AKSA BASKARA 35

114K 7.7K 157
                                    



Happy Reading!🖤


Sudah sekitar 2 jam mereka menunggu akhirnya seorang dokter keluar juga dari ruangan itu, sontak kelima inti Harlex langsung berdiri"Dok gimana teman saya?"tanya Damar mewakili yang lain

"Dia cukup banyak kehilangan darah, tapi semuanya baik-baik saja. Sekarang kita akan memindahkannya ke ruang rawat inap"Jawab Dokter itu sambil tersenyum, tak lama kemudian seorang suster keluar sambil mendorong Aksa.

Sekarang disinilah mereka, diruangan VIP yang sangat luas. Bahkan ruangan ini tersedia kulkas, tv dan juga playstation.

"Itu perut lo di jahit ya?"tanya Bagas ngeri

"Hm"

"Sa, lo ga ngabarin bunda lo apa?ini hp lo dari tadi bunyi mulu"Arkhan memberikan ponsel itu kepada Aksa.

Aksa membuka ponselnya, banyak sekali panggilan telfon dan chat masuk dari bundanya. Tak lama kemudian ponselnya kembali berbunyi, tertera kontak bundanya disana.

"Hallo bang, kamu dimana?kenapa telfon bunda ga di angkat-angkat?chat bunda ga dibales"Teriak Sang Bunda di sebrang sana

Spontan Aksa langsung menjauhkan ponselnya"Aksa dirumah sakit"Balas Aksa dan sukses membuat bundanya kembali berteriak

"APA?SIAPA SAKIT?SEKARANG KAMU DIRUMAH SAKIT MANA?CEPET KASIH TAU BUNDA!"Tanya bundanya beruntun dan Aksa langsung menyebutkannya. Setelah itu Aksa memutuskan panggilan telfonnya.

"ARKHAN"Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Dara dan juga sahabat-sahabatnya, mereka sudah pulang sekolah. Tadi Arkhan mengechat Dara kalau cowo itu berada di rumah sakit, membuat Dara panik dan langsung pergi ke rumah sakit ditemani oleh sahabat-sahabatnya.

Arkhan yang melihat kepanikan Dara hanya cengengesan"Sini masuk"suruh Arkhan. Dara kira Arkhan yang sakit ternyata Aksa, membuat gadis kesal kepada Arkhan.

Akhirnya kelima gadis cantik itu duduk di sofa yang kosong"Kenapa bisa gini?"Tanya Dara kepada Arkhan

"Zegaza"Jawab Arkhan dan Dara hanya mengganguk, ia tau betul bagaimana Zegaza dengan Harlex.

"Kenapa belum diobatin?"Ucap Dara ketika melihat wajah Arkhan

"Tungguin kamu hehehe..."

"Uwu terus uwu terus aje lo berdua"Celetuk Fajar

"Sirik lo"

Pipi Dara memerah, gadis itu malu"Ca lo bawa p3k ga?"tanya Dara, karna biasa Caca selalu membawa kotak p3k ditasnya entalah kenapa ia selalu membawanya. Tapi katanya buat jaga-jaga saja, kalau ada keadaan darurat.

Caca mengeluarkan p3k dari dalam tasnya"Nih"Caca memberikannya kepada Dara

"Ca mau dong diobatin"Rengek Fajar seperti anak kecil

"Emang lo siapa?"Balas Caca, memang gadis itu kalau bicara suka ceplas-ceplos. Caca tidak berpikir kalau yang di hadapannya ini para inti Harlex, orang-orang yang di takuti di sekolah.

"Idihh gilee jleb banget ga tuh hahaha"Sahut Bagas.

"Gini amat nasib gue"

Damar menepuk pundak Fajar"Sabar bro hahaha"

Sedangkan Aluna hanya diam, gadis itu hanya tidak tau apa yang harus dia lakukan.

"Lun sini"panggil Aksa tiba-tiba

Aluna hanya menurut, ia menghampiri Aksa"Lo kenapa?"Tanpa Aluna sadari ia mengkhawatirkan Aksa.

Aksa tersenyum"Ketusuk doang"

Aksa Baskara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang