MARI TOLAK PLATFORM

240 42 14
                                    

Apakah kamu pernah mendengar penulis bukan platform bilang, "Aku nggak mau nerbitin karya di penerbit indie atau platform. Pokoknya mau mayor, harus mayor."

Atau

"Aku nulis naskah yang bagus, kirim ke penerbit, tunggu 3 bulan untuk dihubungi."

Atau

"Apa tuh platform? Cuma buat orang yang latihan menulis. Penulis beneran ya harus terbit di penerbit mayor, pajang buku di Gramedia."

Siapa yang pernah mendengar kalimat seperti ini? Atau justru Temans sendiri yang mengatakannya?

Temans yang sudah sering baca work ini pasti sadar dong dan tahu banget tulisan saya mengenai penerbit mayor dan platform? Saya sering banget membahas. Seharusnya nggak perlu saya ulang lagi dan lagi. Tapi gimana dong? Bahkan teman saya yang kuliah di jurusan Sasindo pun dapat pertanyaan ujian, "Bagaimana tahap mengirimkan naskah ke penerbit mayor?"

Dan jawabannya:

- Menulis yang bagus
- Kirim ke penerbit incaran
- Tunggu jawaban.

Jujur saya kasihan baik sama dosen dan mahasiswa yang mendapatkan dosen sekolot itu.

Pada zaman now, kita bisa publikasi naskah di Bestory+Wattpad+KBM+Karyakarsa dan mendapat cuan cepat dari berbagai arah tanpa harus menunggu naskah lolos seleksi editor, lalu kenapa memilih jalan yang sulit?

Saya masih nggak paham kenapa banyak penulis ingin terbit mayor dengan jumlah royalty yang sangat kecil dan justru mengabaikan kesempatan yang terbuka di depan mata, mudah, serta nilai penghasilan lebih banyak?

Salah nggak sih pengen terbit mayor?
No! Nggak sama sekali. Setiap orang punya cita-cita, hanya saja cara menggapai cita-cita itu nggak lagi sama.

Kalau Temans ingin terbit cetak, zaman now yang paling tepat adalah berusaha terkenal dulu.

Gimana caranya?

1. Terkenal di media sosial, entah jadi conten creator atau influencer.
2. Terkenal di real life, misalnya artis, pejabat, atau atlet.
3. Terkenal di platform menulis dengan pembaca ratusan ribu.

Coba deh sharing pengalaman kamu, masih ada nggak penerbit mayor yang menerima penulis yang nggak terkenal di mana-mana? Maksud saya, penerbit itu menerima murni karena tulisannya bagus meskipun nggak terkenal dan follower akun sosmednya hanya sedikit. Baru-baru ini loh ya menerimanya, jangan 3 tahun lalu. Cerita-cerita dong, mana tahu saya yang kudet.




Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang