AKSA BASKARA 54

68K 4.9K 96
                                    



Happy Reading!🤍

Malam ini anak-anak Harlex berkumpul dimarkas. Rasanya mereka sudah lama tak berkumpul seperti ini karna beberapa dari anak Harlex akan sibuk dengan persiapan ujian.

Aksa menghisap rokoknya lalu menghembuskannya ke udara"Fajar mana?kenapa muncul?"

"Anaknya di kurung sama caca anjir haha ngakak gue. Tapi kayaknya dia ga lama lagi dateng deh soalnya udah malem begini kan ga mungkin dia disana terus"Ucap Bagas. Ia mengingat kembali ketika Fajar mengchatnya bahwa ia sudah mati kebosanan dirumah caca tetapi gadis itu seakan melarangnya pulang dengan berbagai alasan.

"Caca siapa bang?"Tanya Daniel kepo.

"Temennya Aluna"Jawab Damar.

"Bang Fajar pacaran sama Ka caca?Bukannya dia sama kaka yang panita pensi sekolah itu yah, siapa namanya. Alleta?"Bingung Daniel.

"Ga usah kepo lo bocah mending lo belajar, ga lama lagi ujian"Celetuk Arkhan yang mengundang tawa anak Harlex.

"Kalau itu gue udah belajar kali bang"Balas Daniel.

Aksa tiba-tiba berdiri dari duduknya"Gue cabut"

"Lo mau kemana anjir, kita baru kumpul-kumpul juga lo mau cabut aja"Tahan Arkhan.

"Mau kerumah Aluna"

Bagas melongo mendengar perkataan Aksa barusan"Jangan gila, ini udah jam berapa bego lo mau kerumah cewe jam segini"

"Iya atuh bang, udah jam 12 ini"

"Ada masalah?"Tanya Galang.

"Ga ada! ga tau tiba-tiba perasaan gue ga enak"Jawabnya, entah kenapa tiba-tiba ia kepikiran dengan Aluna.

"Telfon aja, lo ga bisa kesana dengan jam segini"Usul Galang dan langsung disetujui oleh Aksa. Ia langsung membuka ponselnya dan menekan kontak Aluna.

Telfon pertama Aluna tak mengangkatnya membuat Aksa semakin khawatir.

"Ga di angkat"

"Coba telfon sekali mungkin dia udah tidur"

Aksa mencoba berpikiran positif, ia sekali lagi menelfon kembali Aluna dan tak lama kemudian telfon itu akhirnya di angkat oleh Aluna.

"Udah tidur?"Tanya Aksa lembut. Semua anak Harlex diam, memperhatikan Aksa yang menelfon Aluna.

"Iya, cuman kebangun tadi denger kamu nelfon"Jawab Aluna dengan nafas yang tak beraturan.

Aksa sedikit curiga"Kamu kenapa?kok kayak abis orang lari-larian"

"Gapapa kok, udah dulu yah aku ngantuk banget"Jawab disebrang sana, sepertinya ia gelagapan menjawab pertanyaan Aksa barusan.

"Hm yaudah, lanjut aja tidurnya. Kalau ada apa-apa langsung telfon. Good night"

"Good night too"

Sedangkan disisi lain Aluna langsung mematikan telfon dari Aksa. Nafasnya tak beraturan karna baru saja kaca di depan pintu masuk rumahnya pecah, entah siapa yang melempar rumahnya ia juga tak tau tetapi Aluna sempat melihat orang itu dari jendela kamarnya, ia memakai hoodie berwarna hitam. Wajahnya tak keliatan karna tertutupi oleh tudungnya.

Setelah melihat kaca itu pecah Aluna langsung berlari dengan cepat ke kamarnya. Aluna mengunci pintu kamarnya rapat-rapat. Karna ia hanya sendiri dirumah tak ada siapa-siapa.

Ia mau melaporkannya kepada Aksa tapi tak semudah itu, Aluna tidak mau semakin memperkeruh suasana.

Mungkin besok ia akan menginap di apartement abangnya karna bibi dan juga abangnya belum pulang-pulang. Aluna tak mungkin menyuruh temannya untuk menginap disini terus menerus, pasti mereka mempunyai kesibukan masing-masing.

Aksa Baskara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang