happy reading!🖤Akhirnya pensi sekolah yang di tunggu-tunggu sudah tiba. Beberapa hari kemarin Aksa dan Aluna di sibukkan dengan latihan menyanyi.
Ralat!lebih tepatnya Aluna yang berusaha keras latihan menyanyi agar penampilannya nanti tidak mengecewakan sedangkan Aksa hanya santai-santai saja, toh suaranya memang dari dulu sudah bagus.
"Lun lo siap-siap deh. Pokoknya habis anak dancer selesai nanti lo sama Aksa langsung naik ya pas di panggil. Btw Aksa mana?Acaranya udah dimulai dari tadi"Alleta celingak-celinguk mencari keberadaan Aksa tapi ia tak menemukan sosok cowo itu diruangan ini.
"Gue chat dulu dia, kayaknya belum dateng deh. Soalnya tadi gue sendiri dateng"
"Yaudah, gue ke depan dulu mau mantau. Good Luck"
Aluna tersenyum"Makasi"
****
"Sa pokoknya lu harus ganteng. Pake nih sa jaket gue, pasti lu tambah ganteng"Ujar Fajar.
"Aksa dari sononya udah cakep bego"Balas Damar.
"Ribet amat sih lu, segala pake ini itu"Celetuk Arkhan.
"Bacot banget lu pada"
"Gue cabut, udah jam berapa nih. Aluna udah ngechat"Aksa berdiri dari bangkunya"Mang, Aksa ke sekolah dulu"Pamitnya.
"Siap den"Balas Mang Ucup dari dalam warung.
"Sa jaket gue ga lu pake?"
"Ga usah, ribet"Balas Aksa sembari menaiki motornya.
"Ayoklah ke sekolah. Pasti udah banyak jajanan, gue laper"Bagas memegangi perutnya yang sudah keroncongan.
Galang meminum kopinya lalu berdiri"Cabut"
"Mang kita pamit ya"
Mereka menaiki motor masing-masing menyusul Aksa. Sesampainya disana ternyata pensinya sudah dimulai.
"Wihh rame bener"Damar melihat sekelilinya.
"Kalau ga rame namanya kuburan nyet"Balas Arkhan.
"Gue duluan, mau nyusul Aluna"Pamit Aksa, ia pergi ke ruangan dimana Aluna menunggu.
Aksa melewati koridor yang sangat sepi, karna semua murid-murid dilapangan menonton acara pensi sekolah. Dari kejauhan Aksa melihat Bianca yang berada di depan pintu ruangan Aluna. Tingkah gadis itu sangat mencurigakan, apalagi ia sedang menelfon seseorang sambil mengintip Aluna di dalam.
"Ngapain lo?"Sentak Aksa. Ia langsung mengambil ponsel Bianca, tak sengaja ia melihat kontak orang yang menelfon dengan Bianca.
Bianca yang kaget, tak tau mau menjawab apa. Ia hanya diam.
"GUA TANYA, LU NGAPAIN NGINTIPIN CEWE GUA BANGSAT?"Emosi Aksa seketika memuncak.
Bianca ketakutan, habislah sudah riwayatnya. Rencananya yang selama ini ia susun, sia-sia semuanya"A-aku"Bianca melirik ponselnya di tangan Aksa, ia ingin mengambil kembali ponselnya tetapi Aksa langsung membanting hp itu dengan kuat sampai sudah tak berbentuk.
Aksa menarik Bianca menjauh dari ruangan itu, ia takut nanti Aluna mendengarnya.
Bianca yang ditarik dengan kasar oleh Aksa hanya bisa diam menahan rasa sakit ditangannya, mungkin tangannya akan memerah.
Sesampainya di dekat gudang. Aksa mendorong Bianca ketembok dengan Kasar"LO ADA RENCANA APA SAMA BOKAP GUE, HAH?"Aksa mencengkram bahu bianca dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Baskara [END]
Teen FictionAksa Baskara, seorang cowo yang bersekolah di Sma Kartika sekaligus ketua geng motor bernama Harlex. Cowo yang tak pernah mengenal ampun, sekali mencari masalah dengannya. Aksa tak akan melepaskan orang itu. Paras wajah yang tampan mampu membuat gad...