CARA CEPAT BIKIN PEMBACA MINGGAT

435 44 23
                                    

CARA CEPAT BIKIN PEMBACA MINGGAT

⚠ PERINGATAN, CUMA BUAT PENULIS YANG BUTUH CERITANYA DIBACA ORANG LAIN. BUKAN BUAT PENULIS YANG MENULIS UNTUK KEPUASAN PRIBADI ⚠

Saya pernah dikasih tahu seorang penulis senior, jangan jadi pelayan pembaca. Tulislah yang kamu mau. Ada setujunya dan ada nggak setujunya. Well, kalau kita nulis sekadar buat hobi, nggak pengen cerita kita dibaca orang, ya nggak masalah.

Tapi, jangan iri sama penulis lain yang ceritanya mainstream bahkan acak-acakan, eh dibaca berjuta-juta dan dipinang penerbit.

Pembaca saya juga belum banyak-banyak amat sih ya. Mungkin karena saya masih melakukan hal-hal yang sukses membuat pembaca cepat minggat. Hal apa sajakah itu?

1. CERITA MENJELASKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI TANPA KEJELASAN MAU DIBAWA KE MANA.

Amanda bangun dari tidur semalam yang nyenyak. Kemudian memasak telur mata sapi. Setelah itu mandi dan berpakaian seragam sekolah.

Terus kenapa? Apakah kegiatan ini ada manfaatnya buat perkembangan konflik? Apa yang mau kamu tunjukkan?

Misalnya kamu ingin menunjukkan betapa teratur hidupnya yang berkebalikan dengan tokoh lain yang super berantakan, ada baiknya diselipkan kamarnya rapi. Buku-buku tertata.

Semua adegan, narasi, dan dialog dalam cerita wajib  ada tujuannya.

2. EMOSI YANG DATAR

Saya sudah bahas di bab DILARANG FLAT.

Pembaca tuh mencari novel buat hiburan. Apa yang bikin orang terhibur? Kalau emosinya 'mendapat makanan', entah rasa bahagia, sedih, penasaran, ketakutan, terharu, kemarahan.

3. DIALOG YANG SEPERTI KENYATAAN

"Halo, selamat pagi. Mau ke mana nih?" tanya tetangga saat aku melintas.

Terus diikuti dialog tanya jawab basa-basi lainnya. Hoaheeemmm... Nguap aja deh.

Yah meskipun di kehidupan nyata ada adegan seperti itu, nggak perlu lah dicantumin dalam novel. So boring. Lain ceritanya kalau ternyata si tetangga adalah pembunuh berantai yang menggunakan kedok sebagai orang ramah tamah, bolehlah kamu cantumkan dialog basa-basi itu.

4. TIDAK TAHU MENEMPATKAN TELLING DAN SHOWING YANG TEPAT

Telling dan showing sama-sama penting untuk bercerita. Saya nggak akan bahas apa itu telling dan showing. Banyak kok materi menulis yang menjelaskan ini.

Tips dari saya, showing ditulis untuk adegan yang menunjukkan karakter tokoh dan mempengaruhi perkembangan cerita.

Kalau ada tips lain kapan menerapkan telling dan showing, komen aja langsung.

5. MENUMPAHKAN ISI RISET SEHINGGA NOVEL JADI SEPERTI BUKU PELAJARAN

Nah ini nih, banyak banget penulis pemula yang sangking pengen banget kelihatan ceritanya berbobot, hasil risetnya ditumplekin jadi bikin otak pembaca melepuh.

Hasil riset tuh enaknya disebar dalam adegan dan dialog. Suapi pembaca sedikit-sedikit, bukan menjejali sampai mereka eneg.

6. DESKRIPSI NGGAK PENTING

Novel klasik banyak yang seperti ini. Di era netizen lebih suka baca carousel Instagram berbentuk banner yang singkat dan to the point, deskripsi tempat dan waktu yang berlebihan, bakal bikin mereka minggat.

Kapan disebut berlebihan? Kamu perlu punya pembaca yang mengomentari.

7. TOKOHMU NGGAK JELAS MAU NGAPAIN

Kenapa Harry Potter menarik, bisa terkenal belasan tahun bahkan generasi Z juga membaca? Karena tokohnya punya goals yang jelas yaitu mengalahkan Voldemort.

Kenapa Twilight saga meskipun dihujat sana-sini tetap aja cetak ulang berkali-kali? Karena Bella Swan punya tujuan yang jelas: bersatu dengan Edward Cullen.

Coba cek ceritamu, apa tujuan tokoh utamamu?

8. TOKOHMU TIDAK MENARIK

Sederhana aja sih kenapa orang mau meneruskan membaca novel, karena tokohnya menarik.

Nggak mesti ganteng kayak Dewa Yunani.

Nggak mesti cantik kayak Aphrodite.

Nggak mesti tajir kayak sultan.

Tokoh tuh wajib punya karakter spesial yang bikin pembaca betah dan jatuh cinta. Nggak perlu takut menggunakan bahasa kasar asal nggak sepanjang cerita ngomong kasar terus ya. Nggak perlu takut bikin cewek kelewat cerdas sampai terkesan sok tahu kayak Hermione Granger.

Nggak perlu takut bikin tokoh pelakor baik hati sedangkan istri sah malah tukang pesta kayak Bu Amira, Maminya Deven di cerita saya yang berjudul Antinomi. Pelakornya saya bikin baik hati, tidak sombong, perhatian, dan setia. Iklan dikit, masih bisa dibaca gratis kok. Silakan mampir sebelum siapa tahu nanti jadi berbayar atau saya pindahin. 😆

Bosan kan lihat tokoh pelakor dandanannya kayak PSK menor sedangkan istri sah berhijab syar'i terzalimi.

Biarin aja pembacamu gemas, jengkel, marah. Malah bagus itu. Hujat aja sana. Intinya, Temans nggak perlu takut tokohmu dikata-katain pembaca.

9. PENGULANGAN KATA

Iya, hindari pemakaian kata yang diulang-ulang dalam paragraf yang berdekatan. Eksplorasi KBBI dan Tesaurus biar kata-katamu variatif.

10. NGGAK ADA KONFLIK

Cerita yang cuma menjabarkan kegiatan sehari-hari dan tanpa konflik tuh amat sangat membosankan bagi saya pribadi. Semuanya mulus tanpa hambatan.

Tokohnya muda hura-hura, tua bahagia, mati masuk surga.

Nggak manusiawi lah. Sebahagia-bahagianya hidup orang pasti ada masalah. Betul? Ya minimal kesandung apa kek di jalan. Masa tokoh cerita kita hidupnya mulus kayak jalan tol?

Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang