MARKETING MIX - 7 LANGKAH BIAR CERITA KITA BANYAK YANG BACA
Sebagai penulis platform, kita dituntut nggak cuma bisa menulis, tapi juga memasarkan produk. Apa sih produk yang kita hasilkan? Tentu saja tulisan. Jadi, gimana biar tulisan kita laku dijual? Ada rumus 7P yang saya dapatkan dari hasil belajar marketing.
♥ PRODUCT
Sebuah produk, terjual karena dua hal yaitu:
1. Fungsional
2. EmosionalProduk yang dibeli karena fungsinya banyak di sekitar kita. Sebut saja ponsel, gayung, kasur, dan lain-lain. Seorang pedagang yang menjual fungsi, akan terjebak pada perang harga. Contoh, kenapa sih Xiaomi laku keras dibanding merek ponsel lain? Karena fitur Xiaomi kece tetapi harganya miring. Rakyat jelata pastinya mikir seribu kali kan beli HP yang harganya puluhan juta kalau HP cuma dipakai buat telepon, chat, dan browsing.
Makanya perang harga di dunia perponselan sekarang sengit banget. Kecuali iPhone ya. Mereka nggak ikut perang harga karena yang mereka jual adalah emosi. Pembeli iPhone rela merogoh kocek puluhan juta hanya untuk membeli logo apel tergigit. Padahal secara fungsi, iPhone nggak beda jauh dengan Xiaomi.
Fenomena orang jualan produk dengan memanfaatkan faktor emosional, baru-baru ini kita lihat di BTS meal Mc Donalds.
Bayangkan deh, para Army rela antri atau membayar lebih untuk kang ojol yang mengantrikan paket ini hanya demi beli bungkus paket Mc D yang ada logo BTS.
Apa yang bisa kita pelajari dari sini?
Kalau kamu mau novelmu dibaca banyak orang, jangan bermain di fungsi, tetapi mainkan emosi. Saya sudah bahas deh gimana caranya biar cerita kita nggak datar. Kita harus bisa mengaduk emosi pembaca biar mereka bucin.
Banyak cerita yang secara PUEBI acak-acakan, logika cerita amburadul, plot hole bertebaran macam ranjau, tapi pembaca tetap banyak karena ngebaperin.
Ingat ya, bagi orang jatuh cinta, lumut serasa es cendol dan taik kucing dianggap emas. Contohnya sudah ada di BTS Meal Mc Donald's tadi.
Coba deh kamu datangi teman Army kamu, terus robek-robek bungkus paper bag yang ada logo BTS. Kamu bakal dikejar sambil bawa golok. Cobain aja. 😆😆😆😆
Kenapa bisa gitu, padahal itu cuma kertas doang? Yaps, karena cinta mengalahkan logika.
♥ PRICE
Harga mempengaruhi orang untuk membeli produk, dalam hal ini ceritamu. Contoh, di Wattpad paling laris adalah genre teen fiction. Kenapa? Karena gratis.
Tapi, harga tidak akan berefek kalau pembaca sudah bucin sama novel kita. Contoh, karya saya di Cabaca bisa menghasilkan cuan sampai jutaan. Pembaca harus bayar lho untuk menikmati karya saya.
Makanya kalau kamu mau tulisanmu meraih banyak pembaca, bisa dengan cara menggratiskannya dulu. Kalau pembaca sudah bucin, jual deh.
♥ PROMOTION
Apakah kamu malu mempromosikan karya? Kalau ya, siap-siap saja nggak dapat pembaca.
Promosi zaman now murah dan mudah kok. Nggak perlu pasang iklan di TV yang mencapai miliaran. Cukup manfaatkan media sosial yang sesuai dengan pangsa pasar. Misalnya target pembacamu adalah remaja, rajin promo di Tiktok.
Target pembaca saya wanita usia 25-35, maka saya banyak promo di Instagram. Terkadang TikTok juga sih.
Tetapi, promosi paling manjur adalah mulut ke mulut. Makanya usahakan biar cerita kita dipromosikan pembaca secara sukarela. Hal ini bisa kita contoh dari Xiaomi. Iklan di media nggak segencar Samsung atau iPhone. Ada iklan Xiaomi di YouTube, tapi nggak heboh deh. Meskipun demikian, penjualan Xiaomi bisa masuk ranking 3 teratas dunia lho. Hebat nggak tuh?
♥ PLACE
Perhatikan tempat kita berjualan. Produk yang dijual di Wattpad, tentu berbeda dengan produk yang dijual di KBM. Penulis pemes genre remaja di Wattpad, nggak akan laku jika menerbitkan karya di KBM, karena target pasar KBM adalah emak-emak. Remaja yang doyan gratisan tentu keberatan dong disuruh membayar untuk membaca.
Makanya, perhatikan tempat dengan baik sebelum kamu mempublikasikan karya. Setiap platform punya genre andalan dan target pasar masing-masing.
♥ PROCESS
Proses kita bagi menjadi dua yaitu:
1. Proses bagi Penulis
Seperti yang sudah saya sering singgung, penulis capek bertekun dengan proses. Maunya nulis hari ini, langsung dapat jutaan pembaca. Ada penulis yang beruntung, tapi banyak juga yang belum seberuntung itu. Penulis yang kurang beruntung banyak yang kemudian berputus asa dan nggak lanjut menulis.
Nikmati prosesnya, sambil belajar, sambil perbaiki kekurangan.
2. Proses bagi Pembaca
Kebalikan dari penulis, kita harus menciptakan karya yang memudahkan pembaca menikmatinya. Pembaca akan kabur jika tiga chapter awal sudah bikin otak mereka kusut. Maka, perhatikan diksimu, perhatikan apakah riset yang kita lakukan malah jadi info dump alias bikin karya jadi nggak enak dinikmati sebagai hiburan.
Kalau kamu publish karya di platform berbayar, perhatikan apakah cara pembayarannya mudah, apakah aplikasi mudah dipasang di HP.
♥ PHYSICAL DESIGN
Hal pertama yang bikin pembaca mau mampir ke karyamu adalah cover. Sesuaikan sampul dengan target pembacamu. Misalnya remaja tuh suka gambar yang gimana sih? Kalau pembaca dewasa sukanya cover gimana?
Selain cover, perhatikan pula diksi dan story telling. Tentu saja diksi untuk novel remaja beda dengan novel historical romance sebab target pembacanya beda.
♥ PEOPLE
Siapa orang di balik produk inilah yang penting. Tere Liye bakal lebih mudah jualan buku karena namanya sudah dikenal. Jerome Polin yang bukan Penulis malah bisa banget jualan buku laris hanya karena pembeli memandang sosoknya, bukan isi bukunya.
Maka, kalau kamu mau produkmu laris, jadilah terkenal. Nggak perlu terkenal di bidang menulis, tapi bisa terkenal di bidang lain.
Cara kita menghadapi orang pun berpengaruh terhadap kelarisan produk. Kalau kita jadi penulis yang ramah, nggak baperan, nggak suka marah-marah, maka pembaca pun akan suka berinteraksi dengan kita. Peluang untuk promosi mulut ke mulut pun terbuka lebar.
Sebaliknya kalau kita baperan, marah terus kerjanya, bikin status yang nggak bikin orang nyaman, lama-lama pembaca juga malas sama kita. Makanya mulai sekarang sebarkan positive vibe kalau mau novelmu dibaca banyak orang.
💋 💋 💋
Gimana, dari 7 langkah di atas manakah yang paling mudah dan paling sulit dilakukan?