Kamu nggak tahu mau nulis apa? Stuck di tengah jalan akhirnya malas melanjutkan naskah dan membiarkannya terbengkalai begitu saja seperti bayi kucing ditinggal induk?
Terus kamu bilang, "Aku terkena writer's block."
Wow, wow... Saya tebarin confetti buatmu.
Selamat, Anda berhasil menjadi manusia gagal. Satu-satunya keberhasilan kamu adalah mencari alasan dan menipu diri sendiri.
Saya nggak percaya dengan writer's block. Orang yang tulisannya terbengkalai biasanya karena alasan ini:
1. TIDAK MEMPRIORITASKAN MENULIS
Tugas sekolah seabrek, ambis tembus PTN favorit, anak rewel, dikejar deadline kerjaan utama yang gajinya lebih pasti, dan segunung alasan lain bikin kamu nggak bisa menulis. Bener kan?
Artinya kamu nggak memprioritaskan menulis. Udah, ngaku aja.
Apa solusinya?
Nggak usah nulis. Berhenti gih buruan. Fokus saja dengan hal yang kamu anggap penting. Prioritas hidup orang beda-beda kok. Tujuan orang menulis juga beda-beda.
Buat apa memaksakan sesuatu yang nggak kamu anggap penting kan?
2. NGGAK TAHU MAU BIKIN DIALOG ATAU ADEGAN APA LAGI
Habis si Bambang ketabrak mobil, Suketi gimana ya? Nangis meraung-raung dan mengakui cinta, atau ninggalin gitu aja? Dialognya yang baper gimana ya? Aduuh, pusiank pala babi eh Barbie.
Apa solusinya?
Bikin outline dan riset sebelum menulis. Saya kalau dikejar deadline Cabaca pasti bikin outline sebelum menulis. Dan riset pastinya. Sering banget dari riset saya menemukan ide baru yang saya tuangkan ke tulisan.
Hasilnya? Nulis 1000 kata pun cukup 3 jam saja. 2000 kata bisa saya tulis dalam sehari.
3. DIHUJAT READERS DAN BIKIN MOOD ANJLOK
Ada hujatan yang harus diperhatikan, ada pula yang wajib diabaikan.
Kalau hujatannya tentang teknik kepenulisan, misalnya cerita kamu gampang ditebak, nggak logis, terlalu banyak info sampai bikin pembaca mual, EBI berantakan, nah ini wajib didengarkan.
Devils Inside saya dulu pernah dikatain sampah, berisik, bikin pusing, dan lain-lain.
Ya udah, saya revisi aja, cetak, terus jual. Hasilnya lumayan. Di Cabaca juga berkali-kali masuk list trending dan top minggu ini.
Kalau hujatan mengalirkan cuan, ya kenapa nggak?
Misalnya dulu saya cuma dengerin kalimat basi, "Udahlah sabar, semua tulisan akan menemukan pembacanya kok."
Maka saya akan menganggap orang yang menghujat saya sebagai orang jahat dan nggak dengerin kata-kata mereka.
Tapi ada juga kritik yang nggak perlu direspon seperti, "Apa yang Kakak tulis ini salah, semoga Kakak mendapat hidayah."
Iya, ada yang menulis gitu di kolom komentar karena saya menulis adegan ena-ena. Justru kritik kayak gini yang nggak perlu ditanggapi.
Simak ini baik-baik:
Kalau tulisanmu ada adegan ena-ena, jangan harap pujian dari orang yang tidak suka baca adegan ena-ena.
Kalau tulisanmu tentang kisah cinta gay, jangan harap pujian dari kaum homofobia.
Kalau tulisanmu tentang pemerkosa yang menikahi korbannya, jangan harap pujian dari kaum feminis.
Udah gitu aja. Premis cerita adalah masalah selera, kita nggak bisa paksa orang menyukai premis cerita kita. Dan sebagai pembaca, tolong jadilah pembaca yang cerdas. Perluas wawasan kamu. Coba kamu baca Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nessi, pemenang Sayembara DKJ, kamu akan tahu bahwa adegan ena-ena nggak selamanya jelek. Atau bacalah Fifty Shades of Grey yang tersohor itu. Atau bisa juga baca karya Christian Simamora, Sylvia Day, Pamela Clare, atau Sandra Brown.
Dunia ini luas, kawan. Mungkin kamu menganggap kaum LGBT salah, kenyataannya di belahan dunia lain pernikahan sesama jenis dilegalkan. Kamu mau bilang pemakai ganja itu salah, kenyataannya di belahan dunia lain ganja dijual bebas. Kamu anggap pelakor itu salah, kenyataannya ada budaya yang suami-istri adalah milik bersama. Ada orang yang suka dengerin ceramah pemuka agama, juga nonton video di Porn Hub. Itulah manusia.
Kalau kamu mengharapkan 7 miliar penduduk bumi yang terdiri dari berbagai keprinadian, agama, suku, ras ini memiliki selera sama denganmu, artinya kamu lagi berkhayal.
4. NGGAK ADA YANG FOLLOW AKUNMU DAN VOTE CERITAMU
Artinya tulisan kamu kurang menarik bagi orang lain. Titik.
Kurang menarik bagi pembaca Wattpad bukan artinya nggak menarik bagi pembaca platform lain.
Contohnya Kak Johannes Jonaz yang mengusung tema kedaerahan untuk ceritanya. Di Wattpad kurang laris. Mungkin pembaca Wattpad menganggapnya tidak menarik, tetapi ternyata di Cabaca cukup laris bahkan masuk list favorit.
Cerita yang nggak menarik bagi pembaca bukan artinya kurang bagus lho. Namun, artinya selera kamu beda dengan pembaca.
Apa solusinya?
Lanjutkan sampai tamat atau ya udah, biarin aja gantung. Hahaha. Kalau memang beneran bagus, akan ada pembaca baik hati yang menyebarkan karyamu ke mana-mana.
Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer meskipun sudah dicekal pemerintah Orde Baru bahkan dilarang peredarannya oleh Jaksa Agung pada masa itu, tetap dicari pembaca. Disebar luaskan ke mana-mana. Diterjemahkan ke dalam dua puluh bahasa dunia. Sekarang difilmkan pula.
Karya kamu nggak dilarang peredarannya oleh Jaksa Agung kan? So, santai aja. Bikin karya yang sebaik-baiknya. Biarkan karyamu menyuarakan eksistensinya.
📖 📖 📖
Yuk nulis lagi!