TEORI atau PRAKTIK?

144 38 7
                                    

Ada calon penulis yang tergiur cuan di platform berbayar, tapi nggak mampu nulis banyak. Dia sudah mencoba nulis 30K kata, tapi saat mencapai 5K kata, sudah stuck dan nggak bisa ngapa-ngapain. Calon penulis ini bilang kepada saya, "Mau nulis novel tapi nggak tahu dari mana."

Ada lagi penulis yang sudah lama menulis di Wattpad. Dia rajin mengikuti kelas kepenulisan. Tetapi setelah mengikuti banyak kelas, malah dia jadi kehilangan kemampuan menulis, nggak seperti dulu yang mengalir saja, sekarang seperti ada yang menghambat di kepalanya.

Ada yang pernah kebingungan seperti ini?

Gimana sih biar kita lancar menulis, utamakan teori dulu atau praktik dulu?

Pertama-tama, yang harus Temans cari adalah TUJUAN MENULIS.

Ini sama seperti ketika memilih masuk fakultas ketika kuliah. Kenapa sih kita memilihnya?

Ada yang karena orang tuanya lulusan fakultas itu dan sudah punya pekerjaan yang mapan, jadi kita tinggal meneruskan.

Ada yang karena merasa fakultas itu dianggap menghasilkan banyak cuan.

Ada yang karena teman se-gank SMA masuk fakultas itu.

Ada yang karena, yang penting kuliah.

Ada yang karena mengikuti passion.

Pertanyaan yang sama yang harus kamu jawab dalam menulis pun sama. Apa sih tujuan kamu menulis?

Kalau tujuan kamu menulis adalah biar TERKENAL dan BANYAK DUIT, maka yang perlu kamu lakukan adalah, hajar praktik aja.

Lupakan EBI, lupakan PUEBI, lupakan riset. Yang penting praktik.

Nantinya dari praktik itu kamu akan mendapatkan kritik dan protes. Pelan-pelan cernalah masukan dari pembacamu dan perbaiki tulisanmu.

Untuk menjadi terkenal, hal pertama yang wajib Temans perhatikan adalah story telling. Sekalipun jalan cerita Temans nggak ngotak dan nggak masuk akal, selama cara penceritaannya menarik, maka Temans akan sangat berpotensi terkenal dan banyak cuan.

Lalu, perlukah ikutan kelas? Perlu, tapi ikutlah kelas yang sesuai kebutuhan. Misalnya Temans merasa PUEBI dan EBI kurang, ikutlah kelas PUEBI dan EBI.

Misalnya Temans merasa kurang bisa memanjangkan cerita jadi 150K kata, ikutlah kelas premis, sinopsis, outline.

Misalnya Temans merasa kurang jago menjual tulisan, ikutlah kelas marketing.

Ilmu-ilmu yang Temans dapatkan bisa diterapkan perlahan dalam tulisan. Jadi ini nggak akan bikin bingung.

Kalau saya buat bagan, teori cukuplah 20-30% saja, sisanya praktik.

Hal paling penting untuk menjadi ahli dalam apa pun bidang yang kita tekuni adalah praktiknya. Seorang chef nggak akan disebut chef jika nggak pernah praktik memasak dan cuma belajar teori.

Seorang supir nggak akan disebut supir kalau cuma belajar teori menyupir yang baik dan benar. Dia harus praktik. Sekalipun mungkin masih ugal-ugalan, setidaknya dia dapat gelar supir.

Segera praktikkan teori apa pun yang Temans dapatkan. Perbaiki sambil jalan. Jangan pernah berpikir, mau belajar teori dulu sampai jago lalu praktik belakangan.

Write Without FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang