BLUE OCEAN vs RED OCEAN strategy

261 42 13
                                    

BLUE OCEAN vs RED OCEAN strategy

Alkisah di sebuah samudera, ramai oleh ikan baik kecil maupun besar. Saling bunuh demi mendapatkan makanan sudah lumrah. Ikan besar tak segan memangsa ikan kecil sehingga air laut menjadi merah oleh darah. Ikan kecil melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup. Ada yang bersembunyi di karang, ada yang menyamarkan diri sehingga mirip dengan ganggang laut, dan ada yang melatih kecepatan berenang sehingga tak tertangkap ikan besar. Kondisi samudera begitu penuh dan berdarah-darah.

Tak jauh dari Samudera Merah, terdapat samudera yang sunyi. Airnya berwarna biru belum tercemari darah. Tidak ada makanan. Hanya satu ikan yang mencari cara bertahan hidup. Tidak ada pula ikan lain yang siap melahap. Hanya satu ikan ini saja berenang di Samudera Biru yang damai tapi tidak ada makanan.

Pernah mendengar kisah ini? Dalam dunia bisnis ada yang disebut Red Ocean dan ada yang disebut Blue Ocean. Singkatnya, Red Ocean adalah Samudera Merah yang padat. Persaingan merajalela. Pelaku bisnis melakukan perang harga demi memenangkan hati konsumen. Ya betul, konsumen yang diibaratkan makanan berjubel di Samudera Merah. Tapi pelaku bisnis yang diibaratkan sebagai ikan juga harus saling bunuh demi mendapatkan makanan.

Berkebalikan dengan Blue Ocean yang tenang dan damai tapi nggak ada makanan. Pelaku bisnis harus memutar otak bagaimana agar makanan mau datang sehingga dia tidak mati kelaparan.

Lho, lho, lho, ini work tips menulis kenapa jadi nyasar ke bisnis? Saya akan membahas karena ada hubungannya.

Menurut Temans, genre apa yang diibaratkan sebagai Red Ocean? Sebutlah romance, chicklit, dan teen fiction. Setiap kali kita menemukan work baik di Wattpad maupun platform lain, maka yang viewers mencapai jutaan adalah genre tersebut di atas. Artinya apa? Pembaca genre romance, chicklit, dan teen fiction rame banget.

Ada nama-nama besar yang bakal sulit banget dikalahkan oleh penulis baru. Coba aja Temans nulis romance, bisa nggak nyaingin pembacanya Titi Sanaria atau kalau nulis teen fiction, bisakah menyaingi popularitas Wisnu Maulana?

Tapi coba Temans perhatikan. Drama yang tercipta pun kebanyakan dari genre ini. Ada drama plagiat lah, drama penulis saling hujat lah, drama pembaca menghujat penulis lah. Persaingannya gila-gilaan.

Terus gimana? Apa pilih genre yang pembacanya masih jarang kayak Action, Thriller, Mystery, Horror, Fantasy? Tunggu dulu, mencari pembaca untuk genre di atas juga nggak mudah.

Saya adalah penulis yang memilih Red Ocean yakni genre romance. Kenapa saya milih genre ini? Alasannya sederhana, karena nyaman bagi saya. Gimana cara saya bertahan?

RED OCEAN STRATEGY for Authors

1. Riset Keinginan Pembaca

Untuk genre romance, kebanyakan pembacanya adalah perempuan. Maka penulis wajib bener-bener tahu apa yang pembaca perempuan inginkan. Bisa saya simpulkan sebagai berikut:

sex scene
♥ successful rich hero
♥ emotional plot

Jangan salah, cewek juga suka kok adegan seks. Tapi tentu nggak mau adegan seks sama cowok jelek, miskin, bau badan. Cewek pada dasarnya menyukai cowok yang kaya dan punya kedudukan penting. Makanya nggak heran semakin sukses dan kaya seorang cowok, maka makin banyak penggodanya.

Cewek juga suka plot yang ngebaperin. Bad boy brengsek tukang buat onar berubah jadi baik karena cewek. Pemerkosa yang dingin kemudian jatuh cinta sejatuh-jatuhnya pada korban perkosaannya. Cowok kaya, CEO sukses yang jatuh cinta sama gadis miskin. Ditambah adegan serta dialog yang ngebaperin, wah dijamin sukses deh.

Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang