Write Without Fear

ADEGAN ROMANTIS YANG MANIS

Menurut Temans, adegan romantis yang bikin orang ingat terus tuh yang seperti apa sih?

Mungkin sepasang cewek dan cowok ngobrol di atas atap pada malam hari, menggenggam mug berisi cokelat hangat sambil melihat bintang.

Mungkin juga si cowok menutup mata si cewek, membawanya ke puncak gedung tertinggi, lantas membuka mata si cewek dan mempersembahkan cincin yang berliannya seperti punya Hotman Paris.

Apakah romantisme hanya terbatas pada hal-hal semacam itu? Tidak sama sekali. Kita bisa saja membuat adegan romantis anti mainstream.

Adegan romantis yang membuat saya ingat sampai sekarang malah nggak melibatkan cokelat, bunga, atau balon. Mungkin karena faktor umur juga ya (berasa tua banget 😄).

K-drama yang saya tonton berkali-kali adalah Descendants of The Sun. Buat sebagian orang, drakor itu penuh adegan kekerasan, serius pula. Tetapi buat saya malah banyak romantisme tetapi nggak cengeng.

Ketika Kapten Yoo Shi Jin menghadang pengawal presiden Arab demi Dokter Kang Moo Yeon, di situlah letak romantisnya. Kapten Yoo bersedia mengorbankan jabatan bahkan nyawa demi melindungi karier dan hidup perempuan yang dia cintai. Dan, saya merasakan cinta yang teramat besar di sana. Setelah menghadang pengawal presiden Arab, Kapten Yoo memang mendapat sanksi berupa pemotongan gaji. Saya lebih merasakan sisi romantis di sini ketimbang cowok yang memberikan sebuket mawar yang paling seminggu juga sudah layu.

Mungkin karena itulah K-Drama menarik. Para kreatornya betulan kreatif dan membuat banyak adegan nggak biasa yang memorable.

MEMBANGUN ROMANTISME

Pembaca tidak akan merasakan romantisme instan. Sebuah adegan akan terasa romantis bila chemistry antara perempuan dan laki-laki sudah terbangun.

Sedikit demi sedikit, munculkan keterikatan emosi dua tokoh yang mau kita jodohkan. Bisa lewat dialog maupun adegan.

♥ Bertahap dan Sabar

Novel romantis yang saya ingat sampai sekarang adalah Twilight (saga). Banyak yang benci Bella Swan karena karakternya terlalu Mary Sue. Nggak pinter, nggak populer, nggak cantik, tapi didekati banyak cowok. Sebentar, bukan itu poinnya.

Poinnya adalah chemistry Bella dan Edward dibangun perlahan. Buku pertama saja seingat saya 500 halaman lebih. Kedekatan dengan Edward bertahap banget, nggak tiba-tiba langsung jadian.

Showing Not Telling

Berikan alasan secara show bagaimana hero dan heroine bisa saling tertarik. Apa maksudnya show?

Tunjukkan, bukan katakan.

Showing not telling.

Telling itu misalnya si cewek bilang, "Aku jatuh cinta sama Bambang karena dia tajir."

Showing misalnya:

Bambang memarkir Lamborghini kuningnya di depan pagar rumah sederhana Badriah. Sebuah tote bag hitam berlogo apel tergigit dia tenteng. Dadanya berdebar waktu menekan bel.

Badriah keluar mengenakan piyama keroppi. Matanya sayu, tinggal lima watt. Dia persilakan Bambang duduk di kursi teras.

"Ngapain datang jam segini?" tanya Badriah lalu menguap.

"Maaf Mas ganggu Dek Badriah malam-malam. Tadi antri ini," kata Bambang sembari mengangkat tote bag.

"Oh, martabak?" Badriah mengambil tote bag itu.

"Bukan. Coba buka, Dek."

Badriah menurut. Matanya yang mengantuk seketika berbinar. "Ini kan iPhone SE," pekiknya terkejut, membuka kotaknya tidak sabar, "Badriah udah nabung setahun buat beli ini. Nggak nyangka Mas bawain. Makasih ya, Mas," ujarnya spontan mengecup pipi Bambang.

Bambang melongo mengusap pipinya.

♥ Tunda Adegan Ciuman dan Mantap-mantap

Jangan buru-buru bikin tokohnya bilang I love you. Simpan adegan ciuman setidaknya sampai pertengahan novel. Adegan mantap-mantap pun kalau bisa ditunda, jangan taruh di awal.

♥ Berikan Topik Obrolan yang Menarik

Membosankan banget kalau dari awal sampai akhir novel hanya berisi pencarian cinta. Obrolan hanya berkisar seputar perasaan dan kegalauan.

Kenapa orang suka nonton K-Drama dan meninggalkan sinetron? Karena banyak hal didapatkan pada K-Drama. Bukan hanya cinta-cintaan doang. Ada profesi para tokoh, masalah sehari-hari, bahkan intrik politik. Tokohnya pun nggak hanya membahas urusan hati seolah dunia ini isinya problem cinta doang.

Coba bayangkan obrolan sepasang pekerja kantoran yang terpaksa work from home selama pandemi. Anggaplah biasanya mereka ketemu tiap hari di kantor, pacaran, lalu sekarang terpaksa kerja di rumah. Apa yang mereka bahas sebagai obrolan?

Sudah saatnya penulis eksplorasi hal selain asmara.

♥ No Box

Banyak hal sederhana bisa dijadikan romantis. Makan Indomie sepiring berdua saat lagi bokek pun bisa terasa romantis dibandingkan adegan si cowok bersujud menyodorkan cincin. Adegan si cowok menutupi paha si cewek yang terpampang malah bikin pembaca nggak mudah lupa dibandingkan adegan memberikan cokelat pada hari ulang tahun.

Bebaskan pikiran kita. Hilangkan kebiasaan membatasi imajinasi. Anggaplah kreativitas kita tidak berada dalam kotak. Bukan outside the box melainkan no box.

PESAN KEPADA PEMBACA

Pada akhirnya, semua adegan yang kita suguhkan akan dianggap sebagai pesan oleh pembaca. Pikirkan baik-baik, pesan apa yang mau kita sampaikan?

Apakah cinta butuh pengorbanan?
Apakah benci berubah jadi cinta?
Apakah jangan menilai orang dari tampilan luar?
Apakah jangan sampai cinta membutakan logika?

Dan seterusnya.

Terkadang pembaca salah menangkap pesan yang kita sampaikan. Sebagai contoh saya sendiri. Tyet of Georgia ada adegan seksual, tetapi intinya bukan itu. Saya tidak pernah menyuruh pembaca untuk mantap-mantap sebelum menikah. Namun, entah kenapa ada saja pembaca yang menangkap berbeda. Untunglah masih ada pembaca yang bisa menangkap dengan baik pesan apa yang ingin saya sampaikan, sehingga ena-ena hanya dianggap pemanis belaka.

📖 📖 📖

Novel atau film apa yang adegan romantisnya berkesan buatmu? Kenapa kamu bisa suka adegan romantisnya? Share di kolom komentar.