happy reading!🤍Aksa melajukan motornya menuju ke perusahaan papanya. Sesampainya disana, ia langsung menaiki lift menuju ke ruangan papahnya. Banyak pasang mata yang menatap Aksa kagum tetapi Aksa tak peduli.
Anak buah Henry yang melihat tuan mudanya, lantas menahan Aksa"Maaf, Tuan Henry tidak bisa di ganggu"
Aksa tak menggubris, ia membuka pintu ruangan itu dengan kasar tetapi pria paru baya itu tak ada disana"Mana dia?"
"Tuan Henry lagi meeting tuan"Aksa menuju ke ruangan itu, sesampainya disana ia membukanya kasar membuat orang-orang disana kaget dan menatap Aksa keheranan.
Henry yang melihat anaknya, menahan amarah. Ia meminta maaf kepada klien-kliennya setelah itu keluar bersama Aksa.
"NGAPAIN KAMU MASUK SEENAKNYA"Emosi pria paruh baya itu.
"Ngapain anda menyuruh orang untuk menguntit pacar saya?"
Henry duduk di kursinya, ia tersenyum"Baguslah kalau sudah tau, sekarang putusin gadis itu. Saya sudah menjodohkan mu dengan rekan bisnis saya. Besok kamu datang kerumah karna dia akan datang bersama keluarganya"
"Ga!Saya ga mau, anda ga punya hak"Tolak Aksa mentah-mentah.
"Ga ada bantahan!Kalau ga geng sampah kamu itu bakal papa hancurin"Finalnya setelah itu ia keluar, kembali ke ruangan meeting.
Aksa mengacak rambutnya frustasi. Mana bisa ia memutuskan Aluna tapi kalau ia menolak perjodohan sialan itu sahabat-sahabatnya kena imbasnya. Ia tak bisa menggangap enteng ancaman pria paruh baya itu. Henry tak pernah main-main.
Kemarin Hazel mau dijodohkan dengannya, ini siapa lagi. Entahlah memikirkan itu membuat Aksa pusing.
****
Kamarnya sudah seperti kapal pecah. Bantal-bantal sudah tak lagi pada tempatnya, Pecahan Kaca dimana-dimana. Bau asap rokok memenuhi kamarnya ditambah dengan bir kaleng yang entah sudah berapa kali ia minum.
Ponselnya Aksa tiba-tiba berdering, ia mengangkatnya"Apaan"
"Dimana lo nyet?tumben ga ke markas. lagi ngapel lo?"
"Apart"
Telfon itu tiba-tiba teralihkan ke video call. Terlihat di sebrang sana banyak anak Harlex yang sedang berkumpul.
"Ngapa lo sa?Kita kesana ya"Ujar Damar, ia tau pasti Aksa lagi ada masalah terlihat dari wajah cowo itu.
"Ga usah!gue cape mau tidur"
"Otw sa"Arkhan tiba-tiba muncul di depan camera, setelah itu ia mematikannya.
Selang beberapa menit bel apartement Aksa berbunyi. Ia berdiri untuk membukakan pasti itu sahabat-sahabatnya.
"Bau rokok banget si lu"Cibir Bagas setelah itu ia menuju kedapur untuk mengambil ciki-cikian
"Sa ps lo mana?"Tanya Fajar.
"Kamar"Fajar langsung pergi ke kamar Aksa mengambil ps. Ketika membuka pintu kamar Aksa, Fajar terkejut dengan pemandangan didepannya yang sangat-sangat jauh dari iata rapi.
"Sa, Lo abis ngapain anjing?kamar udah kayak kapal pecah"Teriak Fajar, ia berjalan dengan hati-hati karna ada pecahan kaca dimana-dimana.
Fajar menaruh ps itu di di karpet berbulu"Kalau ada masalah cerita sa"Ujarnya lalu diduduk diantar mereka.
Aksa hanya diam, seraya meminum bir kalengnya.
Galang merebut minuman itu ditangan Aksa"Kalau stress ga usah minum cuman bikin tambah masalah aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Baskara [END]
Teen FictionAksa Baskara, seorang cowo yang bersekolah di Sma Kartika sekaligus ketua geng motor bernama Harlex. Cowo yang tak pernah mengenal ampun, sekali mencari masalah dengannya. Aksa tak akan melepaskan orang itu. Paras wajah yang tampan mampu membuat gad...