Tokoh adalah bagian penting yang menggerakkan cerita. Setiap tokoh harus berperan, jangan sampai ada tokoh yang porsinya banyak muncul tapi mubazir, nggak jelas apa sumbangannya bagi keberlangsungan cerita. Lebih baik dibuang saja daripada bikin pembaca nggak fokus.
Untuk karakter tokoh, pernah nggak kamu merasa seperti ini:
♥ Karakter tokoh kurang bernyawa
♥ Karakter tokoh tidak sesuai dengan pekerjaan, usia, atau lingkungan
♥ Karakter yang satu dengan yang lain lama-lama terasa mirip (bocor)
♥ Dialog nggak berkembang alias gitu-gitu doang
Kalau ya, sudah saatnya kamu membuat Character Plan atau sebuah catatan atau list yang membantu Penulis menghidupkan karakternya.
♥ KAPAN HARUS MEMBUAT CHARACTER PLAN?
Character plan dibuat sebelum menyusun outline, konflik, sinopsis, dan sebagainya. Saya membuat character plan setelah membuat premis.
Kenapa begitu?
Karena karakter tokoh menentukan konflik, cara tokoh mengambil keputusan, cara menyelesaikan masalah, sikap, dan sebagainya.
Misalnya saya ambil contoh tokoh Eliana dalam novel Eliana karya Tere Liye (ganti judul menjadi Si Anak Pemberani), Eliana diceritakan sebagai anak sulung dari empat bersaudara. Sehari-hari wajib membantu orang tua terutama ibunya dalam pekerjaan rumah tangga. Karena latar belakang inilah Eliana ditempa menjadi anak yang tegar, pemberani, tak sudi kalah, senggol bacok, tidak mudah menangis, lebih nyaman mengekspresikan emosi dengan marah. Dari sinilah alur cerita bergerak dan konflik muncul.
Kalau karakter Eliana digambarkan lembut, pengalah, anak bungsu, dan cengeng, tentu konflik dan alur ceritanya akan berbeda.
♥ CARA MUDAH MEMBUAT CHARACTER PLAN
Kamu bisa mencoba 4 temperamen yang dicetuskan oleh Hippocrates dan dipopulerkan oleh Gallen untuk menghidupkan tokohmu.
Empat Temperamen itu adalah:
1. Koleris
Cerdas, penuh logika, pengambil keputusan, tegas, bossy, pemarah, ekstrovert. Mereka adalah tipe pemimpin yang akan membawa pengikutnya menuju arah baru.
Dalam Harry Potter kamu temukan pada sosok Draco Malfoy. Atau Christian Grey dalam Fifty Shades of Grey.
Karier yang cocok: Pengusaha, pemimpin (presiden, panglima perang), motivator.
Kalau kamu mau membuat tokoh CEO, cocok banget pakai karakter ini.
Jodoh: Plegmatis yang selow.
2. Melankolis
Introvert, pemikir, teliti, analitis, setia, rapi, dan pemurung. Mereka adalah tipe ilmuwan cerdas yang menghasilkan penemuan bagi umat manusia.
Dalam Harry Potter kamu temukan pada sosok Severus Snape yang susah move on. Atau Edward Cullen yang setia sama Bella Swan dalam Twilight saga.
Karier yang cocok: Dokter, penulis, akuntan, seniman.
Jodoh: Sanguinis yang ceria.
3. Phlegmatis
Introvert, tenang, sabar, menghindari konflik, mudah diatur. Mereka jenis pengikut yang nggak banyak tingkah dan nggak suka bikin masalah.
Dalam Harry Potter kamu temukan pada sosok Neville Longbottom. Atau Anastasia Steele dalam Fifty Shades of Grey.
Karier yang cocok: Perawat, guru TK, psikolog, pekerja sosial.
Jodoh: Koleris yang tegas.
4. Sanguinis
Ekstovert, humoris, ramah, hangat, responsif, lincah, ceria, ceroboh. Mereka jenis penghibur yang mencerahkan hari mendung.
Dalam Harry Potter kamu dapat menemukannya pada sosok si kembar Weasley. Atau Katya Hasmoro dalam cerita saya yang berjudul Devils Inside.
Karier yang cocok: Aktor/Aktris, marketing, entertainer, public relation.
Jodoh: Melankolis yang setia.
♥ CHARACTER PLAN YANG LEBIH RUMIT
Pada novel karya Leila S. Chudori seperti Laut Bercerita atau Pulang dan novel karya Tere Liye, saya menemukan pembentukan karakter yang lebih rumit serta kompleks. Makanya konflik ceritanya pun cenderung berlapis.
Apa saja yang bisa kita buat dalam character plan rumit tersebut?
Silakan baca selemgkapnya di Karyakarsa Belladonnatossici, cari work WRITE WITHOUT FEAR