SETTING TUH PENTING NGGAK?

540 71 28
                                        

Salah satu cerita di Cabaca yang saya suka adalah Sadirah karya Johannes Jonaz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu cerita di Cabaca yang saya suka adalah Sadirah karya Johannes Jonaz. Latar tempat dan waktunya jelas, sehingga saya merasa seperti berada di sana.

Kebetulan, genrenya historical fiction, makanya wajib banget menggambarkan latar dengan jelas biar pembaca nggak salah membayangkan.

Nggak lucu kalau setting cerita tahun 1937 tapi pembaca malah bayangin cewek berseliweran di jalan pakai celana jins dan tank top.

Selain historical fiction, fantasy juga wajib menggambarkan latar tempat sejelas mungkin. Apalagi kalau naskah kita high fantasy.

Untuk genre selain hisfic dan fantasi, saya masih agak ragu. Apalagi romance dan teen fiction yang kebanyakan fokus pada adegan dan baper-baperan. Meskipun saya sendiri berusaha menggambarkan latar tempat sejelas mungkin, bukan hanya tempelan.

Menurut Teman-teman, penting nggak penggambaran setting? Jawab pertanyaan saya sebagai pembaca ya, bukan sebagai penulis. Share di kolom komen.

Soalnya gini lho, cerita Wattpad yang sudah dibaca jutaan pun, banyak yang setting-nya cuma tempelan. Malah ada penulis mengambil latar luar negeri tapi ditulis di awal bab doang nama kotanya.

New York, 12.30 PM
London
Paris
Seoul

Mungkin biar keren. Tapi rasa-rasanya kalau lokasi tulisan itu diganti,

Bekasi
Cibodas
Rengas Dengklok
Bojong Kenyot

Nggak ngaruh juga. Soalnya di cerita itu cuma digambarkan cowoknya tampan, CEO, naik mobil mewah. Di Bekasi juga banyak yang punya mobil mewah. Apalagi artis pun lumayan banyak yang tinggal di Bekasi.

Saya pernah baca novel Wattpad, latarnya Amerika tapi tokohnya dijodohin. Dan ini bikin alis saya berkerut.

Zaman sekarang adakah orang tua (parents ya, bukan old man/senior) Amerika yang peduli sama perjodohan? Setelah seorang anak berumur 18 tahun, biasanya orang tua menyuruhnya keluar dari rumah dan tinggal sendiri. Tuh anak mau nikah kek, mau jadi homo kek, lesbian kek, nikah beda agama kek, nikah sama kere kek, lajang selamanya kek, kumpul kebo kek, orang tua udah nggak ikut campur.

Atau masih ada ortu di Amrik yang mau jodohin anaknya? Coba komen deh.

Setting atau latar sebaiknya bukan hanya mengubah nama kota, tetapi kehidupan masyarakat, tradisi, fasilitas umum, dan lainnya disorot juga.

Kalau memang hanya nama kota atau negaranya yang diganti, ya buat apa? Coba komen, menurut kalian gimana?

Oke deh, buat kalian yang menganggap penting penggambaran latar, berikut tips dari saya:

RISET SOAL NEGARA

Jepang tahun 1800-an tentu berbeda dengan Jepang sekarang. Maka kamu harus tentukan negara dan tahunnya.

Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang