lantas dituang ke dalam gelas kaca yang digenggamnya erat menuju balkon apartemen. Sembari menunggu fajar merekah, Cassandra duduk di sofa empuk. Dia menanam palem untuk memberikan nuansa hijau. Cassandra meneguk sedikit isi gelas dengan mata mengawasi laman Instagram @Venusian_Lingerie.
Tak kurang dari dua puluh dua pesan masuk. Cassandra membukanya. Rata-rata dari laki-laki mesum yang bilang,

Bagi PAP tetek dong.
Atau

Kamu bagus pakai lingerie, tapi lebih bagus kalau nggak pakai baju.

Atau

Open BO, Kakak?

BO alias booking out atau booking online adalah istilah yang lazim dipakai di dunia pelayanan seks. Perempuan penyedia layanan kenikmatan biasanya membuka open BO.

Sudah risiko. Cassandra menerima dengan lapang dada segala pelecehan ini lantaran produk yang dijual. Apa salahnya seorang perempuan memakai lingerie seksi? Toh dia juga tidak mengajari pelanggan untuk menjajakan diri. Diabaikannya saja pesan-pesan tak senonoh itu lalu menghabiskan smoothies-nya.

Cassandra menyukai pekerjaannya. CEO dari perusahaan milik sendiri yang dirintis susah payah. Ayah, ibu, dan kakaknya memutuskan hijrah ke Giethoorn, sebuah desa di Belanda, mewarisi usaha penginapan mendiang Opa.

Terkenal dengan kanal-kanal, Giethoorn memang dijuluki Venice of Netherlands. Indah, permai, bebas polusi, sekaligus membosankan. Belanda dipenuhi orang tua yang sehat. Cassandra tak sanggup menghabiskan masa muda di tempat yang ketenangannya melebihi pekuburan di Jakarta.

Dia suka suka jadwalnya yang sekarang. Sarapan smoothies alih-alih macaroni schotel yang menggemukkan. Mandi setiap pagi bukannya seminggu sekali. Menyapukan make up ala Korea ke wajah blaster Belanda-Sunda. Memakai lingerie berupa bra dan celana dalam merah menyala lalu menutupnya dengan dress kerja hitam. Dia merasa seksi sepanjang hari. Aura seksi itu memancar membentuk kepercayaan diri.

Setelah membaca showing di atas mengenai sosok Cassandra van den Heuvel, gimana perasaan kamu? Gimana kalau kamu bandingkan sama telling di contoh sebelumnya? Apakah bikin kamu tertarik, kagum, atau malah bosan? Komen aja. Waktu, tempat, dan kejulidan dipersilakan. Kalau mau lebih afdol julidnya, silakan ke Cabaca. Sexy Lingerie bisa dibaca gratis kecuali part 18+.

⚠ PERINGATAN ⚠

⚠ Terlalu banyak telling akan bikin pembaca serasa baca buku pelajaran.

⚠ Terlalu banyak telling akan bikin pembaca nggak merasakan apa-apa.

⚠ Terlalu banyak telling akan bikin pembaca ngos-ngosan karena terlalu cepat.

⚠ Overdosis showing akan bikin pembaca bosan.

⚠ Overdosis showing akan bikin alur jadi lambat.

⚠ Penting banget mengetahui adegan mana dan efek apa yang ingin kamu berikan pada pembaca sebelum memilih teknik telling atau showing.

Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang